Salah paham memang suka bikin runyam.
...
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit akhirnya mereka berdua sampai di rumah Laras.
"Ayo Mas masuk dulu," Ujar Laras sembari menggandeng tangan Dafa.
"Iya, pelan-pelan sayang. "
"Eh iya maaf, masih sakit ya?"
"Gak kok, masih sakitan pas kamu cuekin kemarin," Goda Dafa sembari menoel pipi Laras.
"Apaansih malah gombal."
"Dih pipinya merah."
"Tahu ah aku ngambek lagi," Ujar Laras lalu berlari kecil meninggalkan Dafa yang sedang tertawa puas karena berhasil menggoda kekasihnya itu.
"Sayang, kok saya di tinggal sih?"
"Biarinnn!"
Saat Laras akan membuka pintu rumahnya ia dikejutkan dengan keberadaan kakaknya dibalik pintu tersebut.
"Kenapa lari-lari sih Ras?" Tanya Aldo.
"Eh itu... "
Belum selesai Laras menjawab pertanyaan Kakaknya, Dafa sudah ada di belakangnya. Pandangan Aldo kini beralih ke arah Dafa dengan pandangan sinisnya.
"Loe ngapain ke sini hah?" Tanya Aldo dengan nada emosinya ketika melihat Dafa sudah ada di belakang adiknya.
Laras yang melihat hal itu pun langsung menenangkan kakaknya itu.
"Tenang dulu Kak, santaii, Mas Dafa bisa jelasin semuanya kok."
"Kamu lupa kemarin nangis-nangis sampai gak mau pulang? Sekarang kamu malah belain dia?"
"Kaakk, yang kemarin kita lihat itu Sarah adiknya Mas Dafa. Kak Aldo ingetkan sama Sarah? Temenku SMP? Ya dia ternyata adiknya Mas Dafa Kak."
Aldo seketika langsung terdiam, ia masih mencoba mencerna apa yang dikatakan oleh adiknya itu.
"Kamu serius? Si kutu kupret ini gak bohongin kamu?"
"Enggak kak."
"Yakin?"
"Yakin Kak, soalnya tadi aku ketemu sama Sarah juga dan mereka berdua udah jelasin semua ke aku."
"Loe beneran gak lagi ngebohongin adek gue kan Daf?" Kini tatapan mata Aldo kembali menatap tajam ke arah Dafa.
"Buat apa gue bohongin pacar gue sih Do?" Kata Dafa dengan tatapan yang tak kalah tajam ke arah Aldo.
"Oke, kali ini gue percaya sama loe tapi kalau sekali lagi gue lihat adek gue nangis dan itu gara-gara loe! Siap-siap aja gue bakal ambil Laras dari kehidupan loe!"
"Loe tenang aja, gue janji gak bakal bikin Laras nangis lagi. "
"Gue pegang omongan loe."
"Makasih ya Do," Kata Dafa diakhiri dengan pelukan ala cowok diantara mereka berdua
"Iya sama-sama."
Laras yang melihat kakak dan kekasihnya itu sudah baikan pun merasa bahagia. Ia lega kesalah pahaman ini tidak berbuntut panjanv untuk hubungannya. Padahal di awal ia sudah mengira kalau ia akan putus dengan Dafa, karena masalah ini.
"Nah gitu dong baikan, masa sahabat berantem cuma gara-gara aku haha."
"Cuma kata kamu? Kamu segalannya bagi Kakak dek, gak ada kata cuma! Kalau ada yang berani nyakitin kamu, Kakak bakal ngelakuin apa aja buat bales dia," Ujar Aldo sembaru menatap kearah Laras dan memeluknya erat.
![](https://img.wattpad.com/cover/272920288-288-k116561.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Teen Fiction"Move on bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan seseorang untuk pergi dari kehidupan kita. " -Laras Diandra Pradita "Aku yang salah, maaf sudah memanfaatkanmu untuk bisa lebih dekat dengannya. " -Raka Adhityakara "Perasaan memang tak...