Flashback

2.2K 127 4
                                    










" Queena mana? " Tanya gadis berambut pendek berwarna pirang. Dia Efrina Mayyadah yang jerap di sapa Rina.

" Belum ke sini. Gisel juga. " Balas seorang laki-laki dengan rambut hitam legamnya yang sedikit panjang. Leandre Mahedika

" Nah itu dia. " Lelaki lain menyahut. Dengan rambut rapihnya berwarna hitam legam. Keandre Mahardika sang kembaran Lean.

Tak jauh dari sana dua orang gadis berlari ke arah mereka. Salah satunya berambut panjang pirang dengan poni cantik yang menutupi jidat paripurnanya. Di belakangnya seorang gadis berambut pendek berwarna coklat tua. Wajahnya yang begitu jutek menjadi ciri khasnya sendiri.

" Lama lo. " Semprot Rina.

" Yaelah sorry deh. Gue kan nunggu Queena dulu. " balas Gisel ngegas.

" Sorry guys. Ada problem dikit tadi. " Timpal Queen.

" Jadi kan kita jalan hari ini? " Tanya Lean.

" Jadi lah. " Rina merangkul dua gadis itu. Tawa kecil mereka mengiri.

" Makan dulu dah. Gue laper. " Sahut Lean sembari mengusap-usap perutnya.

" Ke resto biasa dulu berarti. " Ucap Kean.

" Gas lah. "

Mereka hanya sekumpulan anak kecil beranjak dewasa. Umurnya pun tak jauh beda. Yang termuda di sana tentu Queen. Gadis itu masih berusia 11th.

Pertemanan mereka berawal dari ketidaksengajaan Queen dengan Kean dan berlanjut hingga kini. Tepat di setahun yang lalu.

.

.

" Hari ini kamu free? "

" Kenapa memangnya? " Keduanya baru saja keluar dari mini market.

Queen menatap Kean yang begitu menjulang di sampingnya.

" Nggak. Aku cuman mau ngajak ke perpustakaan kota. "

Mengangguk faham. " Boleh. "

Keduanya bergegas ke perpustakaan kota namun naas semua fikiran positif yang begitu polos  dari gadis itu berbeda dengan niatan jahat Kean.

" Kok ke sini? " Queen terheran, menatap jalanan yang mulai sepi. Di mana ini?

" Kata kamu kita ke perpustakaan kota? " Tubuhnya merinsut ke sudut mobil. Dia merasakan mara bahaya.

" Yah. " Hanya itu. Kalimat singkat yang membuat Queen makin was was.

Ckittt

Mobil yang di tumpangi mereka mengerem mendadak. Di hadapannya kini ada mobil hitam yang menghadang.

" Keluar kalian semua. "

Queen ketakutan melihat itu. Ini jadi penculikan beneran? Fikirnya konyol.

" Kamu tunggu di sini. " Kean yang berusia 13 tahun berbeda 3 tahun di atas Queen. Tahu akan situasi ini dia keluar dengan berani.

" Nona. Keluarlah, ini kami. " Salah satu dari mereka menghampiri Queen. Bocah tengik macam Kean bukan apa-apa baginya.

" Om. " Cicit Queen saat tahu siapa orang di balik topeng hitam yang pria itu kenakan.

" Mari nona. "

Tepat di 2 tahun yang lalu dari kejadian naas itu Queen bebas dari penculikan berencana yang di lakukan Kean.

I'm A QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang