Part 5

290 114 64
                                    

"Eh tadi pas di kantin kan kita nggak jadi makan karena makanannya jatoh, nah...."

"Iya gue tau, dan karena itu kita semua kelaperan. Mana sekarang jam matematikanya bu ndut lagi. Tambah laper plus plus plus deh gue" Sarah memotong ucapan Raina sambil menggerutu.

"Ck dengerin dulu. Tadi kan pas makanannya tumpah karena tabrakan sama kak Dirga, nah dia ngomong nyuruh aku nunggu di depan gerbang sekolah. Gaje banget kan dia" ucap Raina menyelesaikan perkataannya yang terputus tadi.

"WHAT!! DIA NGAJAK ELO KETEMUAN GITU. NGGAK SALAH?!" kata Ika di sebelahku dengan nada tinggi bak toa.

Mereka berenam memang duduknya dempet-dempetan gitu. Raina sama Ika, Kara sama Sarah di depan bangku Raina, Aya sama Laras duduk di sebelah bangku Raina, jadi kalo pelajaran ya kayak gini nih ngegosip.

Braaakkkk........

Gebrakan meja yang bikin mereka semua beralih pandangan kedepan.

"Ika ngapain kamu teriak-teriak hah?! Kamu nggak dengerin ibu ngejelain" kata Risma alias bu ndut, karena emang badannya yang kelebihan stok lemak.

"He eh enggak kok bu, ini saya lagi latian kesting tapi malah kebawa emosi gitu" kata Ika sambil nyengir kudanil.

Huuuuuu........

Sorak satu kelas.

"Alah sok-sokan lo ikutan kesting muka di bawah standar juga. Dapet peran apaan lo? Pembokat" celetuk salah satu siswa yang bikin satu kelas ngetawain Ika.

"DIAAAAAMMM!! Kembali fokus sama pelajaran saya" teriak Risma membuat keadaan kembali senyap.

"Huuh awas aja ya kalo gue udah jadi artis nggak sudi gue kenal sama lo pada" kata ika melototin temen-temen sekelas.

* * *

Bel pulang sekolah udah dari tadi tapi Raina masih enggan buat keluar kelas.

"Rai lo nggak pulang?" tanya Laras.

"Nanti aja deh, aku males ketemu sama kak Dirga"

"Aelah kepedean banget sih elo, mungkin aja dia cuma bercanda" kata Ika ikut menimpali.

"Bener juga ya" batin Raina berfikir.

"Yaudah yuk pulang, lo mau nebeng gue apa enggak nih?" tanya Kara pada Raina.

"Ya iya dong. Kan tadi kamu yang bilang mau nebengin" kata Raina mengingatkan. Ya kali nolak rezeki.

"Inget aja lo nyet. Yaudah yok pulang" jawab Ika.

"Ika" panggil seseorang. Dan ternyata itu Miko, mantannya Ika.

"Miko kok lo ada di sini ?" tanya Ika.

"Emang kenapa? Gue kan sekolah di sini"

"Maksud gue kenapa lo belum pulang"

"Lo juga belum pulang"

"Ini gue udah mau pulang"

"Sama gue juga mau pulang"

"Duh udah deh nggak usah drama. Lo mau apaan manggil-manggil Ika ?" tanya Aya nggak sabaran.

"Gue mau ngajak Ika pulang bareng lah. Ka pulang bareng gue ya"

"Aciye ciye" sorak mereka serempak.

"Kayaknya ada yang mau CLBK nih" kata Kara menimpali.

"Wih....gue mencium bau-bau PB nih" kata Raina.

"PB apaan Rai ?" tanya Laras.

"Palakan Balikan"

"Aseeexxxxzzz" jawab semuanya serempak.

"Sotoy lo pada" jawab Ika dengan muka memerah.

"Yaelah Ka depan mantan halus dikit napa. Entar dianya ilfeel loh, nggak jadi balikan deh" kata Sarah mengejek.

"Entar kita nggak dapet PB dong?" balas Raina mulai memelas.

"Ututu entar kita jadi sedih deh" kata Aya menambahi dengan nada dibuat sedih.

"Nanti kalo aku nangis gimana dong?" ucap Kara sok imut.

"Nanti kalo aku nggak ngerjain PR gimana dong?" ucap Laras yang bikin mereka semua noleh serempak.

Emang ya nih anak otaknya paling ajaib.

"Apa hubungannya nyet ?" tanya Sarah.

"Laras yang cantik, imut, gemesin trulala, apa hubungannya PR sama yang kita bahas tadi hemm?" tanya Aya yang dibuat sok manis.

"Aaaa.....makasih aku emang cantik, imut, gemesin, kayak boneka barbie" jawab Laras yang nggak ngerasa kalo dia itu lagi dialusin biar ngeh eh malah ngoh.

"Ekhmmm...!!" deheman mereka semua.

"Apa sih kalian, pada kena batuk pilek ?" tanya Laras polos yang bikin kita semua pengen nyekik dia hidup-hidup. Kalo nyekik ya masih hidup, kalo udah mati ngapain dicekik.

"Gue tanya apa hubungannya sama PR?" tanya Aya lagi.

"Ya ada lah tadi kan bu ndut ngasih PR 5 halaman. Besok ada pelajarannya. Kalo kita disini terus nggak pulang-pulang gue nggak bisa ngerjain PR dong" kata Laras menjelaskan.

"OMG gue lupa, tumben otak lo kepakai" teriak Aya.

"Yaudah yuk pulang" ajak Sarah.

"Eh tunggu dulu. Ika pulangnya bareng gue aja" kata Miko sambil menarik tangan Ika.

"Ciye ada yang beneran CLBK nih" kata mereka sambil berlalu meninggalkan Ika.

Sesampainya di parkiran Raina celingak-celinguk nyari Dirga.

"Huh....untung nggak ada" batin Raina.

Saat Raina baru mau mendudukkan pantatnya ada sebuah tangan menahan lengan Raina.

"Kak Dirga" beo Raina heran. Tadi perasaan nggak ada orang. Kenapa jadi muncul tiba-tiba nggak diundang pula kayak jelangkung.

"Gue kan udah nyuruh lo nunggu kenapa nggak lo tunggu" kata Dirga dingin.

"Hmm...itu kak anu.. aku buru-buru pulang soalnya ada PR numpuk" dalil Raina. Tapi emang bener ada PR kan.

"Gue nggak terima alasan apapun. Turun ikut gue!!" perintah Dirga yang langsung menarik tangan Raina.

***
Hay aku up lagi nih
Gimana ada yang kangen nggak ?
Pasti nggak ada ya *muka sedih*
Tapi gapapa deh aku tetep lanjutin cerita ini

Maaf ya kalo sudut pandangnya suka berubah-ubah. Kadang menggunakan sudut pandang orang pertama. Kadang menggunakan sudut pandang orang ketiga. Soalnya aku masih labil gak bisa konsisten hehehe....

Tapi beberapa part udah aku benerin jadi satu sudut pandang biar kalian gak bingung

Oke itu aja, dan buat readers ku yang masih setia sama cerita ini tetep vote and coment ya LOVE YOU 💜💜

Tertanda RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang