Dor dor
Dua peluru di tembakan dari arah kanan ketika mereka melewati belokan di sana beberapa orang menghadang mereka dari segala sisi.
Arghhh
Ringisan pelan terdengar dari belah bibir laki-laki bermata tajam elang itu. Peluru yang di tembakkan itu hampir mengenainya, hanya gorengan pada tangannya
Rigel maupun Agam berdiri saling membelakangi dengan katana yang siap menebas kepala musuhnya
" Sial!! Kalian membangunkan singa yang sedang tertidur " Agam memegang tangannya yang terkena goresan peluru, darah merembes dari sana
" Kita main cepet " kode Rigel yang langsung di angguki Agam
Orang-orang itu hanya menatap heran keduanya tak mengerti kode apa yang lelaki berjubah itu bicarakan bahkan mereka merasa tak asing akan sosok keduanya apalagi lelaki dengan jubah serta katana yang di pegangnya itu namun dengan segera mereka menepis pemikiran itu
Dor dor dor
Blasss
Bugh bugh
Krekkk
Dengan segera Agam mengambil pistolnya menembak musuh tepat pada jantungnya dengan Rigel yang siap dengan katananya menebas para hama kecil itu
Bugh
Terakhir Rigel membogem hama itu yang hendak menembak Agam membuat pistolnya terlempar jauh
Untungnya kemampuan mereka tak bisa di ragukan walau tenaga mereka kini sudah teruras sedari tadi. Orang yang mereka hadapi bukanlah puluhan namun sudah ratusan. Entah dari mana bedebah itu mengumpulkan semuanya
Mereka sengaja bermain cepat karna mereka belum menemukan kunci dari kejadian ini
" Di sini ada beberapa pintu apa kita bom aj bang?? " Agam bertanya setelah mereka tiba di ujung lorong itu
Ada beberapa pintu di sana dengan pintu tebal berbesi yang terbuka dengan kode ataupun sidik jari seseorang. Pintu itu akan sulit di buka nantinya
" Itu memakan waktu. Kita ambil yang di depan kita, aku yakin Queen ada di dalam "
Rigel menyalakan api dari korek yang dia bawa lalu menyalakan bom kecil tapi mampu merusak pertahanan pintu berbesi itu. Bom itu sudah di modifikasi terlebih dahulu
Boom
Seketika pintu itu rusak namun di luar dugaan di sana masih ada lorong dengan beberapa ruangan yang di pagar besi berisikan beberapa orang yang sudah tak berdaya
Mereka menatap keheranan para tahanan yang ada di dalamnya, tak di sangka ruangan ini begitu panjang sangat memakan waktu tapi mereka harus bersyukur karna di sini tak ada penjagaan mungkin karna keamanannya yang ketat
Rigel tak habis fikir dengan pola Kean, lelaki itu begitu bodoh menurutnya walau penjagaan serta ruangan yang lelaki itu pakai tidak buruk. Rencana yang yahh lumayan bagus namun buruk di waktu bersamaan
Dia terlalu meremehkan lawannya lebih dari pemikiran kita. Dia tidak tau berurusan dengan siapa
" Bang bentar.. ini ada yang aneh " Rigel mengalihkan pandangannya pada dinding yang Agam tunjuk
Dinding itu terlihat berbeda mereka mengelusnya lalu beberapa kali di tepuk, Agam mendekatkan telinganya pada dinding tersebut. Sekali lagi dia tepuk dinding itu terdengar berbeda ketika dia menepuk dinding sebelahnya
" Ini bukan dinding bang tapi pintu "
Dengan teliti Rigel memindai lorong itu, lorong ini berbeda dengan lorong yang tadi mereka telusuri. Begitu banyak hiasan dinding dengan beberapa patung kepala juga beberapa samurai
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...