" Jika memang ini akhir dari semuanya. Aku pasrahkan semuanya padamu Tuhan.. "
_ Queennara
" Bangsul! Kebiasaan lo yah. " Raja menatap garang adiknya Mahesa. Dia baru saja menegak minuman miliknya hingga tandas.
" Hah. Anjir keselek gue. " Pekiknya heboh.
" Biar gue ganti. " Sebelum angkat bicara Ivan menyelanya lebih dulu. Ia langsung beranjak dari sana.
" Gue lihat akhir-akhir ini lo berdua agak beda. Kenapa? Ada sesuatu yang lo berdua sembunyiin? " Akhirnya Caka mengeluarkan pertanyaan itu. Ia sudah menahan diri dalam beberapa hari ini untuk menanyakan hal itu.
Seketika itu juga Mahes tersedak air liurnya sendiri. " Biasa aja gue mah. "
" Hallah. Jangan-jangan lo berdua ngehomo lagi. " Gurau Bram.
" Jaga ucapan lo. " Keynan melempar kerupuk yang sedang di makannya.
" Pemikiran lo gila Bram! " Ucap Bagas. Lelaki itu sibuk memakan somay miliknya.
" Positif thinking. " Ucapan Agam itu membuat Mahes tenang bukan main. Semuanya pun terdiam tak lagi membuka topik yang sama. Siapa juga yang berani membalas perkataan lelaki itu? Mau gali kuburannya sendiri kali ah itu mah. Ngeri.
Agam terduduk di samping Bram dengan mulutnya yang sibuk memakan kuaci. Duduknya tidak bisa di katakan santai, sebelah kakinya terangkat sembari menyender pada tembok. Belum lagi bajunya yang berantakan dengan semua kancing seragamnya terlepas, terlihat urakan dengan aura bad boy miliknya.
" Lo kalau makan kuaci santai dong. Ni cangkangnya kena ke piring gue anjir. " Bram menatap lelaki itu kesal. Piring berisi batagor miliknya terkena cangkang kuaci yang lelaki itu lemparkan.
" Salah sendiri lo ada di samping gue. " Ujarnya santai. Dia kan laki-laki bukan cewek yang kalau makan rapi banget.
" Sialan! " Umpatnya kasar.
" Eh lo pada curiga gak sih sama tu murid baru? " Raja mulai bergosip ria ah tidak-tidak dia mah hanya membuka topik baru aja. Dia akan gak suka sama kondisi hening di meja mereka. Pokoknya harus heboh.
" Yang bener kalau ngomong. " keynan menapok kepalanya pelan membuatnya mengaduh.
" Itu anjir s Kean. Sumpah itu anak aneh banget tetiba ngeliat gue sinis banget. Punya dosa apa gue sama dia? "
" Bukan lo doang kali, kita juga sama. Itu bocah emang beda pas pertama kali ketemu. Makin curiga gue. " Timpal Caka. " Lo udah tanya sama Gisel Bram? "
Bram menggeleng. " Mereka emang deket katanya itu orang sifatnya emang gitu dari sononya. Gak banyak tingkah apalagi ngomong. "
Agam terdiam, ia tak menanyakan hal apapun tentang Kean pada Queen. Jangankan menanyakan hal lain mereka saja baru akur.
" Cari tahu soal dia. Lama-lama gue juga ikut curiga. " Ucapnya.
" Emang patut di curigai. Apalagi pas kemarin gue gak sengaja ketemu sama El di toilet terus s Kean dateng. Dia ngeliatnya gitu banget njir kayak apa yah tu orang kenal sama El terus gue juga. Padahalkan gue baru pertama kalinya ketemu dia di arena balap. " Ucap Ivan ikut menyuarakan suaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...