Benar saja, selagi kita ikhlas bahagia akan selalu menghampiri.
***
Pagi ini Laras sudah siap dengan baju seragamnya, ia juga sudah sarapan tadi dan sekarang ia sedang menunggu Kakak-nya itu keluar dari rumah, karena hari ini ia berangkat bareng Kakaknya itu.
"Kak Aldo, buruan napa! Nanti aku telat," Ujar Laras dengan suara sedikit lantang.
"Kenapa sih sayang? Kakak udah di sini juga. Ayo naik nanti telat lho, " Kata Aldo yang ternyata sudah berada di dekat motornya. Ternyata ia tadi keluar lewat pintu garasi karena tahu adiknya itu akan mengamuk.
"Ngeselin banget sih jadi Kakak!"
"Hehehe maaf ya."
Akhirnya Laras dan Aldo pun berangkat ke sekolah Laras. Mereka menerobos macetnya jalan di pagi hari dan saat berbelok ke arah sekolah Laras, tiba-tiba mereka di cegat oleh segerombolan geng motor milik Bara.
Aldo pun akhirnya menghentikan motornya, ia pun turun dari motor melepas helmnya dan berjalan mendekat kearah Bara.
"Ada masalah apa Bro? Sampai repot-repot nyegat gue di jalan gini, " Tanya Aldo disertai dengan nada dingin dan tatapannya yang seperti ingin menerkam Bara. Laras sendiri hanya diam di berdiri di belakang Aldo, ia bingung harus berbuat apa, ia juga baru kali ini melihat kakaknya bisa semenakutkan itu.
"Sorry Kak, gue gak ada urusan sama loe. Urusan gue sama Laras," Jawab Bara santai dengan sedikit mendorong Aldo agar bergeser ke samping dan ia bisa berhadapan langsung dengan Laras.
Aldo melihat perlakuan Bara-pun hanya diam dan melihat apa yang akan ia lakukan serta bicarakan dengan Laras. Selama Bara tidak menyakiti Laras, ia juga tidak akan menyerang Bara.
"Ras, kita harus ngomong berdua bisa? Setelah ini aku janji gak bakal ganggu hubungan kamu sama Dafa lagi."
"Bener?"
"Iya."
"Yaudah bentar, gue ijin sama Kakak gue dulu."
"Oke, aku tunggu di motor ya."
"Hmm."
Laras pun berjalan ke arah Aldo yang berada di belakang Bara.
"Kak, aku ijin berangkat sama Bara ya? Kakak tenang aja, aku bisa jaga diri dan aku yakin Bara gak akan ngapa-ngapain aku."
"Kamu beneran mau berangkat sama kutu kupret satu ini?"
"Iya Kak, aku mau nyelesain masalah aku sama dia."
"Yaudah, kakak ijinin. Kamu hati-hati ya? Kalau ada apa-apa langsung telpon kakak!"
"Iyaa."
Setelah berpamitan dengan Aldo, Laras pun mengambil helmnya dan berjalan ke arah motor Bara. Tanpa Laras sadari Aldo ikut berjalan di belakang Laras. Laras yang sadar akan hal itu pun langsung berbalik dan bertanya kepada Aldo.
"Kenapa lagi Kak?" Tanya Laras.
"Gak kenapa-kenapa. Kakak cuman mau ngasih tahu sama Bara buat jagain kamu dan kasih peringatan buat dia, biar gak macam-macam sama kamu."
"Tenang aja Kak, gue gak bakal ngapa-ngapain adek loe! Karena apa? Karena gue sayang dan cinta sama dia, jadi gak mungkin gue nyakitin orang yang gue sayang, " Sahut Bara dari posisi yang tak begitu jauh dari tempat berdirinya Laras dan Aldo.
"GUE PEGANG OMONGAN LOE BAR! KALAU SAMPE ADEK GUE NANGIS ATAU LUKA LOE ORANG PERTAMA YANG GUE CARI! "
"OKE KAK, DITUNGGU KEDATANGANNYA."

KAMU SEDANG MEMBACA
Rumit
Teen Fiction"Move on bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan seseorang untuk pergi dari kehidupan kita. " -Laras Diandra Pradita "Aku yang salah, maaf sudah memanfaatkanmu untuk bisa lebih dekat dengannya. " -Raka Adhityakara "Perasaan memang tak...