'Ku lupakanmu dengan bismillah'
°°°
Malam ini saat makan malam, Aldo merasa adiknya mencuekinya. Ia pun berfikir apa dia ada salah dan ya dia baru ingat kalau tadi sore ia baru saja meninggalkan adiknya itu di toko buku sendirian.
"Ah elah marah lagi pasti tu anak ck, " gumamnya lalu berlalu menyusul adiknya ke kamarnya.
"Kenapa Do? Kamu berantem sama Laras?" tanya Emi melihat tingkah laku anaknya yang tidak seperti biasanya.
"Iya Ma, si Laras marah kayaknya gara-gara aku tinggal tadi di toko buku. "
"Kamu juga katanya nemenin adiknya malah di tinggal gitu aja. "
"Ya gimana ada urusan BEM yang penting tadi dan gak bisa diwakilin."
"Hmm, yaudah sana susul adikmu, minta maaf. "
"Iya Ma, Aldo ke kamar Laras dulu ya?"
"Iya. "
Aldo pun bergegas menuju kamar Laras, tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu ia langsung masuk dan mendudukan diri di dekat adiknya yang sedang berkutat dengan novel barunya.
"Ras, kamu marah sama Kakak?"
"Menurut Kakak? "
Mendengar jawaban adiknya Aldo menghela nafas panjang. Adiknya ini memang tukang ngambek tapi mau gimanapun juga dia tetap sayang sama Laras.
"Yaudah Kakak minta maaf ya? Kakak tahu kakak salah udah ninggalin kamu tadi. "
"Itu tahu, gara-gara Kakak aku terpaksa pulang bareng Raka. "
"Hmmm, jadi itu masalahnya? Karena kamu lagi ngehindarin Raka kan? Makanya jadi gini ke Kakak?"
Bukannya menjawab pertanyaan Kakaknya, Laras malah menangis sesegukan.
"Ras? Kok malah nangis sih, kenapa? Cerita sama kakak sebenarnya kamu kenapa? " ucap Aldo sembari merengkuh tubuh Laras agar masuk ke dalam pelukannya.
"Kak, hiks aku aku pengen move on kak dari Raka, Ka kak ta hu sen hiks diri kan? Ra ka pacar Gea, hiks aku gak mau gini terus kak hiks."
Aldo menghela nafasnya panjang mendengar penuturan adiknya tentang apa yang ia rasakan. Tangannya masih sibuk untuk mengelus puncak kepala adiknya itu yang masih saja menangis.
"Udah-udah gak usah nangis, kakak yakin kamu bisa move on dari Raka. Yang penting kamu yakin dan kamu harus bisa buka hati kamu buat orang baru. "
"Aku udah buka hati aku Kak hiks, tapi emang belum ada aja yang co cok hiks."
"Dafa gimana? "
Mendengar pernyataan Kakaknya Laras langsung mendongak menatap tajam kearah kakaknya seolah tak suka dengan pertanyaan itu.
"Apaansih kenapa jadi Kak Dafa? "
Aldo terkekeh pelan, ekspresi adiknya saat ini membuatnya tak mampu untuk menahan tawanya.
"Hahaha, muka kamu lucu banget sihh."
"KAKAK, " teriak Laras sembari memukul - mukul bahu Aldo.
"Maaf-maaf, Kakak kan cuman ngasih saran siapa tahu kamu sama Dafa cocok gitu. Kalian kan sama-sama single. "
"Ogah ah, ya kali aku pacaran sama cowok dingin, kaku, jutek, cuek, datar kek gitu, itu orang apa manekin? Kagak ada ekpresinya. Yang ada aku tekanan batin terus pacaran sama dia," ucap Laras diiringi ekspresi kesalnya dengan bibir yang mengerucut ke depan.
Aldo yang gemas dengan ekspresi adiknya itu langsung mencubit pipi chubbynya.
"Kakak, sakiiiittttt," ucap Laras sembari mengelus pipinya.
"Habisnya muka kamu gemas banget sih, cubitable banget lagi pipinya hahaha. "
"Tau ah kak. "
"Kamu tuh ya jangan benci-benci banget sama Dafa ketulah baru tahu rasa. "
"Ketulah? Ketulah gimana? "
"Ya ketulah, jadi cinta sama dia kan benci sama cinta beda tipis."
"Dih, gak mungkin dan gak akan pernah hal itu terjadi Kak."
"Kita lihat aja nanti, "ucap Aldo dengan senyum smriknya.
"Yaudah Kakak ke kamar ya? Udah gak marah kan? "
Laras tidak menjawab pertanyaan itu ia hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban yang artinya tidak.
"Kak, besok joging yukk mau kan? Aku pengen qualitime sama Kakak, kan udah lama kita gak joging berdua sejak Kakak pacaran sama BEM. "
"Kamu ini ada-ada aja mana ada Kakak pacaran sama BEM? "
"Ya namanya apa kalau bukan pacaran? Kakak aja lebih mentingin BEM ketimbang nganter aku pulang," ucap Laras sembari mengerucutkan bibirnya.
"Iya-iya Kakak minta maaf untuk itu, yaudah sebagai gantinya besok kita joging. "
"Beneer ya? "
"Iya sayang. "
"Makasih Kakaku yang ganteng sedunia. "
"Hahaha pinter banget sih adik kakak ini kalo udah muji-muji, " ucap Aldo sembari mencium puncak kepala Laras lalu ia berjalan ke arah luar untuk pergi ke kamarnya.
"Habis ini langsung tidur ya, jangan begadang gak baik buat tubuh, lagian besok mau bangun pagi buat joging kan? Selamat malam adiknya kakak mimpi indah yaaa," ucap Aldo setelah itu ia menutup pintu kamar adiknya.
"Iya Kak siap, selamat malam juga kak," ucap Laras sedikit berteriak karena Aldo sudah keluar dari kamarnya.
Sesaat setelah Aldo keluar dari kamarnya, Laras memilih untuk membuka aplikasi instagramnya dan membuat sebuah instastory.
"Kala senja menyapa aku masih menjadi orang yang sama, masih mencintaimu dengan segala keterbatasanku, terimakasih hadirmu membawa banyak hal yang baru, cukup sudah rasa ini menetap, sekarang sudah waktunya aku melupakanmu, karena kamu bukan milikku. "
-LrsDndra
Setelah selesai menulis sebuah quotes itu, Laras menekan tombol kirim. Selesai dengan kegiatannya itu, ia memutuskan untuk tidur dan menuju alam mimpinya. Mengistirahatkan tubuhnya dari kegiatan yang melelahkan hari ini._____ __________ _____
Hayyy update lagi nehhh hihihi
Selamat membaca ya
Jangan lupa vote dan commentnya :)Salam manis dari epuuttt 💚

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Novela Juvenil"Move on bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan seseorang untuk pergi dari kehidupan kita. " -Laras Diandra Pradita "Aku yang salah, maaf sudah memanfaatkanmu untuk bisa lebih dekat dengannya. " -Raka Adhityakara "Perasaan memang tak...