Hersa cukup kaget dengan kekuatan Azura, Azura dengan santai berjalan menuju Zelicka dengan raut wajah datar andalannya entahlah setelah menggunakan kekuatannya Azura merasa malas untuk berekspresi.Entah kenapa firasat Azura tidak baik seperti ada yang menganjal di hatinya
Azura duduk di kursi sebelah Zelicka tanpa ekspresi, ia merasa gelisah karena hatinya berdebar tak tahu kenapa.
'Setiap aku gelisah pasti akan ada hal buruk yang terjadi, tapi apa?! Semoga bukan hal buruk.' Batin Azura tenggelam dalam lamunannya
Bulan bersinar begitu terang berwarna merah darah tunggu, merah darah?!
'Kutukannya aktif.' Batin Azura mengingat sesuatu, dia kembali menggigit jarinya lalu memercikan darah itu ke arah depan seperti menebas sesuatu.
Dari darah itu tumbuh mawar merah dengan akar hitam berduri yang melindungi sekitaran Azura
"AZURA APA YANG TERJ-!!" teriak Zelicka menatap bingung sekitarnya dan..
Ctrash..
Beberapa orang di aula pesta itu kecuali para pemimpin keluarga dan penerusnya berubah menjadi monster dan saling memangsa satu sama lain
Zelicka terkaget dengan apa yang terjadi, segel penjaga menghilang, para siluman menerobos dan masuk ke kediaman itu.
'Arc Tragedi Bulan Merah terjadi secepat ini?!!' Batin Azura mengerutkan keningnya
"Bukan Bulan Merah tapi Mawar Merah." Ucap seseorang dari diri Azura yang tentu hanya bisa didengar oleh Azura itu sendiri.
'Mawar?!' Azura tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi
"Kutukan Dewi aktif pada malam bulan merah, Ariel!" Ucap sesosok lain dari tubuh Azura seperti tadi.
'Apa yang harus kulakukan Yuka, Yuki..?!!' Balas Azura sambil terus membangun perisai dengan semak mawar merah berduri miliknya
"Habisi mereka semua!" Ucap kedua sosok itu pada Azura.
'Apa.. Baiklah ayo kita lakukan!' Awalnya Azura ragu tapi misinya saat ini ialah menghapus mahluk yang menghalangi apapun atau siapapun mahluk itu
"Demi Kebebasan dan Menjaga Peraturan, bersiaplah menuju kehancuran para mahluk sialan!" Ucap Azura lalu memandang para pemimpin yang mengangguk atas ucapannya.
Mawar pelindung itu berubah dan langsung menebas banyak orang yang berubah jadi monster anggap ae kayak di film Zombie gitu atau ngga drakor Sweet Home
"Well.. Game Start Everyone.." gumam Azura sambil bersiap mengendalikan semak mawar berduri itu.
Sementara di luar, Azrazel saat ini tengah melawan banyak monster dirinya tak sendiri disana juga ada beberapa anak dari 4 keluarga besar selain Crazaxs
Ctrashh... Sratts.. Ting..
Suara tebasan, dentingan pedang dan darah yang muncrat ke tanah, hujan rintik turun menyapu darah dari wajah Azrazel.
Tangannya terluka akibat sayatan dari kuku monster membuat luka di tubuh Azrazel, mayad akibat kutukan bersimbah dimana-mana dengan darah yang menyatu saat rintik hujan turun membasahi tanah itu
Kutukan Azrazel aktif membuat ia terjatuh, wajahnya yang pucat dengan darah keluar dari hidungnya.
Semuanya belum selesai para monster itu datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak belum lagi Azura yang terserap ke dalam sebuah lingkaran hitam
Pov Azura
Gelap.. semuanya gelap.
Apa aku tenggelam? Rasanya dingin, tapi aku tak basah ini aneh
Huft... jujur saja aku lelah, bolehkah aku istirahat sebentar saja..?
Sepertinya aku memang tenggelam eh.. aku.. menangis?!
Hahahahahahhahha.. demi apa aku menangis?! Kapan terakhir kali aku menangis ya..? Tidak aku sering menangis hanya saja.. saat menangis aku tidak merasakan apa-apa.
Huft.... Selamat tidur aku lelah..
🦋🦋
_____________
Story by : DindaQueenza [Zaza]
Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]
Fantasy[Jangan Lupa Follow Zaza ya!] [Alur cerita lambat!] [Tulisan Amburadul/acakan] [Tidak di Revisi!] [Agak ga jelas] "Aku terbangun, tapi ini dimana bukankah aku tadi dari kamar mandi kenapa bisa....?" Ariel seorang gadis berusia 12 tahun yang barusan...