-4-

37.7K 2K 11
                                    

Happy Reading

*
*
*

Karena ulang tahun Reyhan diadakan jam 7 malam, Alana memutuskan berangkat sorenya sekitar jam 5. Mama Widya (Mamanya Alana) sudah berada di rumah Abangnya, Abang Dhimas sejak pagi tadi. Kalo Papa Wijaya katanya nanti nyusul habis pulang dari kantor.

"Assalamualaikum" ku ucapkan salam sambil masuk ke rumah Bang Dhimas.

"Waalaikumsalam. Eh udah datang dek" sambut Kak Aleta yang berada diruang tamu sambil mengawasi Reyhan yang lagi main.

"Iya Kak" jawabku sambil jalan untuk duduk di sofa samping Kak Aleta

"Reyhan liat siapa yang datang itu" Kak Aleta coba mengalihkan perhatian Reyhan dari mainanya.

"Ante Alana" Reyhan langsung berdiri dan berhambur kepelukan Alana.

Alana menyambut Reyhan kedalam pulukannya dengan senang, diciumi wajah Reyhan sampai puas, karena udah hampir 1 minggu ini Alana tidak bertemu keponakan kecilnya itu. Kini diruang tamu tinggal Alana dan Reyhan karena tadi Aleta pamit ke belakang.

"Reyhan seneng nggak hari ini ulang tahun?"

"Syeneng dong ante Na, nanti teman Yehan ateng mua"

***

Jam menunjukan pukul setengah 7 malam. Keluarga besar Dhimas dan Aleta sudah datang semua. Teman Reyhan juga sudah berdatangan. Reyhan tampak senang menyalami temen-temennya yang datang ditemani Mama dan Papanya disampingnya. Reyhan tampak antusias saat menerima kado dari teman-temannya.

Saat sibuk mengamati Reyhan, Alana kaget saat melihat ada Pak Aldo yang datang bersama Kenzo dan juga susternya. Jangan-jangan Kenzo temennya Reyhan? Apa jangan-jangan Pak Aldo yang temenya kak Dhimas? Tanya Alana dalam hati.

Karena semua sudah berkumpul dan teman-teman Reyhan juga sudah datang semua acara ulang tahun pun dimulai. Reyhan kelihatan seneng banget saat berdiri di depan didampingi orang tuanya. Tiba saat potong kue, Reyhan memotong kue dengan dibantu mamanya. Potongan kue pertama untuk Mama Aleta dan potongan kue kedua untuk Papa Dhimas. Karena acara intinya sudah selesai tamu yang datang dipersilakan untuk makan makanan yang sudah disediakan.

Alana memutuskan masuk kedalam hendak mengambil kado yang akan diberikan kepada Reyhan nantinya. Namun berjalan menuju kamar tamu yang berada dibawah, langkahnya dihebtikan karena ada orang bertanya. Dan orang yang bertanya tersebut adalah susternya Kenzo, anak Pak Aldo.

"Maaf mbak toiletnya dimana ya?, ini saya mau lap mukanya Adek Kenzo belepotan habis makan puding"

"Loh mbaknya ternyata Bu Alana" lanjut suster sambil tersenyu kikuk.

"Ahh, iya sus ini rumah Abang saya" jawbku sambil senyum ramah.

"Mari saya anter sus"

Saat hendak berjalan menuju toilet, tiba-tiba kenzo meminta Alana untuk menggendongnya.

"Ante Adek nak dendong Ante" pinta Kenzo sambil ngulurin tanganya.

Alana sama suster berpandang-pandangan setelah mendengar perminta Kenzo. Melihat Kenzo yang sudah berkaca-kaca di gendongan susternya, Alana memutuskan menggendong Kenzo.

"Ya udah sini ketoiletnya sama tante yu" Ku raih Kenzo kegendonganku untu segera ke toilet dan diikuti susternya dibelakangku.

"Adek laper ya sampe belepotan gini makannya" tanyaku pada Kenzo yang tampak anteng saat kududukkan diwastafel sambil kucici mukanya.

"Udingnya nenak Ante, zo syukaa" jawabKenzo sambil tangannya mainin kancing dressku.

Suster Kenzo senyum melihat pemandangan di depannya. Kenzo selalu senang dan ceria jika bersama Alana sejak pertemuan pertamanya di restoran kala itu. Padahal dari kejadian sebelum-sebelumnya Kenzo selalu nangis jika diajak orang yang baru dikenal, tapi tidak dengan Alana, Kenzo kelihatan anteng dan nyaman.

Setelah membersihkan Kenzo, Alana mengajak Kenzo mengambil kado untuk Reyhan. Untuk susternya Kenzo dia sedang makan itupun karena perintah Alana, karena Kenzo anteng digendongannya.

"Yuk kita kasih kadongnya ke kakak Reyhan yukk" ajakku yang dibales gumaman sama Kenzo karena anak itu dari tadi sibuk mainin kancing dressku.

"Ponakan aunty selamat ulang tahun ya, semoga menjadi anak baik dan nurut sama orang tua ya" kataku sambil menyerahkan kadonya tak lupa kucium kedua pipi gembulnya.

"Maasih Ante na kadonya" jawab Reyhan dan kemudian juga dia mencium pipi kananku.

"Dek yang kamu gendong itu anaknya Pak Aldo kan?" tanya kakakku secara tiba-tiba saat melihat Kenzo ada digendonganku.

"Iya kak tadi itu susternya Kenzo tanya sama Adek tempat toiletnya, terus udah adek kasih tau, waktu mau jalan ke toilet eh dia malah minta aku gendong matanya sambil berkaca-kaca gitu, dari pada nangis ya udah aku gendong aja. Lagian anaknya anteng-anteng aja dari tadi aku gendong" jelasku sambil menunjuk Kenzo yang tampak anteng digendonganku.

"Terus susternya mana sekarang?"

"Aku suruh makan. Lagian tadi Kenzo diajak susternya ga mau ya udah aku ajak kesini aja."

"Ohh" jawab kakakku sambil senyum-senyum.

"Kenapa kakak senyum-senyum? Ada yang lucu sama Adek?"

"Enggak. Btw kamu udah cocok kalo jadi ibu-ibu" ledek Kak Dhimas "Iya dek kamu udah cocok lo jadi ibu-ibu. Lihat tuh Kenzo aja anteng kan dari tadi kamu gendong" tambah kakak iparku.

"Ihh... Apa sih kakak ni. Udah ah aku pergi aja" karena kesel aku memtuskan pergi saja dari pada diledek terus-terusan.

"Kenzo mau makan lagi nggak" tanyaku pada Kenzo yang berada dipangkuanku.

Saat ini Alana dan Kenzo sedang menikmati makanan yang sudah disediakan. Alana makan dengan satu tangan, karena tangan yang satunya dia gunakan untuk memegangi Kenzo yang berada dipangkuannya.

"Ndak. Ante Adek tu dah antuk. Adek mau tidul."

"Ya udah adek tidur sini di pangku sama tante ya" jawabku sambil mengubah duduk Kenzo menghadap ke arahku.

Saat Alana selesai makan, ternyata Kenzo sudah tidur dipangkuannya. Tiba-tiba Alana dikagetkan suara Mamanya yang datang menghampirinya.

"Adek itu anak siapa yang kamu pangku? Udah tidur itu dia." tanya Mama sambil mengamati Kenzo yang berad dipangkuanku.

"Ini anaknya Pak Aldo ma, rektor adek dikampus"

"Aldo temenya Abang kamu itu kan?"

"Lah Alana mana tau Mama. Ini aja tadi diajak susternya nggak mau katanya mau ikut Adek aja, sekarang malah ketiduran dianya" jawabku sambil mengelus kepala Kenzo yang berada didekapanku.

"Kamu ada hubungan apa sama Aldo kok anakanya bisa deket sama kamu"

Belum sempat Alana menjawab, Aldo datang diikuti suster dibelakangnya.

"Permisi Bu Alana, Bu Widya saya mau mau mengambil Kenzo mau saya ajak pulang kebetulan udah malam"

Suara itu.... batin Alana

*
*
*

Kalian kepo nggak sama kelanjutanya?

Kalo iya, jangan lupa vote dan komenya yaa biar semangat author nulis ceritanya😊

Maaf baru bisa update soalnya lagi sakit beberapa hari ini

See you next part

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang