16

2.9K 330 45
                                    

Jennie sengaja mengajak Irene ke club agar wanita itu tak murung terus, tapi sejak tadi irene hanya diam saja banyak melamun entah memikirkan apa.

"Pesanlah minuman aku yang traktir" ucap Jennie

"Ehmm pesanlah" ucap Jiyoung menambahi

Sedangkan Irene entah kenapa tak merasa nyaman di tempat ini, jika dulu ia suka menghabiskan malam disini sembari menikmati minuman nya tidak lagi sekarang.

Jennie menyodorkan gelas berisi minuman berwana bening itu saat Irene tak kunjung memesan.

"Aku tidak mau minum" ucap Irene menolak lalu menggeser gelas itu dari hadapannya

"Wae?" Tanya Jennie merasa aneh

"Kau lupa aku sedang hamil" ucap Irene mengingat kan

"Ah ya sudah" ucap Jennie yang tak tau kalau Irene peduli dengan bayinya.

"Aku ingin pergi" ucap Irene memberitahu, ia merasa tak betah ada didalam club itu, Irene yang sebelumnya merasa baik-baik saja dengan asap rokok sekarang tidak lagi, ia bahkan merasa pusing dan ingin segera pergi.

"Biar jiyoung oppa mengantar mu" ucap Jennie

"Aniya aku akan pulang dengan taksi saja" ucap Irene

"Kau yakin tak mau diantar? Aku khawatir membiarkan mu pulang sendiri"

"Tak apa" jawab Irene cepat

"Oppa mana uang nya?" Tanya Jennie yang tau Irene tak punya uang sekarang, jangankan uang dia ponsel saja tak membawa nya, semalam Irene memang pergi begitu saja tanpa membawa apa-apa.

Irene pergi setelah menerima beberapa lembar uang dari Jiyoung.

Irene melangkah keluar dari club itu dan menunggu taksi dipinggir jalan. Setelah sekitar lima menit menunggu tak ada taksi lewat Irene berjalan menyusuri jalanan itu karena ia merasa bosan hanya berdiri saja.

Irene bersenandung kecil mencoba mengusir rasa bosannya, malam itu cukup sejuk angin berhembus pelan menerbangkan helaian rambut nya yang ia urai begitu saja.

Irene reflek menghentikan langkahnya saat ia melihat taehyung berdiri didepannya beberapa langkah.

"Ayo pulang" ucap pria itu

Irene tersenyum kecil tak perlu merasa heran jika pria itu tau keberadaanya saat ini, "kau menyuruh orang mengikuti ku?"

"Ehmm aku menyuruh orang mengikuti mu" ucap taehyung apa adanya, ia datang kemari karena mendapat laporan kalau Irene tengah berada di club malam, tapi ia bersyukur Irene tak menyentuh minuman itu sama sekali, meski begitu ia tetap datang tak mau Irene berkeliaran tak jelas seperti ini.

Irene sudah tak meledak-ledak seperti semalam, Irene terlihat jauh lebih tenang, baginya taehyung bukan orang yang bisa ia lawan, percuma untuk nya melawan orang seperti taehyung. Taehyung terlalu licik untuk nya.

"Aku tidak mau ikut dengan mu" ucap Irene

"Aku akan mengantar mu pulang kerumah mu kalau begitu" ucap taehyung, baginya tak apa Irene tak mau pulang bersama nya tapi ia tetap ingin Irene aman tak ingin melihat Irene hidup tak jelas seperti ini.

"Aku tidak mau pulang ke rumah" ucap Irene lagi, ia tak mau bertemu aeri kakaknya

Taehyung mengangguk paham seolah mengerti maksud Irene.

"Kau bisa pulang ke rumahku" ucap taehyung lagi

"Aku membencimu" ucap Irene

"Maaf"

***

Nyonya Kim berjalan keluar kamar nya saat mendengar taehyung dan Irene datang, ia tak tau kenapa mereka berdua datang malam-malam begini.

"Kalian datang" ucap Kim Nara ibu taehyung

"Dia akan menginap disini" ucap taehyung

"Kenapa mendadak sekali tunggu sebentar biar disiapkan kamarnya" ucap Nara lalu menyuruh asisten rumah tangga nya menyiapkan kamar Taehyung.

"Aku mau kita cerai secepatnya" ucap Irene pada Taehyung membuat Nara reflek membalikkan badannya seolah tak percaya dengan apa yang ia dengar barusan

"Kalian bertengkar?" Tanyanya Nara, ia berjalan mendekati Irene dan mengusap lengan Irene pelan "bertengkar itu biasa tapi jangan mudah mengucap kata-kata perpisahan"

"Aku minta maaf" ucap taehyung sekali lagi

"Kau pikir semuanya selesai jika kau minta maaf?" Tanya Irene matanya sudah kembali memanas "kau menghancurkan hidupku" ucap Irene

"Kim taehyung ada apa ini?" Tanya Nara saat melihat semua nya tampak serius bukan seperti perkelahian biasa

"Kau jangan kemana-mana" ucap Nara lalu memilih mengantar Irene ke kamarnya

"Semuanya sudah siap?" Tanya Nara pada asisten rumah tangga nya

"Nee" jawab wanita itu

Nara mengajak Irene masuk kedalam kamar putranya itu "istirahat lah disini" ucap Nara lalu memeluk Irene menantunya yang tampak rapuh itu ia tak tau apa yang sebenarnya terjadi antara taehyung dan Irene tapi sepertinya ini serius.

"Kalau kau perlu sesuatu kau bisa memanggilku" ucap Nara lalu meninggalkan Irene sendiri di kamar itu

Setelahnya ia kembali menemui taehyung dan mengajak taehyung berbicara, Nara sampai tak percaya dengan pengakuan taehyung, ia tak tau kalau putranya bisa berbuat sejauh itu dan ia jadi iba pada Irene yang harus terseret kedalam masalah ini.

"Bagaimanapun dia sedang hamil kau tetap harus bertanggungjawab atasnya" ucap Nara, ada nada kecewa dari ucapannya barusan

Nara mendekati taehyung putranya dan memeluk taehyung "omma tak pernah mendidikmu seperti ini kenapa kau melakukannya?"

"Omma maaf" ucap taehyung, ya taehyung menyesal melakukannya ia bahkan membuat Kim Nara wanita yang paling ia sayangi kecewa karenanya.

"Pulanglah, dia aman disini dia akan baik-baik saja disini" ucap Nara

Sementara diluar sana aeri masih berusaha mencari Irene, ia begitu merasa bersalah pada adiknya itu, ia menyesal apa yang ia lakukan berimbas pada Irene. Seharian ini aeri terus berkeliling mencari Irene setelah pagi tadi ia ke apartment Jennie dan ternyata apartment itu kosong. Aeri begitu khwatir pada Irene, aeri takut mungkin saja sesuatu yang buruk menimpa adiknya itu.

***

Irene menatap foto dalam bingkai yang ditaruh di atas meja samping tempat tidurnya, bocah itu tampak tersnyum kearah kamera, ia tampak tak seperti orang yang akan tumbuh menjadi orang yang sangat licik dan brengsek.

Irene lalu naik keatas tempat tidur dan merebahkan diri di sana. Matanya menatap langit-langit kamar Taehyung, air matanya kembali luruh ini seperti bukan dirinya. Dirinya yang dulu tak akan selemah ini, dirinya yang dulu akan lebih memilih membalas dengan apapun caranya bukan hanya menangis meratapi nasibnya.

Sementara ditempat lain Jennie panik saat tak mendapati Irene dikamar nya, seharusnya ia tak membiarkan Irene pulang sendiri. Irene bahkan tak membawa ponselnya, Jennie tak tau harus mencari Irene kemana.

***

one night stand with Mr kimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang