Part 16

253 53 96
                                    

Raina sangat bosan menunggu sendirian di dalam kelas. Maka dia berniat ingin menyusul teman-temannya. Belum sempat Raina mencapai pintu, dari arah luar terlihat teman-teman Raina berjalan menghampirinya. Raina tersenyum kearah mereka.

Plak!!

"Dasar penghianat! Bisa-bisanya lo berbuat seperti itu pada sahabat lo sendiri. Gue salah apa sama lo Rai? Gue selalu baik sama lo, tapi apa yang lo kasih ke gue?! LO SELINGKUH SAMA PACAR SAHABAT LO SENDIRI!!"  Ika berteriak dengan tangis di matanya. Dia tak menyangka jika sahabatnya tega berbuat seperti itu pada dirinya.

Raina masih diam mematung karena tamparan Ika. Dia berusaha mencerna apa yang terjadi. Apa maksudnya? Penghianat? Selingkuh? Siapa? Dirinya?. Raina benar-benar bingung sekarang.

"Maksud kamu apa?"

"Nggak usah sok gak tau lo. Gue pikir selama ini lo cewek polos, ternyata apa? Lo perek!" Ika masih saja tak bisa mengendalikan emosinya dan terus berteriak ke arah Raina. Ia tak habis pikir dengan sahabatnya itu. Hatinya sangat sakit dikhianati oleh sahabatnya sendiri. Mungkin jika yang melakukan itu orang lain tak akan sesakit ini.

"Ka udah. Kita dengar dulu penjelasan Raina" ucap Laras berusaha menenangkan Ika.

"Penjelasan apa Ras. Jelas-jelas dia selingkuh sama Miko. Perek ini ciuman sama Miko di dalem kelas" Ika masih saja menangis. Sungguh kenapa harus Raina. Padahal diantara teman-temannya yang lain dia lebih dekat dengan Raina.

Raina kaget dengan tuduhan Ika. Kapan dirinya berciuman dengan Miko. Dekat dengan cowok itu saja tidak. Dia hanya kenal dengan cowok itu karena dia pacar sahabatnya.

"Ka kamu salah paham. Aku gak pernah ciuman sama Miko. Aku aja nggak deket sama dia. Lagipula dia pacar kamu, mana mungkin aku selingkuh sama pacar sahabat aku sendiri" jelas Raina berusaha meluruskan masalah.

"Munafik! Ini apa hah?!" Ika mengeluarkan handphone nya dan menunjukkan foto Raina dengan Miko seperti orang yang sedang berciuman.

"Itu kan dirinya dan Miko tadi. Tidak seperti itu kejadiannya" pikir Raina.

"Sumpah Ka. Nggak kayak gitu kejadiannya. Miko tadi nyariin kamu, karena kamu gak ada di kelas dia tanya sama aku terus aku kasih tahu kalo kamu lagi olah raga di lapangan. Pas dia mau balik, dia malah jatuh dan nimpa aku" Raina masih terus berusaha menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Kenapa jadi seperti ini. Siapa yang tega memfitnah dirinya.

"Pembohong!!" teriak Ika dengan melemparkan handphone nya kelantai dan mengenai kaki Raina.

Raina berjengkit kaget karena teriakan Ika dan  handphone Ika  yang terpental mengenai kakinya.

"Ka tenang. Lo jangan kayak gini" Aya berusaha menenangkan Ika dengan memeluk gadis itu.

"Kenapa Lo tega sama gue Rai? Kenapa?" lirih Ika dengan menatap Raina sendu.

"Beneran Ka. Itu nggak kayak yang kamu omongin" kini Raina juga sudah menitihkan air matanya.

Beberapa siswa yang ingin masuk kedalam kelas pun diam di ambang pintu memperhatikan pertikaian tersebut. Mereka bingung ingin berbuat apa dan malah memilih menonton saja.

Ika melepas pelukan Aya dan berjalan menghampiri Raina.

Plakk!!

"Ika" teriak Sarah tak menduga jika Ika menampar Raina kembali. "Lo ngapain sih nampar Raina."

Sekali lagi Ika menampar Raina. Tapi kali ini di hadapan banyak siswa lainnya.

"Apa? Lo mau bela dia. Iya?" ujar Ika dengan menatap Sarah tajam.

Tertanda RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang