Jennie melangkah masuk ke kamar Irene ia tak tau kalau temannya itu ada disini.
"Apa yang kau lakukan disini? Suamimu tau kau disini?" Tanya Jennie yang sebenarnya enggan jika nantinya terlibat masalah dengan taehyung Jennie tak mau jika taehyung berpikir ia menyembunyikan Irene disini, Jiyoung kekasih nya selalu berpesan untuk menghindari konflik dari taehyung karena pria itu sulit untuk dihadapi.
Irene yang sebenarnya masih sangat mengantuk itu jadi terusik karena suara Jennie yang cukup berisik pagi itu
"Bae Irene!!"
Irene membuka matanya dan menatap Jennie yang berdiri di samping ranjangnya "kau berisik sekali" ucap Irene lalu menarik selimutnya menutupi wajahnya
"Kau tidak boleh disini kalau kau tak dapat ijin suamimu" ucap Jennie, memang benar sebelumnya ia menyarankan agar Irene mengakhiri hubungannya dengan taehyung terlebih dahulu sebelum ia memulai hubungan dengan pria lain, tapi maksud Jennie tak seperti ini ia sebenarnya tak ingin juga melihat Irene berpisah dengan taehyung, bagaimanapun Jennie melihat taehyung cukup mampu menjadi suami yang baik untuk sahabatnya ini, Jennie rasa hanya taehyung yang sanggup menjinakkan Irene dan membuatnya menjadi lebih baik.
"Aku bahkan tak tau dia ada dimana" ucap Irene "dia pergi"
"Kau serius? Tapi kenapa dia pergi?" Tanya Jennie melunak dan duduk disamping Irene, prihatin jika benar sahabatnya ini ditinggalkan
"Molla" ucap Irene
"Ah ya sudah, tidurlah lagi kalau begitu" ucap Jennie lalu beranjak meninggalkan kamar Irene, ia sengaja tak banyak bertanya nanti kalau waktunya tepat tanpa ditanya pun Irene akan bercerita padanya.
Sedangkan taehyung tentu pria Kim itu tau Irene pergi dari apartemen nya, ia tau irene pergi ketempat Jennie dan bermalam di sana, meski selalu was-was jika Irene bersama Jennie tapi ini jauh lebih baik daripada irene diapartemen nya sendirian karena ada tetangga ganjen yang suka menggoda Irene, ah entah siapa yang menggoda siapa pokoknya taehyung tak suka Irene dekat-dekat dengan pria itu. Besok ia sudah kembali ke Korea dan ia akan menjemput istrinya itu disana.
***
Jennie melemparkan bantal yang sejak tadi ia peluk saat Irene mengakhiri ceritanya "ini gila Rene kenapa kau malah menyukainya disaat dia mungkin tak menyukaimu?" Tanya Jennie tak habis pikir
"Aku tidak menyukainya aku hanya suka melihat nya"
"Kau menyukainya dan itu sama saja" putus Jennie yang bahkan lebih mengenal Irene daripada Irene sendiri
"Aku harus apa?" Tanya Irene
"Berhenti menemui nya memang nya apa lagi? Kau sudah menikah ingat itu kau tak bisa menemui pria lain sebebas dulu, aku tidak peduli setampan apa dia tapi apapun itu jauhi dia kau sudah menikah"
"Ya Bae Irene lihat aku" ucap Jennie sembari memegang kedua bahu Irene memaksa Irene untuk menatap nya juga
"Kupikir kau salah sangka aku rasa aku tidak menyukainya aku hanya suka melihatnya hanya itu" ucap Irene
"Awalnya memang seperti itu, kau suka melihatnya lalu nanti kau suka dia memeluk mu lalu nanti kau suka di.."
"Hentikan kau membuatku terdengar buruk" ucap Irene memotong ucapan Jennie
"Jauhi dia kalau begitu, lagipula dia tidak menyukai mu berhenti melukai hati mu sendiri" ucap Jennie "fokuslah pada pernikahan mu saja"
"Apa yang harus difokuskan aku bahkan tak tau masa depan pernikahan ku" ucap Irene seadanya
"Kurasa dia menyukai mu Rene tak ada salahnya mencoba nya dengannya meskipun dia jahat sekali padamu tapi kurasa dia berhak diberi kesempatan"
"Kau tau betapa jahatnya dia tapi kenapa juga kau kekeh aku tetap bersama nya" ucap Irene tak habis pikir
"Dia tidak seburuk itu lagipula kau menyukai nya juga kan"
"Tidak"
"Kau menyukainya"
"Ah terserah mu saja" ucap Irene tak ingin berdebat
"Jadi dimana dia? Kau membuatnya kabur karena tak tahan dengan sikapmu?" Tanya Jennie
"Kurasa dia pergi saat aku kehilangan bayi itu" ucap Irene
"Ah kau sedih?"
Irene mengangguk "aku tidak membencinya tentu aneh rasanya kehilangan dia bahkan aku belum pernah menemuinya"
"Tak apa" ucap Jennie lalu memeluk Irene "dia pasti bahagia pernah hidup denganmu meski tak lama" ucap Jennie mencoba menghibur Irene
"Aku tidak sengaja kehilangan nya"
"Aku tau itu aku tau kau tak sengaja" ucap Jennie
"Aku sudah mulai terbiasa dengan kehadiran nya tapi dia pergi" ucap Irene
***
Hari berikutnya Irene sedang tidur an diatas sofa sembari menonton film tadi Jennie mengajak nya pergi mencari cincin tapi Irene enggan ikut karena ingin bersantai saja.
Irene melirik pintu saat bel nya berbunyi, Irene menduga itu adalah Jiyoung pacar Jennie karena sebelumnya Jennie mengatakan kalau mungkin Jiyoung akan datang membawa sample undangan, kesibukan jiyoung membuat jiyoung dan Jennie mempersiapkan semuanya secara terpisah.
"Kenapa dia tak memberitahu password nya saja pada pacarnya itu" gumam Irene lalu membuka pintunya
"Kenapa kau yang datang?" Tanya Irene saat melihat taehyung berdiri didepannya
"Ganti bajumu aku datang untuk menjemput mu" ucap taehyung
"Pulang lah aku menolak untuk dijemput" ucap Irene meski dalam hatinya ia senang melihat taehyung lagi setelah sekian lama tak melihat pria ini
"Ayolah cepat kau tau aku tak punya banyak waktu" ucap taehyung
"Atau kau mau pulang seperti ini saja?" Tanya taehyung
"Pemaksa" ucap Irene lalu berjalan meninggalkan taehyung untuk mengganti bajunya.
Pada akhirnya Irene ikut pulang bersama taehyung, taehyung sedikit terganggu saat Irene terus terusan minta dilepaskan genggaman tangannya saat mereka sampai di gedung apartemen nya
"Kau takut pria ganjen itu melihat mu denganku?" Tanya taehyung tak habis pikir
"Aniya dia masih bekerja dijam seperti ini" ucap Irene seadanya membuat taehyung kesal bagaimana bisa Irene sampai tau jadwal pria ganjen itu padahal taehyung sangat yakin Irene tak tau jadwalnya.
"Ck kau bahkan sampai hafal jadwal nya" kesal taehyung
"Tidak hafal hanya seokjin oppa memiliki jadwal yang pasti sekali di beritahu aku sudah langsung hafal" ucap Irene
Sebenarnya hari ini rencana taehyung hanya menjemput Irene lalu setelah nya ia akan kembali ke kantor nya tapi ia rasa ia akan merubah jadwal nya, ia sedikit berat meninggalkan Irene sendiri di sini mungkin perlu ia pertimbangan untuk pindah dari gedung ini agar ia tenang meninggalkan Irene untuk kerja. Taehyung bahkan baru mendarat di Seoul beberapa waktu lalu dan ia langsung ingin menjemput istri nya tapi lihatlah istrinya dengan tidak tau diri nya menyebut-nyebut nama pria lain didepannya.
Saat keduanya masuk kedalam apartment asisten rumah tangga yang ia pekerjaan sudah membuat makan siang untuk keduanya. Irene diam-diam suka dengan apa yang taehyung lakukan menyempatkan waktu untuk nya seperti ini, meski ia tentu tak menunjukkan nya didepan taehyung.
Setelah makan siang itu Mr Jung datang membawakan beberapa pekerjaan taehyung karena taehyung bermaksud untuk tak kembali ke kantor hari ini.
"Mr Jung tolong Carikan aku apartment baru aku berencana pindah dari sini" ucap taehyung
Irene yang duduk di ruangan yang sama dengan taehyung tentu mendegar percakapan itu. Irene berjalan dan duduk disamping taehyung "kita mau pindah? Kenapa pindah? Aku suka tinggal di sini" ucap Irene memberitahu
"Aku semakin ingin pindah" ucap taehyung
"Saya akan segera mencarikan tempat baru" ucap Mr Jung patuh pada taehyung
***
Perbucinan akan segera dimulai