" Kasian sekali~ "
- Kelvin Surendra Pratama
Upin dan ipin inilah dia~
Kembar seiras itu biasa~Televisi besar yang berada di ruang keluarga saat ini menyala, begitu berguna setelah beberapa tahun lalu tak terpakai. Mereka terlalu sibuk untuk sekedar berkumpul seperti ini. Rachel sendiri pun bukan hanya ibu rumah tangga saja. Ibu-ibu sosialita yang banyak sekali kegiatan ini itunya.
Siapa pula yang akan menemani dirinya meninton televisi? Suaminya tak mungkin apalagi anak-anaknya yang minim ekspresi itu.
Dengan kartun s kembar botak licin, Queen asik rebahan di sofa dengan bantalan paha Kelvin. Lelaki itu mengosongkan semua jadwalnya dalam beberapa hari, ingin lebih menghabiskan waktunya bersama sang adik.
Tangan kekarnya mengelus kepala Queen sayang.
" Abang, Queen bosen~ " Gadis itu mendongak, menatap abang tertuanya dari bawah. Ah, rahang tegas milik Kelvin bikin salah fokus saja.
" Memangnya kamu mau apa sayang? " Rachel di sebrang sofa bertanya. Duduk sembari di rangkul oleh Ray, begitu mesra pasutri yang satu ini.
" Jalan-jalan mom. " Jawab Queen antusias. Dia bangkit dari rebahannya, terduduk bersila di sofa.
Mata belonya berbinar, membayangkan bagaimana nanti, jalan-jalan, mengelilingi mall, main di time zone, makan es krim, belum lagi jalan-jalan sore di taman. Pasti sangat mengasikkan.
Queen rindu dengan Indonesia.
" No baby. " Ray langsung melarangnya keras. Queen belum sebebas itu untuk bermain keluar. Cukup dengan tiga permintaan yang bikin dia pusing.
Queen cemberut, menekuk wajahnya dengan alis menukik tajam, bibirnya mengerucut dengan pipi chubbynya menggembung. " Queen nggak ngomong sama daddy. "
Kelvin terkekeh, di rangkulnya Queen. " Kasian sekali~ " Ray masih jadi sasaran empuk kemarahan Queen. Daddynya itu bahkan sengaja tidak ke kantor, pria tua itu uring-uringan sebab di diami Queen. Salah dia sendiri yang melupakan Princess.
" Maaf sayang. " Ray mendesah kecewa, dia tertunduk menatap jemarinya yang bertautan dengan sang istri.
Rachel tertawa pelan. " Baby jangan narah hm? Daddy mau kasih surprise loh buat adek. "
Sontak Ray mendongak tak faham, menatap Rachel bertanya. Wanita itu hanya mengangguk ringgan dengan senyuman manisnya. Mengelus tangan suaminya pelan.
" Surprise apa? " Queen bertanya dengan ogah-ogahan. Terkesan ketus, maklum gengsi dikit.
Ah, aku baru ingat. Kenan akan pulang hari ini. Batinnya. Ray sumringah saat itu juga. " Maafin Daddy yah? Gak gitu lagi sayang.. daddy gak bermaksud. "
" Lagi pula, Daddy kan nyuruh kamu pulang dua hari yang lalu. Hari itu daddy ada di rumah. "
Menelan ludahnya kasar, matanya meliar. Sial! Udah bagus bang En pulang eh daddy malah ungkit ini. Ngapa gue sial mulu dah dari kemarin? Tiap gue main, jahil dikit malah kena lagi ke gue. Batinnya menggerutu.
" Harusnya Daddy yang marah sama kamu. " Ray memandangnya dingin. Kalo nurutin ego udah abis Queen kemarin kena amukkan dia tapi Ray tak setega itu. Queen baru saja pulang, kondisi putrinya jauh lebih penting.
" Udah udah, gak papa. Yang penting kamu udah di rumah sekarang. Mommy seneng kamu di sini sayang.. tinggal bareng mommy lagi. " Rachel, mengusap-usap tangan suaminya. Matanya senantiasa menatap Queen teduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...