"Move on bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan seseorang untuk pergi dari kehidupan kita. "
-Laras Diandra Pradita
"Aku yang salah, maaf sudah memanfaatkanmu untuk bisa lebih dekat dengannya. "
-Raka Adhityakara
"Perasaan memang tak...
Laras pun akhirnya benar-benar melangkahkan kakinya keluar dari kamar rawat Dafa. Baru beberapa menit ia meninggalkan kamar Dafa ada seseorang yang masuk ke dalam kamar itu dari sisi berlawanan dengan Laras. Dafa yang mendengar suara pintu kembali terbuka pun tanpa pikir panjang langsung menoleh ke sumber suara.
"Laras, kenapa balik? Ada yang ketinggalan?" Tanyanya sembari menoleh kearah pintu.
"Laras? Laras siapa Kak?"
"Ternyata kamu, Kakak kira Laras balik lagi," Kata Dafa terlihat gurat kecewa di wajahnya.
"Emang Laras siapa? Pacar kakak? Kok namanya sama kayak sahabat aku ya? Jangan-jangan pacar kakak sahabat aku lagi."
"Cerewet ah! Nama Laras gak cuman satu!"
"Ih, kenalin ke aku ya? Aku mau kenal sama calon kakak ipar aku boleh?"
"Boleh, nanti ya."
"Kok nanti! Aku keponya kan sekarang!"
"Suruh siapa telat darangnya, dia baru aja balik."
"Kan ada fotonya Kak, lihat fotonya dulu aja boleh?"
"Iya iya cerewet!"
"AsyikkkkkAsyikkkkk, mana?"
"Sabar dong!" Kata Dafa sembari meraih hp-nya yang ada di nakas. Ia pun membuka hp-nya dan mencari fotonya bersama Laras saat itu.
Ketika ia menjemputnya dan mereka mampir di sebuah taman dekat sekolah hanya untuk makan es krim berdua. Setelah menemukan foto yang ia cari, langsung ia tunjukan kepada adiknya itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nih, cantikan?" Tanya Dafa sembari menyerahkan hp-nya kepada Sandra adiknya.
Sandra pun mengambil hp Dafa dan mulai mengamati foto yang ditunjukan oleh kakaknya itu. Awalnya ia terkejut dan mulai memperhatikan foto itu lebih detail lagi untuk menyakinkan bahwa itu benar Laras sahabatnya.
"Kak? Gak salah foto kan?" Tanya Sandra dengan ekspresi terkejutnya.
"Enggak, kenapa sih?"
"Ini sahabat aku!" Kata Sandra dengan suara yang sedikit meninggi.
"Ya terus? Kakak gak boleh pacaran sama sahabat kamu? "
"Bukannya gak boleh, tapi kenapa kakak gak cerita sih?"
"Ya kamu dimana?
" Igh pantesan tadi pas aku ketemu dia di depan dianya kek panik gitu, pacarnya pagi sakit toh."
Dafa hanya diam mendengar celotehan adiknya itu. Sebenarnya dari awal dia sudah tahu kalau Laras sahabatnya Sandra, namun ia memilih diam saja toh Sandra sedang tidak ada di Indonesia kemarin.