" Agam mana?? " Suara itu menyambut kedatangan mereka
Gisel mendengus sebal mendengar pertanyaan itu, dirinya yang datang tapi yang di tanyakan malah abang sepupunya. Sedari dua hari yang lalu gadis itu tak henti-hentinya menanyakan Agam
" Lo nggak kangen apa hah sama gue?? " Dengan kesal Gisel mendudukkan dirinya di sofa di ikuti yang lain, mereka baru saja masuk
" Ck. Kan gue udah ketemu sama lo " gadis itu memberenggut kala pertanyaannya tak pernah ada yang menjawab. Dia sangat merindukan lelaki jangkung itu dia juga tak ada handphone semuanya melarang dirinya memainkan benda pipih persegi panjang itu
" Salah sendiri lo ngeprank kita kemaren " Rina menyahut, dia duduk di kursi single dengan Lean yang duduk terhimpit di sebelahnya. Posisi keduanya sangat mesra, tak jarang membuat gadis yang duduk di brangkar rumah sakit itu mendengus. Kedua sejoli itu tak pernah tau tempat mengumbar kemesraan
" Ya kan pengen tau kalian bakalan respon kayak apa " Queen cemberut di buatnya, bibirnya mengerucut lucu
Kejadian kemarin memang hanya prank saja hehe penyembuhannya di LA berjalan dengan lancar walau dia sulit sekali untuk tidur, tak ada hambatan sedikitpun baginya. Dia menjadi lebih kuat dari sebelumnya apalagi mendengar kematian Kean membuat hatinya tenang. Tapi pertama kali bertemu dengan Lean dia sempat syok dan berakhir pingsan namun sekarang dia sudah biasa, dia harus melawan rasa takut itu sendiri
Beberapa hari yang lalu dia memutuskan pulang walau Rey juga Rachel tak mengijinkannya mengingat ada Lean di sini tapi dia begitu bersih keras agar ke sini tapi malah berujung sakit, ternyata dia tak sekuat yang di duga
Dia juga nampak ragu dengan kepulangannya, dia masih merasa kecewa dengan dirinya sendiri. Tubuhnya di sentuh begitu saja oleh bedebah sialan itu. Apa tanggapan Agam nantinya soal ini
Queen tak sadar sekarang sedang di perhatikan oleh semuanya terlebih Alking yang ada di sampingnya terus memanggil dirinya. Gadis itu melamun dengan kepala menunduk menatap kedua tangannya. Infus yang terpasang di tangannya sudah di lepas tadi pagi tapi dia belum bisa pulang. Ini sudah sore dan kedatangan mereka juga untuk menjemput dirinya.
" Baby.. hei " Alking mengguncangkan tubuh mungil adiknya, dia menatap khawatir gadis itu
Gisel merasa bersalah di buatnya. Jujur dia tak tau abangnya itu di mana sekarang. Dia juga khawatir dengan kondisi lelaki itu
" Sorry Ca gue gak bermaksud buat lo sedih. Iyahh.. nanti gue bakalan cari Agam "
Queen hanya tersenyum kecil " gak usah biar nanti gue sendiri yang cari "
" Udah mending kita pulang yok " Ajak Bram, lalu berdiri dan mengambil barang-barang Queen
Semuanya mengangguk dan segera beranjak dari sana menuju mension Pratama
...
" Queen cuman bentar kok beneran " gadis itu mencoba meyakinkan semuanya, setelah pulang dari rumah sakit langsung saja dia mencari keberadaan Agam. Dia khawatir takut-takut terjadi sesuatu dengan lelaki itu
Gadis itu menatap satu persatu anggota keluarganya, menatap dengan penuh harap
" Ini sudah malam kau tak lupa kan kalo kau baru saja keluar dari rumah sakit " Pratama menatap datar cucunya
" Grandpa please.. kalian bisa ikut bareng Queen, aku gak masalah "
" Tidak dan tetap tidak " Rey berucap dengan tegas. Sorot matanya dingin menatap putrinya
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...