Part 25

214 32 5
                                    

Pagi ini Laras bangun lebih awal dari biasanya. Ia juga membantu Mamanya untuk memasak dan membuat sang mama bingung sendiri dengan tingkah anak bungsunya yang luar biasa ajaib di pagu hari ini.

"Tumben banget jam segini udah bangun Ras? Bantuin mama masak lagi, " tanya Emy karena merasa aneh dengan tingkah putrinya itu.

"Kenapa sih Ma? Aku lagi pengen vangun pagi aja terus pengen bantuin Mama masak juga emang gak boleh? "

"Ya boleh-boleh aja, cuman mama ngerasa aneh aja sama sikap kamu pagi ini. Gak biasanya tahu gak? Lagi kenapa sih? "

"Gak kenapa-kenapa Ma, Laras lagi bahagia aja. "

"Ya gimana gak bahagia Ma, orang Laras baru aja jadian kemarin sama Dafa," ujar Aldo yang baru saja sampai di dapur dan mengambil segelas air minum.

"Kakak! " pekik Laras merasa kesal dengan Kakaknya itu.

"Kenapa? Mama harus tahu kan?"

"Ya tapi biar aku sendiri yang cerita kok malah Kakak yang bilang duluan. "

"Halah, sama aja juga! " ujar Aldo setelah itu ia bergegas kembali ke kamarnya.

"Dasar Kak Aldo nyebelin! " pekik Laras sementara Aldo yang mendengar itu hanya menjulurkan lidahnya tanda ia sedang mengejek Laras.

"Ma, Kak Aldo nyebelin, " kata Laras dengan nada manjanya mengadu kepada Mamnya.

"Dih ngaduan! " teriak Aldo ketika melihat Laras mengadu ke mamanya.

"Biarin wleeekk."

"Udah ah ribut mulu kalian! Aldo udah mandi sana, kamu juga mandi sana mau sekolah kan?"

"Iya Ma, Laras mandi dulu ya. Oh iya Ma Laras boleh minta tolong gak?"

"Minta tolong apa?"

"Buatin 2 bekal yaa. Buat aku satu nanti yang satunya mau aku kasihin ke Mas Dafa."

"Duh elah perhatian banget sama mas pacar, iya nanti mama buatin. "

"Hehehe makasih mama, Laras ke kamar ya mau mandi terus siap-siap ke sekolah. "

"Iya sana mandi nanti kesiangan lho. "

"Siap Boss. "

Laras pun akhirnya bergegas ke kamarnya lalu mandi dan bersiap untuk ke sekolah. Setelah dirasa siap ia pun keluar dari kamar menuju ke arah meja makan. Ia langsung duduk di samping Kakaknya dan menaruh kertas note pada bekal yang akan ia berikan untuk kekasihnya.

"Kak, nitip ya? Buat Mas Dafa," ujar Laras sembari memberikan bekal itu ke Aldo.

"Hah? Oke-oke nanti kakak kasih," jawab Aldo sembari mengambil bekal yang Ada di tanganya Laras.

"Makasih Kakaku yang paling ganteng. "

"Kalo Ada maunya aja muji."

"Hehehe, udah ah aku mau berangkat dulu takut telat."

Setelah pamit dengan Kakak dan juga Mamanya, Laras pun keluar rumah dengan santainyaa. Saat ia membuka pintu rumah, ia dikejutkan dengan keberadaan Bara di sana.

"Kak Bara? Ada apa Kak? " tanya Laras karena seingat Laras, ia tidak ada janji dengan kakak kelasnya ini.

"Mau jemput loe Ras, kayak biasanya," jawab Bara.

"Eh, gak usah Kak, Laras bisa berangkat sendiri kok, " tolak Laras. Bagaimanapun juga ia sudah punya pacar sekarang jadi ia berusaha untuk menjaga hati pacarnya. Bara memang sudah sering mengantar jemput Laras selama Dafa tidak ada, bahkan Bara juga bisa sangat akrab dengan Kakak dan juga Mamanya.

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang