Part 17

226 47 136
                                    

Kalian pasti selalu ingin menjadi pemeran utama disebuah cerita kan?
Kenapa?
Karena bisa menjadi topik utamanya bukan?
Tapi kalian melupakan hal yang paling penting. Bahwa cerita tak selalu berakhir bahagia.

~Tertanda R~

****


Raina berjalan dengan gontai menyusuri jalan. Tak ada satupun kendaraan yang lewat. Ini sudah hampir malam dan gadis itu belum juga sampai rumah.

"Aarrggg!! Kenapa jadi serumit ini" teriak Raina kesal dengan hidupnya.

"Padahal aku berusaha menjadi anak baik, tapi kenapa hidupku malah banyak sekali masalah"

Raina menendang-nendang batu di sekitarnya. Karena sangat kesal gadis itu menendang batu sangat kuat.

Pyarr....

"Astaga!"

Raina kaget sekaligus panik saat batu yang ia tendang mengenai mobil seseorang yang terparkir dekat minimarket.

"Bagaimana ini" bingung Raina. Sungguh hidup Raina menyedihkan sekali. Sekarang kini ia akan mendapat masalah lagi.

Raina sudah sangat ketakutan. Bagaimana tidak. Mobil yang ia pecahkan kacanya adalah mobil mahal. Bagaimana ia bisa menggantinya nanti.

"Lo ngapain disini?" tanya seorang dari arah belakang.

Raina menoleh kebelakang dan disana berdiri cowok yang akan membuat hidupnya makin susah. Seseorang tersebut mengalihkan pandangannya dari Raina ke arah mobilnya.

"Lo mecahin kaca mobil gue?" tanya cowok itu dingin yang tak lain adalah Dirga.

"Ma-maaf kak aku gak sengaja" cicit Raina pelan dan ketakutan.

"Lo tau berapa harga mobil gue?"

Raina menggeleng lemah. Gadis itu memang tak tau harga pasti mobil Dirga. Tapi sudah dapat di pastikan harga mobil itu sangat mahal. Mungkin saja jika Raina membawa mobil Dirga untuk di perbaiki bisa menghabiskan puluhan juta hanya untuk mengganti kaca mobil saja. Uang dari mana sebanyak itu. Mau meminta ke orang tua Raina juga gadis itu tak berani.

"Ganti"

Satu kata dari Dirga itu mampu membuat Raina menegang.

Raina menggeleng. "Kak aku mohon maafin aku. Aku tadi nggak sengaja." Mohon Raina. Gadis itu sekarang terlihat sangat kacau.

"Lo pikir setelah minta maaf kaca mobil gue bakal balik kayak semula? Mikirlah, mobil gue ini mahal. Kalaupun diperbaiki juga habis duwit banyak. Gue nggak mau tau pokoknya ganti!" Dirga terus saja memojokkan Raina. Padahal jika cowok itu mau, dirinya bisa membeli mobil lagi detik itu juga. Ia hanya ingin bermain-main dengan gadis di depannya ini.

"Tapi aku nggak punya uang kak"

"Yaudah kalo gitu ikut gue kekantor polisi"

Raina memelototkan matanya. Apa! kekantor polisi? Tidak! Raina tak mau dipenjara. Raina langsung saja memegang tangan Dirga dan meminta maaf sambil menangis.

"Kak aku mohon hiks....jangan bawa aku kekantor polisi. Aku bakal lakuin apapun hiks...supaya kakak maafin aku"

Raina sudah sangat takut. Jika ia sampai di bawa kekantor polisi bisa-bisa papanya akan murka lagi kepadanya. Raina tak mau merepotkan papanya dan malah membuat pria itu semakin tak menyukainya.

Dirga tersenyum miring melihat Raina yang memohon kepadanya. Ini kesempatan bagus. Ia harus bisa memperbudak gadis ini.

"Lepasin tangan kotor lo dari tangan gue. Jijik tau nggak!." Dirga menepis kasar tangan Raina.

Tertanda RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang