CHAPTER 27

334 77 15
                                    

Di satu titik di langit, selama makan malam yang singkat, matahari telah menghilang dan angin bertiup kencang. Hujan musim gugur sedang berlangsung, dan Wang Yibo selalu bersama rokok, berdiri di teras kedai makanan cepat saji dan menunggu hujan berhenti. Kedai itu hanya berjarak seratus meter dari kantor polisi.

Dengan waktu dan perkiraan yang tepat, dia hanya tinggal beberapa langkah ke jawaban yang ia cari terkait insiden kecelakaan Zhang Yixing. Kini ia harus mendatangi Wang Zhuocheng untuk memastikan. Mungkin saja dia juga menyembunyikan fakta tentang siapa di balik kecelakaan itu.

Siapa orang itu?
Tunggu saja, katanya pada dirinya sendiri. Yibo mengambil napas dalam-dalam dan mendengarkan musik hujan sambil memutar ulang percakapan siang tadi dengan preman sewaan.

Kejutan awal karena fakta bahwa Wang Zhuocheng terlibat mulai memudar. Nalurinya benar-tidak ada yang bisa menduga sisi gelap seseorang. Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi letnan Haikuan.

"Haikuan, kau masih di markas?"

"Ya, pak," suara Haikuan samar-samar di tengah bunyi rinai hujan.

"Bagus. Aku berada di kedai cepat saji sekarang. Kita tunggu hujan reda, setelah itu bawa dua orang lagi bersamamu. Kita akan pergi ke rumah Wang Zhuocheng malam ini juga."

"Oke pak."

Telepon ditutup.

Wang Yibo mendongak ke langit. Pekat masih menenggelamkan semua cahaya malam. Sepertinya hujan akan berlangsung lebih lama dari yang ia perkirakan.

*******

Tidak sulit mencari alamat rumah orang terkenal seperti Wang Zhuocheng. Setidaknya, ia ikut terkenal karena bersahabat dengan aktor Zhang Yixing. Malam sudah menunjukkan pukul sepuluh sewaktu hujan benar-benar berhenti. Wang Yibo mengemudi seorang diri dalam SUV hitamnya, sementara Haikuan, Li Bowen dan seorang petugas lain berada dalam satu unit mobil polisi, mengikuti di belakangnya.

Jalanan lengang malam ini, dan untuk alasan yang tak bisa dipahami, suasana terasa mencekam. Mungkin hujan deras serta amukan angin dingin menyebabkan sebagian besar orang memilih tidak keluar rumah kecuali dalam perjalanan pulang dari tempat kerja atau luar kota. Bahkan Ring Road yang selama ini dikenal tak pernah sepi terlihat lengang saat kedua mobil itu melesat lewat. Hamparan hitam sungai Huangpu di satu sisi mengeluarkan bunyi semburan keras air sungai yang disapu angin dan pecah menerpa pembatas jalan, menghasilkan semprotan air tipis.


M

emasuki ruangan luas rumah Wang Zhuocheng, interior mewah ruang tamu itu menyambut sepasang mata Wang Yibo. Diiringi Li Bowen dan Haikuan di belakangnya, inspektur tersebut melangkah lambat dan berhenti seraya memasukkan tangan ke dalam saku celana.

Tampang serius mulai tercipta di wajahnya yang selalu berkerut. Mata tajam bermanik hitam itu mengedarkan pandangan, mengamati setiap sisi dan sudut ruangan. Sambil menunggu tuan rumah itu muncul, ia terus menilai isi ruangan dari perabotannya yang luar biasa. Jendela kaca lebar memperlihatkan pemandangan indah di luar.

Namun ekspresinya menunjukkan bahwa ia sama sekali tidak tergugah oleh kemewahan ruangan. Tempatnya sendiri memiliki kemewahan yang tidak jauh berbeda, kenapa harus terkagum-kagum pada properti milik orang lain.

Mungkin itu yang tersirat di benaknya saat ini.

"Inspektur Wang."

Panggilan dari arah belakang membuatnya memutar tubuh. Melihat Wang Zhuocheng dengan gayanya yang seolah tidak tahu apa-apa berjalan menghampiri.

"Apa yang membawa Anda kemari?"

Dalam tampilan kemeja santai biru dan celana bahan krem, Wang Zhuocheng melayangkan pertanyaan bernada bingung. Menampilkan wajah tak berdosa, namun hanya dirinya yang tahu seperti apa perasaannya kini. Kedatangan inspektur itu ke tempatnya sudah menunjukkan tanda-tanda buruk yang akan ia hadapi.

𝐒𝐢𝐥𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐒𝐨𝐧𝐠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang