12. Rencana

12.3K 1.4K 55
                                    


Azura hanya menyeringai ketika korbannya telah selesai ia bunuh bajunya penuh darah, wajahnya juga kena cipratan darah saat ia membunuh tadi.

Yurien berbinar saat Azura berjalan mendekati kakaknya ia sangat menginginkan anak perempuan seperti Azura tapi sayang setelah melahirkan si kembar, Yurien tak bisa mempunyai anak lagi.

Azura mendekati Azrazel yang kini menatapnya serta Hersa yang khawatir Azura kenapa-kenapa.

[Emang dasar kakak bucin ya]

"Kakak setelah ini apa yang harus kulakukan?" Azura berkata dengan polos tapi terlihat menyeramkan secara bersamaan.

"Tidak ada." Azrazel menjawab dengan datar sambil menatap dingin mayat itu.

Azura membersihkan tangan dan wajahnya dengan air mengalir diikuti Azrazel, Hersa, dan duo CC.

"Menyebalkan kenapa kita harus makan bersama mereka..?!" Cleoz menggerutu kesal sementara Cloraz hanya diam tapi ekspresinya sangat dingin.

Hersa hanya menghela nafas, Azrazel menatap datar dan dingin tapi sekelibat saat menatap Azaxs ia ingin membunuhnya.

"Tenanglah para kakakku." Azura berkata sambil menatap para kakakanya yang berbeda ekspresi itu.

Semua fokus keempat orang itu sekarang ada di Azura yang naik ke batu dekat ia membersihkan tangannya.

"Kak Ael bisa kau tutupi tempat kita. Ada yang ingin ku bicarakan." Azrazel hanya mengangguk walau ia tak suka dipanggil Ael.

"Baiklah. Aku tahu kakak sangat ingin membunuh Sampah diantara Sampah itu, tapi.. kita tak bisa langsung membunuhnya setidaknya kita butuh waktu 5 tahun untuk menjalankan semua rencanaku." Azura duduk di atas batu itu sambil menopang dagunya dan tersenyum menyeringai.

"Rencana apa.?" Kali ini Cloraz yang bertanya padahal biasanya ia diam saja.

"Rencana pembantaian keluarga ini." To the point Azura membuat mereka mebelalakkan matanya.

"Tapi kita tidak perlu membantai semua anggota keluarga itu. Kita memerlukan orang yang bisa berpihak dan setia pada kubu kita dengan imbalan kebebasan." Azura menjelaskan sambil turun dari batu itu ingat bahwa fisik Azura itu anak umur 3 tahun yang tinggi dan menggemaskan (ralat menyeramkan).

"Adakah orang seperti itu..?" Hersa bertanya dengan gugup.

"Ada! Pasti ada.! Orang yang sangat membenci sampah itu dan menginginkan kebebasan." Azura berkata sambil mengangkat batu itu dan menghantamkannya ke tanah dengan kasar mengakibatkan batu itu terbelah menampakkan isinya yang berkilau.

Mata Azura berkilau melihat isi batu tersebut dan menatap hewan peliharannya itu.

[Tupai be laik : firasat gw gak enak nih]

Dan benar saja Azura mengambil tupai itu dan memasukkan batu itu ke mulut tupai itu hingga tupai itu berubah jadi gemuk dan karena keisengan Azura dia melempar tupai itu kesana-kemari dan tupai itu hanya memantul sambil kepalanya yang tiba-tiba ada bintang-bintang.

Azura tersenyum menyeringai lalu melihat arah kediaman tempat ia tidur dan makan lalu menendang tupai itu sekuat tenaga dan..

Swinggg... pushhh... brak... byuurrr..

Tupai itu terbang lalu menabrak ranting pohon dan tercebur ke air mancur itu.

Azura hanya tertawa melihat nasib tupainya yang malang ia tertawa terpingkal-pingkal sampai air matanya keluar, semantara keempat orang itu hanya menatap Azura heran kenapa gadis cilik berumur 3 tahun bisa sekejam itu dengan peliharaannya sendiri.

Sementara hewan peliharaan Hersa, Azrazel, dan duo CC itu bersujud syukur tidak memiliki majikan gila nan sadis macem Azura yang masih berguling-guling di rumput itu.

Azrazel menyeret Azura yang masih tertawa itu Hersa mendampingi Azura takut ia tersedak sementara Cloez ikut tertawa melihat keadaan ia tertawa sambil menepuk bahu saudara kembarnya itu, memang dasar kebiasaan lalu Cloraz hanya bisa pasrah sambil menatap datar sekelilingnya.

🦋🦋


_____________

Story by : DindaQueenza [Zaza]
Ig : @Zazacherry1308

#PoorTupai
#KesianTupai
#TupaiMalang
#GabrielpunyaZaza
#AzuraGila
#Azuragakwaras

Oke sekian bye..bye..

Adik Kejam Raja Iblis [The Cruel Stepsister Demon Lord]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang