Sebuah motor sport memasuki pekarangan sekolah, motor sport berwarna hitam itu terparkir apik di parkiran khusus. Semua pasang mata menatap penasaran siapa gerangan pemilik motor tersebut.
Dengan gerakan slow dia membuka helmnya perlahan, rambut panjang berwarna pirang itu tergerai indah dengan sedikit berantakan. Gadis yang mengendarai motor itu turun seraya membenarkan rambut beserta poninya
" Pagi guys " sapanya pada teman-temannya yang masih duduk di kendaraan masing-masing. Menatap dirinya lekat dengan senyuman tipis
" Pagi " balasnya serempak
Di tengah-tengah mereka ada dua orang gadis yang langsung menghampiri s empu dengan senyuman konyol dari salah satunya. Dia merangkul akrab bahu sempit sahabatnya
" Lo udah ngerjain pr belum?? " Tanyanya dengan senyuman konyol itu
Mendengarnya gadis itu tersenyum geli. Plak " ada maunya aj lo senyum " ejek salah satu di antara mereka
" Yee biarin emang lo udah ngerjain hah?? " Yang lain menatap mereka dengan tatapan malas seakan kejadian seperti ini sudah menjadi sarapan pagi bagi mereka beda lagi untuk para siswa siswi yang memilih memerhatikan mereka
" Belum " gadis itu menjawab dengan jutek
" Gue juga belum " gadis yang di rangkul itu menjawab santai
" Njirr terus nanti gimana donk " dengan raut wajah gelisahnya gadis itu melepaskan rangkulannya
" Paling di hukum?? "
" Queen seriusan dikit napa " gadis tadi memberenggut kesal " dua hari yang lalu kita baru aj di hukum sama pakbon massa sekarang di hukum lagi " dia berujar dengan tak terima
" Gak papa kan seru " Queen menjawab dengan kekehan kecil. Dia tak mempermasalahkan apapun soal itu tohh dirinya juga lupa mengerjakan pr
Sudah dua minggu sejak kejadian di kantin kini semuanya lengkap berkumpul. Abangnya bahkan sekarang sudah berkuliah di luar negri rasanya mension kembali sepi. Hanya ada Kelvin juga Alking sedangkan Kevin jarang pulang akhir-akhir ini karna kesibukan di rumah sakit
" Udah ayok masuk " Bram menggiring mereka agar cepat masuk seraya merangkul Gisel dengan mesra
" Kenapa gak ngerjain pr hm?? " Agam menghampiri gadis itu, tangan kekarnya di selipkan pada pinggang ramping kekasihnya
" Lupa " jawabnya dengan cengiran seraya mendongak menatap lawan bicaranya
" Jangan gitu lagi nanti kamu di hukum sayang " dengan gemas lelaki itu mengacak rambutnya
Queen hanya mengangguk sebagai jawaban setelahnya mereka berpencar menuju kelas masing-masing
" Bolos aj lah kita gue juga gak ngerjain pr " ajak Mahesa setelah mereka memasuki kelas dan mendudukkan dirinya
" Telat bego bentar lagi juga masuk ke buru ketemu sama pakbon " dengan kesal Lean menyahut
" Terima nasib " Ivan ikut menyahut dengan suara datarnya
" Emang lo ngerjain?? " Tanya Gisel yang langsung di angguki s empu
Melihat itu mereka memberenggut tak terima hanya Queen sendiri yang nampak santai. Tohh dirinya paling di jemur di lapangan. Tak ada yang salah kan??
Kringg
" Pagi anak-anak "
Bertepatan dengan suara bel seorang pria paruh baya dengan setelah kemeja berwarna biru langit dan celana hitam memasuki kelas. Perut buncit serta kepala botak yang licin itu menjadi pemandangan pertama di jam pelajaran pagi ini
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...