Mau ngingetin aja ini hanya cerita fiksi ya guys 😌 tolong jangan kesel sama Irene setelah baca ini 😌
Taehyung tertegun tak percaya dengan apa yang dokter itu sampaikan barusan yang mengatakan kalau irene tengah hamil, dokter itu juga mengatakan kalau Irene merasa kesakitan itu karena kandungan nya bermasalah efek Irene mengonsumsi alkohol tapi beruntung mereka segera membawanya kerumahsakit jadi janin itu sekarang baik-baik saja.
Seharusnya saat ini taehyung merasa senang sekarang karena ini yang ia mau sebelumnya, ini yang ia inginkan, dan ini yang ia rencanakan, ya ini bagian dari rencana nya yang lain jika plan sebelumnya tak berjalan baik.
Menghamili Irene dan meninggalkan nya begitu saja, begitu kira-kira rencana taehyung sebelumnya, saat wanita itu terpuruk frustasi dan memintanya untuk bertanggung jawab ia akan berdalih kalau itu salah Irene sendiri dan mengatakan itu resiko yang harus ia tanggung karena menjajakan dirinya.
Tapi sekarang taehyung tak yakin untuk menjalankan rencananya, ia seolah tak tega meninggalkan bayi yang bahkan belum memiliki detak jantung itu dengan Irene, ya janin itu belum memiliki detak jantung karena usianya masih dua Minggu, jika wanita itu bukan irene mungkin tak akan berat taehyung pergi tapi ini Irene yang ia yakini tak bisa menjaga baik-baik bayi itu, yang entah kenapa ia jadi merasa ia kasihan pada bayi itu jika ia meninggalkan nya dengan irene.
Seharusnya ia tak usah memperdulikan nya tapi ia tak bisa untuk tak perduli, ia kira sebelumnya ini akan mudah untuknya mengabaikan tanggung jawabnya begitu saja, tapi ternyata ia tak bisa, hatinya ragu dan berat untuk meninggalkan bayi tak berdosa itu dengan irene, bagaimana kalau Irene setelah ini justru berniat menyingkirkan bayi mereka, jika melihat dari sikap Irene selama ini itu bukan hal yang mustahil dilakukan nya menurut taehyung.
Setelah diperbolehkan pulang mereka menebus obat dan beberapa vitamin terlebih dahulu, sesuai dugaannya Irene terlihat tak begitu peduli dengan keadaannya sekarang membuat taehyung semakin tak yakin untuk meninggalkan bayi itu dengan Irene.
Sedangkan Irene diam bukan karena ia tak perduli dengan keadaannya, ia masih terkejut dan tak tau harus bersikap seperti apa, yang pasti ia tak suka dengan hasil pemeriksaan nya tadi, bagaimanapun ini akan jadi masalah nantinya.
Irene sudah bisa membayangkan betapa marahnya ayahnya nanti jika tau kabar ini, lalu bagaimana kalau taehyung tak mau bertanggungjawab dan mengakui bayi ini bayinya,oh tentu itu akan jadi masalah baru lagi.
Irene menggelengkan kepalanya saat ia sempat berpikir untuk membuang saja bayinya, masih teringat jelas yang tadi saja sakit sekali ia bahkan rasanya sudah mau mati, ia hanya tak mau merasa sakit lagi karena jika bayinya sakit itu juga ia akan merasakan sakit juga. Ya Irene seegois itu.
Irene membuka ponselnya begitu ia sudah duduk didalam mobil pria Kim itu. Irene membuka google dan mengetikkan 'apa kemungkinan terburuk melakukan aborsi?'
'mati? Astaga aku belum siap untuk itu tapi aku juga tak mau bayi nya' batin Irene setelah membaca artikel tentang bahaya aborsi juga Masalah hukum yang akan menimpanya nanti jika ia melakukannya, karena itu sama saja dengan ia membunuh.
'bukankah dia belum jadi bayi kenapa hukumannya jadi pembunuhan?' batin Irene lagi
"Kita harus apa?" Tanya Irene setelah sekian lama diam, jujur Irene tak begitu berharap taehyung mau bertanggungjawab ia mencoba realistis saja pria itu sebelumnya bahkan membayarnya dengan cukup mahal dan resiko seperti ini bukan urusannya.
sejak tadi taehyung juga hanya diam saja membuat Irene bingung dan jadi sibuk memikirkan banyak rencana yang mungkin akan ia lakukan.
"Aku tidak mau bayi nya" ucap Irene memberitahu