{ 27 }

2.2K 120 5
                                    


Bah ini juga dah di revisi. Yeayy
Senangnya dalam hati~ haha

Happy reading guy🙌

Btw ini chapter khusus yah..








" Kek bocah lo. Bisanya ngehindar "

- Keynan











" Kok bisa anjir? " Raja berteriak heboh setelah tahu cerita dari Keynan.

" Biasa aja kali bang. " Sinis Ivan.

" Hehe sorry gue kaget njir. "

Mahes menatap interaksi keduanya dengan sendu. Sungguh posisinya saat ini tak nyaman sekali. Di cueki oleh orang yang hampir dia temui setiap hari. Terkadang mereka satu atap.

Strett

" Mau kemana lo Ma? " Gisel mencegah lebih dulu Mahes.

Dia memilih pergi saja dari sana dari para merasakan keadaan canggung nan kaku antara dirinya juga Ivan.

" Ke taman bentar. " Setelahnya Mahes meninggalkan sahabatnya yang membisu.

" Mau sampai kapan lo kayak gini Van? " Keynan membuka topik baru.

" Lo gak tau apapun jadi lebih diam. " Ujarnya dingin.

" Kalau lo ada masalah sama Mahes di bicarain baik-baik. Jangan kekanak-kanakan kayak gini. " Ucap Raja. Dia yang notabenenya sepupu keduanya saja tak faham. Tiba-tiba saja hubungan keduanya menjadi renggang.

" Gue bilang diam! " Sentaknya. Wajahnya terlihat memerah dengan rahang mengetat. Ivan tak ingin membahas topik ini.

" Gitu aja terus. " Caka memutar bola matanya malas. " Gedein tuh ego. " Sarkasnya.

" Lo semua gak tau apapun. "

" Makanya cerita bang. Kita semua pasti bantu lo. " Ujar Gisel. Ivan terlihat aneh di pandangannya. Dia sebelas dua belas dengan Agam. Tak bisa menahan emosinya sendiri. Berbeda dengan Ivan yang ia kenal.

" Lo— gak akan tahu rasanya. "


Bught

" Keynan! " Bram berteriak. Dia dengan cepat menahan Keynan.

Kesabarannya sudah habis melihat Ivan dengan ego tingginya itu. Keynan memberontak menghempaskan Bram kasar. Napasnya terdengar memburu. S empu benar-benar emosi di buatnya.

" Kesabaran gue udah habis yah bangsat! "

Suasana kantin seketika gaduh melihat The Burik yang saling pukul seperti itu.

" Lo apa-apaan sih Nan. " Bagas menghampiri adiknya.

" Dia yang apa-apaan bukan gue. " Balasnya tak terima. " Lo tuh kekanak-kanakan tahu nggak? Kek bocah lo Van bisanya cuman ngehindar. "

" Shit! " Ivan menyeka darah di sudut bibirnya. Dia di bantu berdiri oleh Raja juga Caka.

" Diem. Gue gak butuh bantuan kalian semua. "

" Bang — " Gisel menatapnya tak percaya. Ada apa dengan Ivan?

" Sini lo anjing. "

Keynan sudah benar-benar emosi. Dia menarik kerah baju Ivan, menyeretnya kasar.

I'm A QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang