"Move on bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan seseorang untuk pergi dari kehidupan kita. "
-Laras Diandra Pradita
"Aku yang salah, maaf sudah memanfaatkanmu untuk bisa lebih dekat dengannya. "
-Raka Adhityakara
"Perasaan memang tak...
Semoga bahagia ini akan selamanya bukan hanya sementara.
ΔΔΔ
Siang ini Dafa sedang duduk di pinggir lapangan basket, melihat teman-temannya berlatih. Sebenarnya Dafa ingin ikut latihan, namun kakinya belum mampu untuk mengikuti latihan basket hari ini.
"Kalo ada masalah buruan di selesain jangan di tumpuk-tumpuk ntar malah jadi boom buat hubungan kalian."
"Thanks bro buat sarannya. "
"Sama-sama, loe kan sohib gue sekaligus calon adik ipar gue hahaha."
Dafa hanya tersenyum mendengar kata-kata Aldo tadi. Ia juga masih tak percaya kalau sekarang ia sudah menjadi pacar dari adik sahabatnya sendiri.
"Eh iya, ini tadi si Laras nitip sarapan buat loe. Tapi karena gue lupa jadi gue kasihin pas makan siang aja ya? Sorry banget nih gue lupa soalnya," ujar Aldo sembari menyerahkan kotak bekal yang sudah Laras siapkan tadi.
"Gak papa, makasih."
"Sama-sama, kalo gitu gue balik main lagi ya, " pamit Aldo, tanpa menunggu jawaban dari Dafa ia langsung berlari menuju lapangan basket lagi.
Dafa hanya melihat sekilas kepergian Aldo, kemudian ia membuka bekal yang Laras kasih buat dia ini. Di dalamnya terdapat nasi goreng dan secarik kertas note yang tertempel pada tutup bekal itu.
Di bukannya kertas itu dan Dafa pun membacanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dafa tersenyum singat ketika membaca pesan yang ada di note itu. Pandangannya pun beralih ke arah bekal yang sudah ia buka beberapa saat lalu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.