Part 8

171 22 0
                                    

'Membuka hati memang bukanlah hal yang mudah, namun itu akan lebih baik dari pada terus terkurung dalam belenggu perasaan masa lalu'

°°°

"Maa, Kak Aldo udah pulang belum? " tanya Laras ketika ia baru saja sampai di rumah.

"Aldo? Belum kayaknya Ras, Kenapa emangnya?"

"Ah gak papa, cuman mau ngobrol aja sama Kak Aldo. Yaudah Ma aku ke kamar ya mau mandi terus bantuin Mama masak," pamit Laras.

"Iya sayang, oh iya keadaan Raka gimana? Tadi kamu ijin buat jenguk dia kan? Udah lama juga dia gak main kesini kenapa? "

"Mmm iya Ma,  tadi aku jenguk Raka. Dia udah baik-baik aja kok. Raka ada pacar Ma yakali dia masih main kesini apa kata Gea ntar? "

"Lho,  Raka pacaran sama Gea? Mama kira dulu kalian udah pacaran. "

"Enggak Ma, udah ah Laras mau ke kamar gerah banget ini. "

"Iya-iya. "

Laras berjalan masuk ke arah kamarnya. Membuka pintu kamar lalu menjatuhkan diri pada kasur king sizenya.

Menenggelamkan kepalanya pada bantal, kembali menangis untuk menenangkan hatinya. Lagi-lagi Laras menangis karena sosok Raka. Laras kesal dengan dirinya sendiri kenapa ia harus secengeng ini sih?

"Gue gak hiks boleh nangis lagi hiks, gue mau lupain Raka," gumamnya sembari menghapus air matanya.

Setelah itu ia masuk ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap agar bisa membantu Mamanya memasak.
Beberapa menit Laras di dalam kamar mandi.

Akhirnya Laras selesai juga dan keluar kamar untuk menuju dapur. Ketika ia membuka pintu kamarnya ia mendapati Kakaknya yang sedang membuka pintu kamarnya.

"Kak, " panggil Laras, Aldo yang merasa dipanggil pun menoleh dan menaikan sebelah alisnya seolah bertanya 'Kenapa?' kepada adiknya itu.

Laras pun berjalan menghampiri Kakaknya dan sekarang Laras sudah berada disamping Aldo.

"Aku pengen cerita sama Kakak, Kak Aldo sibuk gak? Kalo Kakak sibuk besok-besok aja gak papa kok. "
Aldo tersenyum mendengar pertanyaan adiknya itu.

Tumben sekali dia ijin untuk cerita padahal biasanya langsung nyelonong masuk ke kamarnya.

"Enggak sayang, Kakak bisa kok dengerin cerita kamu. Tapi nanti ya? Kakak mandi dulu, ceritanya nanti aja habis makan malam gimana?"

"Siap, yaudah aku juga mau ke dapur bantuin Mama masak. "

"Iya. "

Setelah itu Laras menuju dapur untuk membantu Mamanya masak. Saat jam sudah menunjukan pukul 6 makanan sudah siap.

Laras dan keluarga juga sudah menunaikan sholat maghrib. Selesai sholat mereka semua berkumpul di meja makan.

"Ma, Pa aku sama Laras ke kamar duluan ya?"

"Iyaaa, " jawab Papa dan Mama Aldo kompak.

"Ayok Ras jadi gak?" tanya Aldo sembari menggeser kursinya.

"Jadi dong," jawab Laras mengikuti langkah Aldo yang lebih dulu berjalan kearah kamar.

"Mau cerita apa hmm? "tanya Aldo sesampainya ia di kamar adiknya itu dan mendudukan diri di kasur king sizenya.

"Mmmm tentang Kak Dafa Kak," jawab Laras sedikit dengan keraguan.

"Hah? Dafa? Kenapa dia?"

"Itu Kak, masak Kak Dafa tadi pagi nganterin aku ke sekolah, itu Kakak yang nyuruh? "

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang