Part 22

211 23 4
                                    

'Setidaknya kabari, bukan malah tiba-tiba pergi'

ΔΔΔ

Tiga bulan telah berlalu, kini Bara semakin gencar mendekati Laras. Dafa? Lelaki itu hilang entah kemana. Keberadaannya tidak di ketahui oleh siapapun.

Bahkan Aldo yang notabene teman sekelas Dafa saja tidak tahu. Berulang kali Laras menghubungi nomor Dafa, namun hasilnya nihil, nomor itu sudah tidak aktif atau bahkan tidak terdaftar.

Laras merasa dirinya kembali jatuh kepada orang yang salah. Dafa yang ia yakini dapat membawa kembali bahagianya, namun ia malah pergi juga dari kehidupan Laras. Mungkin istilah ghosting cocok untuk menggambarkan keadaan Laras saat ini.

Saat ini Laras tengah duduk di sebuah taman yang pernah ia datangi bersama Dafa 3 bulan yang lalu sebelum ia pergi tanpa memberi alasan yang jelas. Dafa pergi begitu saja tanpa kabar dan tanpa pamit kepada siapapun.

"Kak, Aku kangen sama Kamu, " gumam Laras pelan sembari menikmati senja di sore hari.

"Kak, kenapa sih gak pamit dulu kalo mau pergi? Bilang kek mau kemana, ada urusan apa gitu, jangan tiba-tiba ngilang gini."

"Berasa di ghosting aku Kak! "

Laras terus meluapkan isi hatinya sampai ada seorang cowok yang duduk di sebalah Laras. Laras menoleh ke arah cowok itu. Ya dia Aldo kakaknya.

"Kak, Kak Dafa jahatt, " ujar Laras sembari langsung menyenderkan kepalanya pada bahu Aldo.

"Udah ah jangan sedih lagi ya? Masih banyak cowok di luaran sana yang lebih baik dari Dafa," ucap Aldo sembari mengelua puncak kepala adiknya.

"Kenapa sih Kak, kisah percintaanku selalu berakhir nyakitin gini?"

"Husst, gak boleh ngomong kek gituu. Kamu belum nemuin orang yang tepat aja, nanti kalau udah nemuin yang tepat pasti akan bikin kamu selalu bahagia kok. Percaya sama Kakak. "

"Kakak udah nemuin emang? "

"Belum. "

"Masa? "

"Gak percaya kamu? "

"Enggak. Kakak kan gak pernah cerita soal gituan ke aku. "

"Mau denger emang? "

"Boleh? "

"Boleh kok. "

Flasback on

"Tumben ngajak kesini? Bukannya kamu gak suka sama senja ya? "tanya Aldo kepada sang kekasih yang tidak biasanya mengajak ia ke danau tempat orang-orang melihat senja.

"Lagi pengen aja, " ujar perempuan itu yang hanya dibalas anggukan oleh Aldo.

"Mmm Al, " panggil perempuan itu. Aldo yang nerasa di panggil pun menoleh kearah kekasihnya itu.

"Kenapa? "

"Kita udahan aja ya? "

Aldo terkejut mendengar ucapan sang kekasih, ia tak percaya kekasihnya itu dengan mudahnya bilang 'udahan'.

"Maksud kamu? "

"Ya udahan putus. "

"Alasannya apa? "

"A a a k u ada cowok lain," ujar si perempuan dengan nada sedikit terbata-bata karena takut akan reaksi kekasihnya itu.

"Hah? "

"Ya, aku ada cowok lain. Aku capek sama kamu yang selalu sibuk sama BEM kamu, gak pernah ada buat aku, gak pernah perhatian sama aku dan sekarang ada yang lebih perhatian dari kamu, so gak ada salahnya kan aku pilih dia? "

RumitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang