{ 51 }

978 45 2
                                    











Bugh

Tiba-tiba seseorang membuka pintu mobil dan langsung menonjok s empu yang duduk di kursi kemudi

" Dimana Queen hah?? Lo gak tau gue siapa?? " Suara rendah penuh intimidasi itu menatap lelaki yang tengah menunduk sambil menyeka darah di sudut bibirnya

" Sial!! Lo apa-apaan sihh " netra tajamnya bersitatap dengan mata amber yang sangat tajam nan dingin

" L-lo.. " lelaki itu terbata seraya menunjuk wajahnya tak percaya

" Kenap-a " seorang gadis dengan rambut sebahu berwarna coklat tua menghampiri keduanya. Ucapannya terjeda sesaat ketika mata coklat terangnya bersitatap dengan netra tajam itu

" Gimana bisa?? " Lelaki itu bertanya dengan gugup

" Masuk. Kita bicarain semuanya, gak ada waktu banyak buat kita "

...


" Lo dimana?? " Agam bertanya pada sang penelepon

" gue di deket lo "

" Cepet ke sini kita gerak sekarang! "

" Gue bareng Lean di sini bentar lagi Ivan sama Mahesa nyusul "

" Gimana bisa?? " Bentak Agam. Lelaki itu tak percaya mendengar itu. Tepat sekali dengan kejadian penculikan Queen, ia jadi ragu dengan lelaki yang bernama Lean itu

Gisel yang mendengar suara bentakan abangnya itu mengalihkan pandangannya dari sebuah laptop. Lelaki itu berbicara serius dengan raut wajah yang semakin mendatar. Apa yang terjadi sebenarnya?? Dan apa yang di rencanakan abangnya itu?? Dia harap semuanya berjalan lancar, tak ada korban jiwa seperti kejadian dulu

" Tadi dia nelfon dan ternyata dia ngelacak hp Queen yang ada di gue "

" Lo yakin dia berpihak sama kita?? "

" sini biar gue aj " suara lelaki yang berbeda angkat bicara

" Lo ngeraguin gue?? Tenang aj gue yang bakalan selametin Queena. Gak mudah buat gue ke sini gue harus mengelabuhi beberapa orang yang memang sering ngincar gue. Gue juga minta maaf atas sikap Kean, gue gak tau sikap dia yang seperti itu "

" Apa yang ngebuat lo mau nolongin Queen?? "

" Dia udah kayak adek gue, dia juga sahabat gue terutama pacar gue sayang banget sama dia. Sikap Kean harus segera di hentikan sebelum semuanya fatal gue takut dia bakalan bunuh Queenna kalo gadis itu gak bisa lelaki itu miliki "

" Okeh "
" Jangan harap gue percaya gitu aj. Gue tunggu lo sekarang!! "

" Gue tau jadi lo tenang aj "

Tut tut

" Kenapa?? Ada masalah?? " Gisel datang menghampirinya

" Gak ada " dia harus tenang gak boleh gegabah apalagi terpancing emosi nantinya. Semuanya akan hancur lebur jika itu terjadi. Untuk sekarang anggap saja dia percaya pada Lean jika dia berkhianat dia tak akan bisa lolos dari genggaman tangannya

" Gawat nona ada dua mobil yang mendekat kemari " seorang lelaki dengan tubuh kekar nan tegapnya berjalan tergesa ke hadapan mereka

" Biarkan. Dia orang yang akan membantu kita " lelaki itu mengangguk lalu membungkuk hormat dan berlalu dari sana

Gisel menanti dengan penasaran, tangannya memegang dadanya yang berdegup kencang. Samar-samar ia mendengar suara deruman mobil juga motor

Terlihat dari arah kanan sebuah mobil berwarna hitam di ikuti mobil berwarna senada dengan dua motor di belakangnya

I'm A QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang