Prolog - Revisi

87.1K 2.9K 17
                                    

Happy Reading

*
*
*

Alana Wijaya Kusuma (26 tahun), merupakan dosen yang terkenal akan kecantikan dan juga ketegasannya dalam mengajar mata kuliah akutansi.

Menjadi dosen diumur 26 tahun menjadi kebanggaan tersendiri bagi Alana. Apalagi Alana menjadi dosen di salah satu kampus ternama di Jawa Timur. Kedua orang tua dan Abangnya juga ikut bangga dan senang atas apa yang sudah diraih Alana selama ini.

Namun sayangnya, diumurnya yang ke 26 tahun, Alana masih sendiri. Belum ada niatan untuk menikah dalam waktu dekat ini. Jika ditanya kenapa tidak kunjung menikah juga? maka Alana akan menjawab jika sampai saat ini Alana belum menemukan sosok laki-laki yang cocok dengan hatinya.

Hingga pada suatu hari, Alana dipertemukan dengan seorang duda anak satu disebuh restoran yang mampu meluluhkan hatinya.

Saat ini, Alana sedang dalam perjalanan pulang setelah mengajar di jam terakhir mata kuliahnya hari ini. Karena merasa lapar, Alana membelokkan mobilnya kesebuah restoran. Restoran sore ini tampak begitu ramai terlihat dari banyaknya mobil yang terparkir dihalaman restoran.

Begitu Alana masuk ke dalam restoran, banyak pasang mata yang menatap kagum ke arahnya. Parasnya yang cantik juga cara berpakaianya yang simpel namu modis mampu menarik perhatian pengunjung restoran.

 Parasnya yang cantik juga cara berpakaianya yang simpel namu modis mampu menarik perhatian pengunjung restoran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Merasa diperhatikan, Alana cuek aja dan bergegas jalan ke arah meja pojok dekat jendela. Karena hanya meja itu yang kini tersisa.

"Mbak saya mau pesen gurame asam manis plus nasi satu. Minumnya lemon tea satu."

"Ada lagi yang mau ditambah kak?"

"Tidak ada, udah cukup." kemudian pelayan itu mengangguk dan pergi meninggalkanku.

Tingg
Mama❤
Kamu dimana dek kok belum pulang?

Aku masih di restoran Ma, lagi makan, soalnya tadi udah nggak kuat nahan laper hehe.

Ya udah habis itu langsung pulang.
Pulangnya hati-hati jangan ngebut.

Siap Mamaku sayang😘

Setelah membalas pesan dari Mama, kuletakkan hpku dimeja dan aku segera makan karena makananku sudah datang.

"Maaf Mbak boleh saya duduk disini? soalnya mejanya udah penuh semua."

Saat sedang asik makan, aku dikagetkan dengan suara laki-laki. Betapa terkejutnya aku ternyata laki-laki itu adalah rektor kampus tempatku mengajar.

"Hahh, bo boleh Pak silakan. Kebetulan makanan saya juga udah mau habis ." jawabku dengan gugup.

"Santai saja Bu Alana. Saya kira tadi siapa soalnya lagi nunduk jadi ga tau kalau ternayat Bu Alana."

"Haha iya Pak. Mari pak duduk, silakan."

Kulanjutkan makanku dalam diam. Kudengar sayup sayup Pak Aldo sedang memesan makanan. Sesekali aku meliriknya. Ternyata dia tidak sendirian. Dia datang bersama seorang anak laki-laki yang sedang asik bermain di strollernya dan juga suster pengasuh balita tersebut.

"Maaf Bu Alana, boleh saya titip anak saya sebentar? soalnya saya mau ke toilet dan kebetulan susternya belum kembali dari toilet" pertanyaan tersebut mengurungkan niatku untuk segera pulang.

"Bisa pak" setelah itu Pak Aldo pergi ke toilet.

Kuperhatikan anak Pak Aldo yang berada distroller tersebut. Anak itu tampak tampan dan sangat mirip dengan Pak Aldo.

"Tulunin Te"

Hah apa tadi katanya batinku dalam hati. Setelah kuperhatikan, sepertinya anak itu sudah bosen distrollernya dan ingin turun. Kemudian kuangkat anak tersebut dan kududukan dipangkuanku.

"Sini yuk duduk di pangku Tante."

Anak itu mengulurkan tanganya dan kududukkan dipangkuanku. Anak Pak Aldo tampak anteng setelah kuberi kentang goreng yang dipesankan Pak Aldo tadi.

"Loh kok adek anteng banget ikut siapa dek?" tanya susternya yang baru balik dari toilet.

"Biasanya dia itu nangis Bu kalo diajak orang yang baru dikenal, kok kalo sama Ibu anteng-anteng aja?" lanjut sang suster.

"Iya Sus dari tadi anaknya anteng-anteng aja" jawabku sambil mengelus kepala balita tersebut.

Diam diam suster tersebut tersenyum melihat interaksi antara Alana dan Kenzo.

Karena sebentar lagi sudah mau adzan maghrib, kuserahkan anak Pak Aldo kepada susternya. Kebetulan juga Pak Aldo sudah kembali dari toilet, aku pun segera pamit untuk pulang.

"Mari Pak Aldo, saya pulang duluan sudah mau maghrib soalnya" pamitku sambil senyum ramah.

"Iya mari Bu Alana maaf sudah ngrepotin tadi."

"Nggak kok Pak justru saya merasa senang."

"Adek tante pulang duluan ya."

"Yaa." jawab Kenzo dengan senyum manisnya. Jadi gak rela mau pulang duluan.

"Mari Pak Aldo, suster saya duluan."

*
*
*

Jangan lupa vote dan komennya yaa😊

Selasa, 24 Agustus 2021

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang