5

3.9K 363 38
                                    

Makan malam di keluarga Bae berjalan dengan semestinya seperti biasanya, sejak Irene keluar dari rumah itu memang jarang ada perselisihan dirumah tidak ada lagi teriakan kesal dari nyonya Bae atau tuan Bae yang marah-marah karena Irene membuat ulah.

"Kau sudah menyuruhnya pulang?" Tanya tuan Bae pada aeri

Aeri mengangguk "sudah tapi seperti biasanya dia tak mau" ucap aeri apa adanya

"Soal taehyung?"

"Mereka memang berkencan" jawab aeri, ya meski aeri tak menanyakan langsung pada irene tapi bukankah semuanya sudah jelas, pengakuan Irene soal ia tidur dengan taehyung memperjelas semuanya, memangnya hubungan apalagi selain berkencan? begitu pikir aeri, tentu aeri tak berpikir kalau adiknya mungkin menjual diri pada taehyung.

"Sudah kubilang jangan menghawatirkan jodoh nya, sejak dulu dia memang pintar mencari kekasih" ucap nyonya bae, jika melihat lagi ke belakang, meski Irene kerap membuat ulah tapi Irene tak pernah membuat ulah dengan berkencan dengan pria sembarangan yang mungkin bisa merusak nama baik keluarga mereka.

"Aku jadi bangga padanya" ucap Bae Yoona ibu Irene, ah ia tak tau saja pria seperti apa taehyung itu jika ia tau sudah dapat dipastikan ia orang pertama yang akan menyuruh Irene menjauhi pria itu.

"Ya seharusnya aku tak perlu khwatir berlebihan" ucap Bae wooshik ayah Irene

"Haruskah kita undang dia Minggu depan?" Tanya nyonya Bae semangat

"Itu terdengar bagus" ucap tuan Bae

Bae Yoona menatap ke samping kearah aeri putri sulung nya "kau undang daeho juga" ucap nya lembut Yoona memang selalu berbeda memperlakukan Irene dan aeri jika aeri selalu di perlakukan dengan lembut maka itu tidak berlaku untuk Irene karena Irene kerap kali memancing emosi nya, anak itu selalu bisa memulai perselisihan diantara mereka.

Aeri hanya tersenyum kecil mendegar kalimat itu. Ini semua terasa tak adil untuk aeri kenapa bukan Irene saja yang dijodohkan dengan daeho kenapa harus dia, padahal kalau dilihat-lihat daeho mungkin akan cocok dengan Irene. Usia daeho satu tahun di atas Irene yang itu berarti dia juga dua tahun di bawah aeri, Dimata aeri daeho masih kekanak-kanakan akan sangat cocok dengan Irene yang juga memiliki sikap yang sama, sedangkan Irene dan taehyung bukankah jarak usia mereka jauh berbeda, aeri bahkan tak mengerti bagaimana mereka bisa saling cocok satu sama lain.

Sedangkan ditempat lain Irene sedang bingung bagaimana menjelaskan hubungan nya dan taehyung pada Nara.

"Kami hanya saling kenal" ucap Irene setelah terdiam cukup lama ia bingung menjelaskan nya bagaimana, pacaran tentu saja tidak, teman juga mereka bukan teman, entahlah mereka ini apa yang jelas tak mungkin kan Irene mengatakan kalau mereka hanya sebatas teman kencan satu malam.

Nara tersnyum tau Irene menyembunyikan sesuatu darinya "taehyung yang menyuruhmu menyembunyikan hubungan kalian?" Tanya Nara, ah ia jadi ingat kalau sebelumnya sekitar 7bulan lalu taehyung pernah mengatakan kalau ia memang punya kekasih tapi taehyung tak pernah mau menunjukkan kekasihnya entah kenapa putranya itu tak mau mengenalkan kekasih nya.

"Omma apa itu masuk akal? Dia benar dan kami hanya saling kenal 2 Minggu lalu dia m..."

"Oh kami berkencan dan taehyung oppa melarangku mengatakan nya pada siapapun, dia malu berkencan dengan ku" ucap Irene cepat

Kim Nara tersnyum puas mendegar pengakuan Irene lalu menatap tajam pada taehyung

"Kau keterlaluan sekali seharusnya kau tak melakukan itu pada nya, dia bahkan sangat cantik dan manis kenapa juga kau malu mengakui nya?"

Taehyung menghela nafasnya lalu memilih bangun dan berjalan pergi daripada menangapi keributan yang  Irene ciptakan cukup ia jelaskan nanti pada ommanya kalau tak ada Irene. Padahal tadi taehyung tidak sedang ingin menceritakan soal Irene yang menjual diri pada nya, taehyung akan mengarang cerita yang tentu jauh lebih baik dari karangan Irene barusan.

Irene tidak tau saja kalau ia baru saja membuat masalah.

"Kau harus lebih sabar menghadapi nya" ucap nyonya Kim

Irene hanya mengangguk

Irene diajak membicarakan banyak hal dengan nara, Irene juga sempat berkenalan dengan ayah taehyung yang ternyata mengenal baik ayah nya. Irene dengan cepat  membaur dengan orangtua taehyung, sangat berbeda sekali dengan orangtuanya yang keras kepala dan selalu mau dituruti orangtua taehyung lebih menghargai pendapat nya, atau mereka seperti ini hanya karena Irene tamu disana entahlah Irene juga tak tau intinya ia merasa nyaman disana ditambah tak ada taehyung diantara mereka, pria itu entah hilang kemana.

Taehyung baru muncul lagi saat makan malam dan setelahnya taehyung mengantar pulang Irene, pria itu hanya diam sepanjang perjalanan dan Irene mulai hafal pria itu hanya bersikap hangat padanya saat sedang menginginkan nya jika tidak ya seperti ini diam bagai patung es.

Tak ada musik tak ada percakapan benar-benar hening. Irene hanya duduk dengan manis sembari memperhatikan nail art cantik di jari tangannya hasil karya Jennie, teman nya itu sangat berbakat.

Ponselnya tadi mati kehabisan baterai dan jarak rumah orangtua taehyung dengan apartment Jennie begitu jauh membuatnya bingung harus melakukan apa.

"Jangan sentuh apapun" ucap taehyung dingin saat jari lentik Irene baru saja akan menyalakan musik si mobil itu.

"Aku bosan ini membosankan" ucap Irene terdengar sangat ribut di telinga taehyung

"Kau mau ku turunkan disini?" Tanya taehyung mengancam

Irene reflek memegang seat belt nya tak ingin diturunkan di tengah jalan

"Aku tidak punya uang Onnie ku belum mentransfer" ucap Irene

Taehyung menoleh menatap Irene "uang yang kemarin sudah habis?" Tanya taehyung

"Aku tidak mau pakai itu seperti aku mengesahkan kalau aku menjual diri, yang kemarin aku anggap kau memperkosa ku" ucap Irene

"Tidak ada wanita diperkosa mendesah keenakan seperti mu"

Irene mengerutkan bibirnya kesal tak terima dengan ucapan taehyung barusan meski apa yang di ucapkan taehyung benar adanya "Aku bahkan tak memakai uang itu wanita itu merampasnya" ucap Irene "dan yang kemarin aku tak menyentuh uang itu"

Taehyung tersnyum kecil Irene tak tau saja kalau wanita yang ia tabrak itu orang suruhan Mr Jung sekertaris nya, Irene tak tau saja kalau semuanya sudah ia setting termasuk Jennie yang menyarankan nya untuk melakukan one night stand, Jennie bahkan hanya dihasut oleh orang suruhannya juga ah keduanya sama polosnya.

***

Pagi itu Irene terbangun dan menatap wajah taehyung yang masih terlelap didepannya, jarak wajah mereka sangat dekat Irene bahkan bisa merasakan hembusan nafasnya.
Irene melirik baju dibawah selimut nya dan bersyukur ia masih mengenakan pakaiannya semalam.

Irene tidak ingat semalam seperti apa, tapi sepertinya ia ketiduran ah lagipula siapa juga yang tak akan ketiduran jika disuruh diam terus tanpa melakukan apa apa seperti semalam.

Irene merubah posisinya dari berbaring menghadap taehyung jadi terlentang menatap langit-langit kamar itu, kamar yang sudah tiga kali ini ia tinggali.

Saat Irene akan bangun lengan taehyung dengan sigap memeluknya "tidur lagi ini masih pagi" ucap taehyung

Irene mengerjabkan matanya beberapa kali menatap tak percaya pada taehyung

"Tidur sayang" ucap nya lagi

'apa dia punya mata tersembunyi dia bahkan menutup matanya tapi tau aku akan pergi' batin Irene

"Tidak ada yang seperti itu" ucap taehyung lalu semakin mengeratkan pelukannya.

'omo dia bisa tau apa yang aku pikirkan?'

"Tidak bisa kau hanya terlalu mudah ditebak" ucap taehyung yang tau Irene saat ini tengah berpikir ia bisa membaca pikiran nya

***

Eh kok gemes Irene nya 😆

one night stand with Mr kimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang