Double up 😆
Irene menatap kesekeliling nya memperhatikan Nara juga Yoona yang tampak sedih namun hanya sedang berusaha menutupi kesedihannya saja, ada aeri juga yang baru datang kakaknya itu tetap baik seperti biasanya, Irene rasa hanya aeri yang benar benar menghawatirkan nya, yang lain masih berkonsentrasi pada kepergian baby nya.
Aeri berjalan mendekati Irene mengusap lengan adiknya itu pelan "kau baik-baik saja?" Tanya aeri pelan
Irene mengangguk "aku baik-baik saja sekarang" ucap Irene
Aeri duduk di kursi samping tempat tidur Irene tangannya menggenggam tangan Irene sejak tadi. Sejak Irene yang mau datang menjenguk nya saat ia masuk rumahsakit terakhir kali aeri beranggapan Irene sudah memaafkan nya meski tentu aeri menyadari kesalahannya pada Irene bukan sesuatu yang mudah untuk dimaafkan, bagaimana pun aeri bersyukur Irene tak menolak keberadaan nya saat ini.
***
Sejak terakhir kali Irene sama sekali tak melihat taehyung ada dirumahsakit menemaninya atau sekedar menjenguk nya, entah kemana perginya pria itu. Sikap taehyung yang seperti itu membuat Irene semakin buruk ia tau selama ini taehyung bersikap baik padanya karena ia tengah mengandung anak pria itu tapi Irene tak menyangka sikap taehyung berubah drastis begitu ia kehilangan anak itu. Bukankah taehyung sangat jahat jika seperti ini? Irene bahkan tak pernah meminta pria itu untuk masuk kedalam hidupnya.
Bahkan saat ia sudah diijinkan untuk pulang pria itu masih tak menunjukkan wajahnya didepan Irene.
"Nona Bae ayo" ajak paman in supir pribadi keluarga Bae
"Paman kau datang sendiri?" Tanya Irene entah kenapa saat tak ada yang menjemputnya kali ini ia merasa begitu nelangsa meski sebelumnya pun Irene sudah terbiasa sendiri
"Nona aeri sedang diluar kota sekarang" ucap paman in pria paruh baya yang sudah mengabdi di keluarga Irene sejak Irene masih kecil itu
Irene mengangguk dan berjalan keluar dari kamar inap itu bersama in yoojae supir keluarga nya.
Irene diantarkan ke apartment taehyung, Irene tak mengerti kenapa supir nya membawanya kemari. Sudah beberapa hari Irene tak kemari tapi tetap saja hanya kenangan buruk yang ia ingat setiap kali ia menginjakkan kaki nya di gedung ini.
"Terimakasih tapi sampai sini saja" ucap Irene lalu mengambil tas jinjing itu dari tangan in yoojae
Pria paruh baya itu hanya diam saja dan menatap punggung Irene yang perlahan masuk kedalam gedung apartemen itu, ia sedih melihat Irene hidupnya seolah tak pernah terasa adil.
"Kau baru pulang dari rumahsakit tapi bahkan satu orang pun tak ada yang meluangkan waktu untuk sekedar menjemput mu" gumam in yoojae pelan.
Irene sedikit terkejut saat pintu lift itu terbuka dan ada seokjin disana pria itu tampak lelah tapi masih terlihat tampan.
"Ah Bae Irene" sapa seokjin begitu menyadari keberadaan wanita itu "aku beberapa hari ini tak melihat mu"
"Aku baru kembali" ucap Irene lalu masuk kedalam lift itu
"Kemari biar aku yang membawanya" ucap seokjin sembari mengambil tas yang sejak tadi Irene bawa
"Aku bisa membawanya sendiri" ucap Irene menolak tapi percuma tas nya sudah ada dalam genggaman pria itu.
"Aku baru pulang" ucap seokjin memberitahu
Irene menoleh menatap seokjin mengerti kenapa wajah pria itu tampak lelah.
Seokjin mengantarkan Irene sampai kedepan pintunya dan baru setelah nya ia kembali ke apartment nya, bagi seokjin Irene sedikit berbeda hari ini, biasanya wanita itu ceria tapi hari ini dia banyak diam.
