Setelah pertemuan tak terduga di Fantasy dan ciuman pertama mereka yang tak terlupakan, Inspektur Wang Yibo kembali ke dalam rutinitas pekerjaannya yang menyebalkan. Dia sudah mengintruksikan Letnan Haikuan untuk menyelidiki hingga kampung halaman Gao Han di pinggiran Hangzhou. Jadi, ia tinggal menunggu laporan darinya.
Satu panggilan dari letnan Haikuan masuk ke ponsel Wang Yibo malam berikutnya. Dia baru saja memarkir Suv hitamnya di depan sebuah apotek, melangkah turun dan berjalan masuk ke dalam apotek.
"Ya, Haikuan?"
"Pak, aku berada di pinggiran Hangzhou. Ternyata Gao Han tidak pernah datang kesini."
"Sudah kuduga," Wang Yibo menanggapi dalam suara rendah.
"Kau segera kembali. Beritahu polisi di sana untuk mengawasi keluarganya. Kita harus menemukan orang itu apa pun yang terjadi."Dia menutup telepon, menuju petugas jaga apotek dan menyerahkan selembar resep dari psikiaternya.
"Aku butuh obat-obatan ini," si petugas mengangguk, menerima lembar resep itu dan berlalu ke bagian dalam ruangan untuk meracik obat-obatan.
Berdiri dalam gelisah yang tak menentu, Wang Yibo mengawasi punggung petugas apotek berjas putih dengan pandangan sendu. Entah sampai kapan dirinya dan Yan Li bisa membebaskan diri dari obat-obatan itu. Kakaknya masih menjalani beberapa appoinment dengan dokternya, itu yang ia tahu hingga hari ini. Membayar mahal untuk sesi konsultasi dalam upaya mengurangi depresi dan mengembalikan hidup mereka ke tahap normal, mungkin itu berhasil, mungkin tidak sama sekali.
Apa yang bisa dilakukan seorang dokter jika pasien sendiri menolak untuk sembuh. Memilih berkubang dalam trauma dan kesedihan dan menganggap bahwa pilihan itu lebih baik. Hidup dalam kenangan indah, hidup di masa yang telah lalu, alih-alih menerima dan menghadapi kenyataan.Hanya dirinya yang tahu bahwa kompetensinya sebagai seorang polisi kini patut dipertanyakan.
"Pak, ini obat anda."
Suara petugas apotek mengejutkannya yang tengah larut dalam pemikiran dan problema hidup yang hanya berkutat dalam masalah itu dan itu saja. Dia menoleh, mengangguk pada si petugas.
"Anda sudah mengkonsumsi obat ini hampir satu tahun," petugas apotek berkata sementara Wang Yibo menyiapkan pembayaran.
"Apakah tidak ada yang mengkonsumsinya lebih dari setahun?" dia menyerahkan selembar kartu untuk membayar tagihan obat-obatan.
"Tentu saja ada. Aku khawatir akan efek samping dari penggunaan jangka panjang."
"Misalnya?"
"Dokter anda pasti memberitahu," petugas apotek menggesek kartu ke atas mesinnya.
"Sebenarnya obat ini untuk kakakku," Wang Yibo mengamati botol-botol di tangannya.
Dan untukku juga, tapi apa pentingnya mengumumkan ini pada dunia?
"Anda bisa mengalami halusinasi," si petugas menyerahkan kembali kartu ke tangan Wang Yibo.
"Cukup menakutkan. Tapi jangan khawatir, dia akan segera pulih. Perawatan ini akan membantunya keluar dari masalah."
"Senang mendengarnya," petugas apotek mengangguk dan tersenyum yang dibalas lirikan dingin dari Wang Yibo. Inspektur itu mengangguk samar dan berkata sebelum ia pergi.
"Senang juga mendengar anda tidak punya masalah. Selamat malam."
Si petugas apotek bengong sesaat, lalu menggelengkan kepala prihatin. Beberapa orang memang memiliki prasangka buruk terhadap lingkungan sekitar dan juga kehidupan. Semua orang memiliki masalah, tentu saja. Semua orang melakukan kesalahan, dan ada banyak peristiwa tak terduga dalam hidup. Tetapi hidup tidak akan membaik dengan terus menerus menyulitkan diri sendiri dan orang lain dengan pemikiran dangkal.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐨𝐧𝐠
Fanfiction"Jika seseorang tak pernah ada, maka bagaimana dia bisa menghilang?" Kalimat yang terucap dari seorang penyanyi kafe malam bernama Sean itu selalu terngiang di telinga Inspektur Wang. Semua yang terjadi di sekitarnya selalu berbalut misteri. Kasus k...