" Sedeng emang. Di katain aneh malah ngatain balik."
_ El Mahreza
Queen mendelik menatap permusuhan pada Agam. Ia menggeser duduknya, memepet pada Gisel. Tangannya pun mengapit tangan gadis itu.
" Sasa~ Can pengen es krim. Satuuu aja yang cap kecil. Yah? " Bola matanya yang bulat menatap penuh harap padanya. Dengan mata yang masih berair itu Queen terlihat menggemaskan.
" Mereka jahat.. " bibirnya melengkung ke bawah. " Gak mau nurutin kemauaan Can. "
" Sasa gak jahat kan? "
Gisel menghela napas. Anak ini bisa saja membujuknya. " Okeh. Tapi cap kecil. "
" YES! " Queen bersirak ria semakin memeluk Gisel erat. " Sayang Sasa banyak banyak. "
Semua pasang mata menatapnya tak setuju. Gak bisa di ajak kompromi emang itu bocah. Begitulah pikirnya.
" Yang lain yah? Jangan es krim baby, kamu baru aja sembuh. " Agam menarik Queen dengan halus membuat pelukan keduanya terlepas.
Queen memberontak menghempaskan tangan Agam yang berusaha memegangnya. " Sana ih jangan deket-deket. "
Lelaki itu melotot tak suka akan penolakan Queen yang terang-terangan. " Aku marah sama kamu. "
Agam di buat ternganga akibat ucapannya. Bahunya merosot, haruskah mereka bertengkar lagi?
Jangan lupa semuanya masih menatap Queen intens begitu pun pada interaksi keduanya. Mereka saling tatap lantas Caka juga Raja yang saling dorong, memberi kode pada mereka. Perdebatan keduanya tidak baik jika di lanjutkan. Queen juga Agam jarang terlihat cekcok.
" Bentar yah? Biar abang yang beliin. " Pada akhirnya Caka berdiri tak lupa tangannya menggaet kerah baju seseorang di sana. " Temenin lah anjir. "
" Woy!! Gue ke cekek anjir!! " Bram berteriak tak terima. Lelaki itu tak main-main menyeretnya di bagian kerah.
" Lama lo. "
" Sialan! " Bram hanya mampu bersabar dengan sikap Caka yang baru ini. Keduanya berjalan dengan cepat Bram terseok-seok di buatnya. Caka ini kerasukan atau apa sih? Ia di buat heran dengan tingkah lakunya.
Pyar
Tak sengaja Bram menabrak seseorang. Kondisi kantin yang ramai membuatnya menabrak beberapa kali pada siswa siswi di sana tidak dengan kejadian ini. Seorang laki-laki terjatuh dengan nampan juga makanannya berserakan kemana-kemana. Beberapa siswa pun terkena imbasnya.
" Sial! Lo kalau jalan lihat-lihat dong. Jadi basahkan baju gue. "
Keduanya terkaku menatap seseorang yang tak sengaja Bram tabrak. Wajah tampan rupawan milik lelaki itu terlihat tengil nan dewasa secara bersamaan. Mereka di buat tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
" Alking? " Ucap keduanya berbarengan.
Siswa itu menatap aneh keduanya. Bukan hanya mereka tapi hampir semua orang menatap dirinya dengan tatapan— entahlah ia tak mengerti. Di matanya mereka semua aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...