S2, 04. Dia Telah Pergi.

518 45 10
                                    

 
Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba, Azura akan pergi dari Crazaxs hari ini. Namun tampaknya Azrazel tidak akan membiarkannya pergi begitu saja. Contohnya saja saat kemarin ia ingin bertemu dengan Azrazel, Azrazel menolaknya. Hal itu membuat Azura curiga.

Pintu diketuk, namun tidak ada suara Noelle. Azura bingung, namun ia tetap menyuruh orang itu masuk. Tak disangka ternyata yang mengetuk pintu itu adalah Cloraz.

"Kak Cloraz, tumben sekali kau- .." belum selesai Azura melanjutkan ucapannya, Cloraz langsung membungkam mulut Azura seolah menyuruhnya jangan berbicara.

"Azrazel berencana mengurung mu agar tidak pergi, Azura." Cloraz berbisik, mata Azura terbelalak tak percaya.

"Mengapa? Kenapa harus seperti itu? Padahal aku bukan tawanan!" Bisik Azura emosi.

"Aku tidak tahu." Jawaban singkat dari Cloraz membuat Azura menghela nafas, ia lelah.

"Azura .. bisakah kau beritahu alasanmu padaku? Mengapa kau begitu ingin pergi dari sini? Apa yang kau inginkan di Valentieno?" Cloraz duduk di sofa milik Azura sambil menatap punggung gadis kecil itu.

"Aku .." Azura terdiam ia bingung ingin menjawab apa, ia takut Cloraz akan memberitahukan semuanya pada Azrazel dan yang lain.

"Aku akan menjaga rahasia mu, selalu." Cloraz berujar sambil tersenyum tipis, seolah menjawab kegelisahan Azura akan dirinya.

Azura menatap Cloraz dengan sendu, gadis kecil itu tersenyum hangat. Ia berterima kasih.

"Aku sudah punya ingatan sejak bayi. Aku bukanlah adik kandung Azrazel, kami bukanlah saudara sama sekali. Aku .. adalah putri keluarga Valentieno." Azura menutup matanya, ia sama sekali tak berani melihat ekspresi Cloraz. Cloraz tercengang, ia tak menyangka bahwa Azura bukanlah orang dari keluarga Crazaxs, padahal menurut nya gadis itu adalah cerminan dari Crazaxs sejati.

"Saat aku lahir, orangtuaku ingin membunuhku karena aku terlahir sebagai kutukan. Arula datang menculik ku dan mengubah identitas diri ku menjadi anaknya, dengan cara ia membunuh dirinya sendiri. Azaxs datang dan mengira aku adalah anaknya akibat rambut hitam ku." Air mata menetes dari mata gadis itu, walau matanya terpejam ia bisa merasakan air matanya mengalir.

Cloraz terdiam seribu kata, tak tahu harus bereaksi apa. Semua yang gadis itu ucap menjawab pertanyaan mengapa gadis itu terlihat aneh dibanding gadis seusianya.

"Jadi kau kembali ke Valentieno untuk kembali ke keluarga mu?" Cloraz berdiri dan mendekati Azura.

"Tidak. Aku kembali untuk membalas dendam pada mereka yang membuang ku dan ingin membunuh ku atas dosa yang mereka dan leluhur mereka perbuat." Azura membuka matanya, Cloraz terpaku menatap manik mata merah menyala gadis itu, ia bergumam sendiri.

"Bagaimana cara kau balas dendam Azura? Mereka tidak akan menerima mu sebelum kau masuk. Apa yang akan kau lakukan?" Cloraz berdiri di hadapan gadis kecil itu.

"Aku sudah mempersiapkan semuanya, aku akan memanipulasi ingatan mereka menggunakan kekuatan Noelle. Aku akan merubah ingatan mereka dan masuk ke sana sebagai putri mereka yang hilang." Azura menatap mata kuning keemasan milik Cloraz.

"Mereka akan mengetahui dirimu melalui ingatanmu, bagaimana jika kau ketauan?" Cloraz masih tak percaya dengan rencana Azura.

"Aku .. akan mengunci ingatanku tentang diriku yang selama ini tinggal di sini. Aku akan melupakan semua tentang kalian," ujar Azura dengan bola matanya yang bergetar menahan tangis yang akan keluar.

Cloraz langsung memeluk gadis itu, membuat air mata gadis itu mengalir begitu saja. "Lupakan kami jika itu bisa membuat mu aman, namun jika kau ingin kembali, kembali lah kapan saja. Kediaman ini akan selalu menunggu mu tak peduli seberapa lamanya. Kami akan menunggumu pulang Azura." Cloraz berujar hangat, tangis gadis itu makin tak terkendali hingga membuat tubuhnya gemetar.

Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang