CHAPTER 03

787 122 10
                                    

Pemuda itu ... cantik ...

"Pak, kita periksa mobilnya."

Ucapan Haikuan dan sentuhan di bahunya membuat Wang Yibo berpaling cepat. Terseret kembali dalam situasi ramai dan penuh kepanikan, dia berjalan beriringan menuju mobil sedan putih yang telah diangkat dari dasar sungai.

Bagian depan mobil rusak parah, kapnya sedikit terbuka dan lampu mobilnya hancur. Dari retakan yang tercipta, sudah jelas bahwa bagian depan mobil membentur undakan sebelum melayang ke sungai dan terjun bebas hingga ke dasar.

Kondisi kendaraan itu mengenaskan, basah dan kotor. Tanah serta lumut-lumut hijau kehitaman tersangkut di wiper. Ada sulur tanaman semacam rumput laut yang biasa tumbuh di dasar perairan. Terselip di kaca spion dan ada beberapa lagi di sela velg ban.

Zhang Yixing pasti telah mengalami peristiwa paling mengerikan di akhir hidupnya. Bagaimana dia terperangkap di kegelapan dasar sungai, gelap, mencekik, menjanjikan kematian tanpa ada yang bisa menyelamatkan.

Tubuhnya akan terbentur, paru-paru yang nyaris meledak terendam air, lalu akan ada erangan kesakitan, ketakutan, dan kebencian akan takdir yang begitu buruk.

Bahkan jika selamat pun, trauma akan tertinggal dalam jiwa.

Bayangan A Ling di antara sulur tanaman di dasar sungai berkelebat kembali dalam benak Wang Yibo.

Dia limbung sesaat, untuk menyeimbangkan tubuh, kakinya mundur selangkah, di balik kacamata hitam, sepasang matanya mengerjap-ngerjap.

"Kau baik-baik saja?" Haikuan menatap cemas.

Wang Yibo mengangguk sambil mengangkat sebelah tangan.

"Tubuh korban baru dibawa oleh ambulan ke rumah sakit." Haikuan menunjuk bagian dalam mobil.

"Dia benar-benar Zhang Yixing, aku sendiri yang memeriksa tanda pengenalnya. Dia mengemudi sendiri, pintunya terkunci dan dia juga mengenakan sabuk pengaman."

Masih mengernyit, Wang Yibo menatap nanar pada onggokan besi tua itu. Seorang wartawan sibuk mengambil foto mobil sang aktor tanpa memperhatikan perubahan wajah sang inspektur.

"Ya Tuhan ..." Wang Yibo mengusap belakang lehernya, sekujur tubuhnya serasa dirayapi ribuan serangga.

Dia memutuskan untuk segera menuju rumah sakit, menyelidiki lebih lanjut pada tim dokter forensik.
Segera, ia memutar tubuh dan bergegas menuju mobil SUV hitam yang diparkir agak jauh dari sana.

Sudah waktunya ia minum obat.

***

Tubuh sang aktor terbujur kaku dan memucat di atas salah satu ranjang dalam ruangan forensik. Seorang perawat membuka kain putih yang menutup wajah mayat ketika Wang Yibo dan Haikuan masuk ke dalam, tidak jauh dari mereka seorang wanita muda cantik bermata bengkak ikut masuk dengan langkah gemetar.

Seorang pria lain menyusul masuk. Kedatangannya sangat tepat waktu karena beberapa detik berikutnya wanita tersebut terjajar mundur dan oleng. Dia mengurut dada dan mulai menangis tanpa suara. Pria itu mungkin asistennya atau apa yang jelas dia membimbing wanita itu segera berjalan keluar dari ruangan.

Wang Yibo hanya melemparkan lirikan sekilas tanpa berkomentar.

"Wanita itu istri Zhang Yixing," Haikuan berbisik.

"Namanya Crystal."

"Hmmm ..."

Tak lama kemudian seorang asisten dokter memberikan berkas laporan otopsi pada kedua petugas.

𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐨𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang