Azura terus waspada pada pemuda itu tanpa sadar ia jadi terus menatap pemuda itu"Ehm.. Salam kenal Nona Azura, saya Rouvan la Dalizhs. Pemimpin selanjutnya keluarga Dalizhs." Pemuda yang ditatap Azura itu mengembangkan senyum manis sambil memnutup matanya menyapa Azura yang masih menggunakan topeng fake smile miliknya.
"Salam kenal juga tuan muda Rouvan, semoga ketenangan dalam insan selalu terjaga." Azura membalas sapaan itu lalu pamit undur diri
Azura pergi ke koridor lantai bawah yang terhubung ke ruang pesta itu.
'Dimana dia, aku harus menemukannya!' Batin Azura sambil sesekali menengok kesana-kemari mencari seseorang
Hingga pupil mata Azura bergetar, 'Ketemu.' Batin Azura senang dirinya pergi menghampiri seseorang yang berada di luar pesta dansa dan berada di air mancur dibawah sinar rembulan.
"Hai. Kau sendirian?" Tanya Azura basa-basi tapi gadis itu tetap diam tak menjawab
Rambut nya yang berwarna merah muda dengan pupil hijau cerah dan bersinar membuat Azura terpesona dengan mata itu.
'Ingin ku copot matanya dan ku pajang.' Batin Azura tersenyum licik
"Nona Zelicka sebaiknya anda segera kembali, disini dingin." Azura berkata pada gadis yang kini menatapnya marah
"Aku tidak suka pesta dansa, dan sebaiknya kau pergi dari sini!" Ketus gadis yang dipanggil Zelicka itu
"Nona kau lelah bukan?" Tanya mendadak Azura tapi tak dibalas oleh Zelicka
"Kau ingin istirahat, tapi semua memaksamu untuk tetap bekerja tanpa kenal lelah. Istirahatlah disini. Menangislah, anggap aku tak ada disini." Azura berkata dengan wajah lurus menatap bangunan Castolipe itu
Pupil mata Zelicka gemetar dan berair ia menatap Azura yang tengah duduk di pinggir air mancur itu
Azura menatap balik Zelicka, tanggannya terulur menyentuh wajah Zelicka.
"Menangislah jika ingin menangis, karena menangis bukan suatu kelemahan tapi perasaanmu sendiri." Azura menatap kosong ke arah Zelicka yang air matanya telah jatuh
Zelicka ra Gelzarg gadis yang dianiaya dari kecil membuatnya tumbuh sebagai gadis tak berperasaan berhati batu yang berhasil menggulingkan pemimpin keluarganya sendiri.
Gadis itu tak kenal ampun pada siapapun hatinya telah mengeras seperti batu. Itulah kata orang-orang yang tak mengerti dirinya hingga Liliana yang bertemu dan mengerti Zelicka membuat Zelicka hidup kembali, dirinya bisa tertawa dan menangis sepuasnya berkat Liliana, hingga Zelicka memutuskan untuk mengabdikan dirinya pada Liliana dan menjadi ksatria wanita Liliana
Diakhir hidupnya dia meninggal karena dikhianati oleh Liliana yang mendorongnya jatuh padahal dirinya berusaha menolong Liliana saat itu.
Azura tersenyum miris ia lalu menpuk pundak Zelicka dengan lembut lalu bersumpah, 'Kematian kalian berdua akan sangat sakit loh j*lang dan baj*ngan sialan! Tunggulah pembalasan dariku dan orang yang kalian bunuh, atas nama keadilan dan perdamaian yang menjijikan itu.' Batin Azura kilat merah berkobar muncul di matanya
Zelicka menenggelamkan wajahnya dalam pangkuan Azura ia menangis dengan keras dengan Azura yang mengelus surai miliknya, Zelicka teringat sosok mendiang ibunya yang telah tiada membuatnya menangis semakin keras.
Azura bersenandung lagu kematian yang biasanya saat dirinta bersenandung maka akan terjadi kematian dimanapun itu
(Senandung Isabella Lullaby disalah gunakan oleh Zura)
Dan ya Azura yang tadi menatap lurus kini melirik ruangan pesta dansa yang terlihat dan
Ctrash...
Lampu kaca yang tergantung jatuh ke bawah menimpa beberapa orang, auman serigala dari hutan terdengar jelas Azura menyeringai sambil terus mengelus lembut surai Zelicka yang hanya dua tahun lebih tua dari dirinya.
🦋🦋
________________
Story by : DindaQueenza [Zaza]
Gomen kemaren gak up soalnya Zaza lagi sibuk buat bikin draft lain buat persiapan hadiah untuk kalian semua tentunya 😗 udah ya sekian
Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]
Fantasía[Jangan Lupa Follow Zaza ya!] [Alur cerita lambat!] [Tulisan Amburadul/acakan] [Tidak di Revisi!] [Agak ga jelas] "Aku terbangun, tapi ini dimana bukankah aku tadi dari kamar mandi kenapa bisa....?" Ariel seorang gadis berusia 12 tahun yang barusan...