Part 1

488 22 0
                                    

'Perlahan namun pasti rasa ini akan pergi dari relung hati'

°°°

Malam sudah berganti pagi. Sinar matahari masuk melalui celah jendela kamar Laras yang membuat gadis itu terusik dari tidurnya.

Ia pun melihat ke arah jam ternyata sudah jam enam lebih lima belas menit. Ia pun mengerjap-ngerjapkan matanya lalu ia tersadar bahwa ia telat untuk ke sekolah.

"Astagaa udah jam enam lebih, gue bisa telat ini," gumamnya lalu bangkit dari tidurnya dan bergegas ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit mandi dan bersiap, ia pun mengambil tasnya lalu keluar kamar untuk menemui mama, papa, dan kakak laki-lakinya.

"Ma, Pa, Kak aku duluan ya udah telat ini. Nanti aku sarapan di sekolah aja ya? " kata Laras sembari menyalami Mama, Papa, dan Kakaknya.

"Makanya jadi cewek tuh jangan siang bangunya, " kata Aldo kakak Laras.

"Tau ah, aku berangkat dada semuaaa, " ucap Laras lalu ia berlari keluar rumah.

"Larass hati-hati," teriak Emi ibu dari Laras.

"Iyaa Maaa."

Laras pun langsung mengendarai motornya membelah jalanan ibu kota yang seperti biasa macetnya tiada tara. Salahnya juga kenapa ia harus kesiangan tadi.

"Ah elah pake macet lagi, mana udah jam segini alamat telat ini mah, " gumam Laras sembari memilah jalan agar bisa keluar dari kemacetan itu.

Setelah beberapa menit ia berkutat dengan jalan yang macet itu, akhirnya ia sampai di SMA Pelita Nusa dengan selamat dan tidak telat.

"Alhamdulillah gue gak telat huh lega banget," katanya lalu turun dan melepas helmnya. Ia pun berjalan menyusuri koridor sekolah untuk sampai di kelasnya.

Kelas XI IPA 6 memang berada di bagian paling pojok sekolah ini. Sesampainya di kelas ia langsung mendudukan diri dan melipat tanganya di atas meja lalu menenggelamkan kepalanya di atas tangannya itu.

"Ras, loe kenapa? Sakit? "tanya Gea sahabat Laras di SMA ini.

"Ehh enggak kok Ge, gue lemes aja soalnya belum sarapan," jawab Laras sembari menatap ke arah Gea.

"Lah tumben loe gak sarapan, kesiangan lagi? "

"Hahaha iyaa. "

"Yaudah nih gue ada roti siapa tahu bisa nahan rasa laper loe kan, soalnya kalo mau ke kantin gak keburu, "kata Gea sembari mengeluarkan roti coklat dari dalam tasnya.

"Gak papa nih gue makan? "

"Gak papa lah makan aja."

"Makasih ya Ge. "

"Sama-sama."

Laras memakan roti itu dengan lahap sampai-sampai ia tersedak.

"Uhukk uhuk uhuk."

"Ehh Ras, pelan-pelan makanya, " kata Gea sembari mencari-cari minum, namun ia lupa kalau dia gak bawa minum hari ini.

"Duhh gue kagak bawa minum Ras gimana dong? "

Laras yang ditanya hanya diam saja karena ia masih tersedak dan tenggorokannya terasa sakit.

Tiba-tiba ada seorang cowok yang memberikan satu botol air mineral untuknya. Tanpa pikir panjang Laras langsung meminumnya.

"Makasih yaa, " kata Laras sembaru melihat kearah cowok itu.

"Lho Raka? Ngapain loe di sini? " tanya Laras ketika ia tahu yang memberikan minum itu adalah Raka pacar dari Gea.

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang