Azaxs dan Azrazel tengah beradu kekuatan keadaan semakin kacau dengan dua orang yang menonton secara langsung dari atas pohon sibuk bertaruh tim siapa yang akan menangSrattss..
Pedang Azrazel berhasil menembus jantung Azaxs, hanya saja pria itu tak mati hanya terhuyung ke belakang sambil tersenyum.
"ASMODEUS!!" teriakan Azura menggema karena melihat sosok bayangan hitam di belakang Azaxs
"Hohohohoho.. Nona kau mengetahui siapa diriku tanpa membuat perjanjian dengan iblis tingkat atas, mengejutkan." Asmodeus menatap Azura dengan licik
'Cih, bagaimana aku tau itu semua karena aku memainkan game khukhukhu Mammon ku sangat tampan uhuy..' Batin Azura dengan gembira tapi dirinya saat ini hanya datar saja.
"Woah.. baru kali ini gw ngelihat salah satu dari 4 Raja Neraka njir emejing gak sia-sia gw susah payah menyelinap masuk ke kediaman iblis ini khokhokho.." Delvin tertawa menikmati pertempuran yang semakin seru itu
'Asmodeus? Azura mengetahui Asmodeus?' Batin Ronald bingung lalu tidak lama ia menyeringai
Alhasil Azura berusaha mengalahkan anak buah Asmodeus yang menyerangnya dan Azrazel mengeluarkan iblis yang menjalin kontrak dengannya, Azazel salah satu 4 Raja Neraka dan sering disebut sebagai anak Lucifer sang Raja Iblis.
Pertarungan sengit terjadi, Azura mengeluarkan banyak darah akibat sayatan dan luka yang diberi oleh anak buah Asmodeus
"Syaland! Tubuh cantik aink jadi jelek kan sejelek muka lu, anying teh sia!!" Azura terus mengumpat karena kulitnya yang terus terluka
Azazel berhasil mengalahkan Asmodeus yang artinya Azrazel berhasil mengalahkan Azaxs.
Para anak buah Asmodeus menghilang seiring hilangnya Asmodeus
Tap.. tap.. tap..
Penampilan Azura yang sudah berantakan dengan bekas sayatan di tubuhnya menambah kesan menyeramkan Azura, mawar berduri dari punggung Azura tak berhenti keluar, mata merahnya yang menyala di gelapnya ruangan itu
(Jadi ruangan itu memang gelep gays nah buat yang tanya kenapa Delvin dan Ronald bisa lihat pertarungan itu karena mereka berdua menggunakan sihir mereka masing-masing.)
Azura memandang dingin Azaxs yang tengah berlutut dengan tusukan di jantung dan perutnya, bahkan mulutnya sudah mengeluarkan darah.
Azura memandangnya jijik disamping Azura ada Azrazel, Hersa, duo CC, duo Van-van, Yurien, Victoria, Victor, Gabriel, Gabriella, Ella, Sirenia, Emeralda, Esmeralda, Elvia, Erina, Laviattan, Louis, Liu Yexin, Revena, Ellouz, duo LL, Selene, Erish, Devila, dan terakhir Evila.
Jadi ditotalkan anggota inti pasukan Rebellion yang diketuai Azura itu ada 29 orang dan tentu saja itu hanya anggota inti loh bukan seluruh anggota yang sekrang telah menghabisi pengawal dan pelayan dibawah Azaxs
Azaxs kalah telak.
"Kau tidak bisa mati bukan?" Tanya Azura dingin dan dibalas seringai oleh Azaxs
"Dalam garis waktu yang terhenti, kutukan yang kupunya, serta hak diriku disini sebagai sang pembalas dendam. Aku meminta kepada Sang Dewi untuk memutuskan hukuman yang pantas bagi sang pendosa ini. " ucap Azura dan tentu saja waktu seketika terhenti hanya Azura dan Azaxs yang bergerak.
"Azaxs Le Crazaxs, aku bertanya padamu! Apakah kau mencintai Arula Van Ivronne?" Tanya Azura yang mencosplay hakim di sidang
"Tidak." Jawab Azaxs tenang
"Sungguh?" Azura menatap tak percaya pada Azaxs.
"Tentu saja bagiku dia hanyalah mainan yang kumanfaatkan demi mendapatkan tahta." Azaxs tertawa dan tentu saja berhasil membuat kesal Azura
"Terkutuklah kau Azaxs Le Crazaxs! Jika kau memang tak pernh mencintai Arula barang sedikitpun maka kau akan bebas dari hukuman dan jika kau berbohong karena masih mencintai Arula maka.. Kukutuk orang sialand sepertimu untuk berada di alam penghakiman penyesalan dimana kau akan merasakan sakit yang tak terhingga di dalam penyesalan tak berujung mu itu!!" Mata merah Azura bergetar sejenak akibat emosi yang berlebih
"Kau tahu, jika aku memang benar putrimu maka pasti aku akan mengirim dirimu ke neraka yang lebih mematikan! Tapi sayangnya aku bukanlah putrimu kandungmu jadi aku tidak punya hak lebih untuk mengirimmu ke neraka penghakiman yang lebih kejam. Bersenang-senanglah bersama leluhurmu disana bye.." Azura pergi setelah mengucapkan kalimat panjang itu.
Azaxs terpaku mendengar kalimat panjang yang di ucapkan oleh Azura
"Kalau kau bukan putriku lalu siapa kau sebenarnya?!" Tanya Azaxs dan tentu saja itu mengarah pada Azura yang menyeringai.
"Entahlah mungkin aku adalah perwujudan dari api pembalasan dendam. Oh iya aku ingat setelah kehancuran Crazaxs yang dipimpin olehmu maka sebentar lagi kehancuran bagi Valentieno terkutuk itu, baiklah selamat menikmati penyiksaan di alam penghakiman Azaxs.." Azura melambaikan tangan dan waktu kembali berjalan
Azura berjalan meninggalkan Azaxs yang terbakar dengan beberapa orang.
Wajah Azura pucat akibat kebanyakan darah yang keluar dari tubuhnya, Azura terhuyung dan hampir jatuh untung saja Ronald dengan sigap menangkapnya
Azrazel yang mentusul Azura merasa kesal kala Azur berada di gendongan Ronald dan tentu saja mereka berduasibuk bertengkar memperebutkan siapa yang bisa membawa Azura ke kamarnya.
"Cih kalian ini ribut sekali kalau begitu mak lampir sama gw dulu bye.." Delvin langsung pergi membawa kabur Azura dan tentu saja memicu aksi kejar-kejaran dengan Azura yang tertidur pulas sambil memeluk tupainya yang bulat dan empuk
"Nyam.. choco.." gumam Azura yang masih tertidur di gendongan Delvin yang tengah berlari dari kejaran Azrazel dan Ronald
"Gini kan imut baru.." Delvin sedikit tersipu kala memperhatikan wajah Azura yang tertidur pulas untung gak ngiler :v
Adegan kejar-kejaran itu terus berlanjut sampai mereka tiba di kamar Azura.
🦋🦋
_______________
Story by : DindaQueenza [Zaza]
Ada yang nungguin cerita ini gak? Atau ada yang kangen Zaza ༼ つ ◕◡◕ ༽つ ?
Yang jelas inget ya Delvin itu bucin ma Shela jadi jangan berharap hubungannya dengan Azura bakal ada
Jangan lupa Vote dan Comment
Bye..bye..
KAMU SEDANG MEMBACA
Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]
Fantasy[Jangan Lupa Follow Zaza ya!] [Alur cerita lambat!] [Tulisan Amburadul/acakan] [Tidak di Revisi!] [Agak ga jelas] "Aku terbangun, tapi ini dimana bukankah aku tadi dari kamar mandi kenapa bisa....?" Ariel seorang gadis berusia 12 tahun yang barusan...