-12-

48.7K 1.6K 18
                                    


Happy Reading

*
*
*

"Kamu hari ini ngajar sampe jam berapa Yang?" tanya Aldo yang baru keluar dari kamar mandi.

"Sampe jam 3, kenapa?"

"Nggak papa tanya aja. Kenzo kamu titipin Mama apa biar di rumah sama suster?"

"Terserah sih aku. Tapi kemarin Mama bilang mau belanja bulanan, nanti kalo Kenzo ikut Mama takutnya ngrepotin" jawab Alana sambil mengoleskan lipstik di bibirnya.

"Ya udah biar di rumah aja sama suster"

"Baju kamu udah aku siapin, di atas ranjang itu"

"Kenzo mana?" tanya Aldo sambil mengenakan bajunya.

"Sama suster di bawah. Ya ampun Mas kamu tuh kebiasaan main buka-buka aja, nggak malu apa di lihat istri" Kesal Alana akan kebiasaan suaminya yang suka ganti nggak tau tempat.

"Ngapain malu sama istri sendiri, orang kamu juga udah pernah ngerasain kan?" balas Aldo dengan entengnya.

"Ngomongnya ihh, masih pagi juga" sambil menatap Aldo dari cermin meja rias.

Sesudah memakai bajunya, Aldo berjalan menghampiri Alana yang masih duduk di bangku meja rias.
Aldo menyisir rambutnya lalu menyemprotkan parfum kebagian tertentu di tubuhnya.

"Jam tangan aku mana Yang? yang warna hitam?"

"Kemarin habisa kamu pake kamu taruh mana?"

"Tak taruh ditempatnyalah"

Alana yang sudah selesai dandan membantu sang suami untuk mencari jam tangannya.

"Ini apa nih, kamunya aja yang suka naruh sembarangan" tunjuk Alana pada jam tangan yang dia temukan di laci nakas.

"Masih pagi ga usah ngomel-ngomel"

Aldo menghampiri sang istri, bukan untuk mengambil jam tanganya, melainkan memeluk istrinya karena gemas masih pagi udah ngomel-ngomel. Ya meskipun ngomel juga karena ulahnya yang suka lupa naruh barang dimana.

"Makanya kalau naruh barang ditempatnya biar nggak nyari-nyari kalau butuh" jawab Alana kesal.

Cupp

Cupp

Cupp

"Udah nggak usah ngomel. Janji nggak aku ulangi"

"Iya udah sana kamu turun duluan, aku mau benerin lipstik dulu" Alana melepaskan pelekuanya dan menuju meja rias.

Bukannya turun ke bawah Aldo malah menghampiri Alana dan memeluk Alana dari belakang.

"Kamu nggak usah dandan cantik-cantik nanti banyak yang suka"

Aldo berucap demikian karena ia tahu Alana termasuk jajaran dosen yang masih muda, cantik, dan bodynya yang aduhay. Ia jadi was-was takut kalo istrinya digoda sama dosen lain dan mahasiswanya.

"Aku dandan kayak biasanya Mas. Udah kamu tenang aja"

Diam-diam Aldo menaikkan tangannya ke arah payudara Alana.
Alana menegang karena ulah tangan suaminya.

My WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang