" Beberapa hari yang lalu aku udah hubungan Lean buat minta bantuan sama dia karna cuman dia satu-satunya orang yang bisa bantu kita tapi sampai saat ini dia belum sampai ke sini " terang Queen
" Siapa Lean?? " Tanya Agam. Setaunya tak ada teman gadisnya yang bernama Lean. Sebanyak itu yahh dia tak mengetahui tentang gadisnya?? Agam merasa kecewa dengan dirinya sendiri, sudah tak bisa menjaga gadisnya dan sekarang banyak beberapa hal yang dia lewatkan tentang gadisnya.
" Dia sahabat aku di LA sekaligus kembaran dari Kean. Aku udah hubungin dia tapi gak aktif "
" Kamu udah lacak dia?? "
" Udah. Tapi jejak terakhirnya tidak terdeteksi entah apa yang terjadi sama dia. Kamu harus tau Gam kenapa aku minta bantuan dia " Queen menatap Agam yang di sebelahnya dengan serius " dia adalah orang di balik persembunyian Kean bahkan kemampuannya hampir setara dengan bang Rigel maupun bang El. Lean sangat menyayangi kakaknya itu yaitu Kean dan saking sayangnya dia, dia akan mengabulkan apa saja keinginan lelaki brengsek itu asal Kean bahagia maka Lean juga ikut bahagia hingga dia tak pernah mencari tau apa yang sering kakaknya itu lakukan. Saat aku menelponnya dan menjelaskan kejadian 3 tahun yang lalu Lean awalnya tak percaya hingga dia mencari tau semuanya dan dia sekarang pastinya merasa kecewa dan ingin membalas semuanya. Membalas kesalahan yang sudah kakaknya lakukan pada ku yang notabenenya sahabat dia "
" Dari situ dia tak pernah melindungi Kean lagi bahkan dengan mudahnya kita meretas semua informasi tentang dia "
Semua di luar nalurinya. Agam tercengang mendengar hal itu ternyata dia licik juga, dan sepertinya dia tau sesuatu di balik cerita Queen tadi
" Kamu hubungin Dia sekarang, kita perlu membicarakan soal ini "
Segera Queen mengetikkan sesuatu di handphone Agam " kita ke mension Abigael sekarang karna di sana lebih aman "
Queen mengangguk dan mengetikkan apa yang di sampaikan lelaki itu lagi" udah, katanya dia on the way sekarang "
Agam kembali membalik arah laju mobilnya menuju mension Abigael jika di fikir-fikir lagi keduanya sudah hampir sampai ke mension Pratama
...
Brakkk meja itu di gebrak dengan keras oleh seorang lelaki dengan balutan jas berwarna biru dongker. Lelaki itu menatap nyalang bawahannya yang ada di hadapannya " kau tak becus sialan!! " Teriaknya marah
" Aku sudah bilang selesaikan hari ini juga "
Bugh
Bugh
Bugh
Beberapa kali lelaki itu menonjok bawahannya dan menendang membuat bawahannya kewalahan. Kemarahan tuannya itu sangat ia hindari mengingat dia tanpa pandang gender akan membunuh jika ke inginannya tak sesuai ekspektasi
Bugh
Sekali lagi lelaki itu menonjok tepat pada rahangnya. Dia meringis " kau tau?? " Lelaki itu menyengkram rahang bawahannya erat " aku sudah melakukan hal yang sia-sia selama ini tidak bisakah kau becus?? Waktuku terlalu berharga " teriaknya murka
" Maaf tuan tapi mobil yang di kendarai itu berbalik arah menuju mension Pratama dan di belakangnya entah kenapa ada beberapa mobio yang mengikutinya bahkan lelaki itu berbalik arah kembali ketika hendak sampai ke mension Pratam. Pasukan yang dia bawa tidak sedikit tuan sedangkan kita separuh dari mereka saja tidak " terangnya gugup
Mendengar itu dengan kesal lelaki itu menghempaskan rahang yang tadi di cengkramnya. Mengusap rambutnya kasar, kenapa semuanya makin sulit?? Pergerakannya selama ini selalu membuahkan hasil bahkan bedebah yang merangkap sebagai saudara gadisnya tak berbuat apapun. Mereka begitu lemah dan gampang untuk dirinya kelabui
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm A Queen
Teen FictionIni bukan cerita tentang murid baru yang jatuh cinta pada most wanted atau murid baru yang di klaim oleh orang yang gak kita kenal, ini juga bukan cerita tentang permusuhan, benci, yang berujung jadi cinta atau persahabatan yang berujung jadi cinta...