{ 54 }

1K 45 3
                                    



Koridor dengan cat yang di dominasi warna putih dan bau obat-obatan khas rumah sakit itu kini terisi oleh segerombolan remaja yang terduduk dengan raut wajah sedihnya

Wajah serta tubuh mereka penuh akan lebam juga perban yang terpasang apik di beberapa bagian jangan lupakan baju seragam pasien rumah sakit yang mereka pakai

Gisel menghela napas melihat para sahabatnya yang terluka parah begitu pun dengan dirinya. Dia di larikan ke rumah sakit terlebih dahulu ketika mendapatkan tembakan tepat di jantungnya untungnya itu tak kena hingga jantung hanya hampir saja membuat kondisinya tak terlalu buruk. Dia sekarang duduk di kursi roda dengan infus yang terpasang apik di sebelahnya lalu di belakangnya ada Bram dengan kondisi lebam di mana-mana

Netranya menatap sekeliling. Ada Ivan yang duduk di samping Mahes lelaki itu kini memakai penyangga tangan akibat bahunya yang tertembak juga cidera, juga Ivan yang terkena tusuk di perutnya

Lalu ada Lean yang terkena tembak di perutnya juga Rina di sebelah tangannya. Sahabatnya yang lain hanya beberapa luka gores dari peluru juga lebam sama halnya dengan Agam dan Rigel. Ini memang rencana awal mereka jadi tak heran kedua lelaki itu yang mendapat luka ringan

Penyerangan mereka kali ini di menangkan dengan serentak banyak korban jiwa tentunya yang sudah menjadi resiko untuk mereka

Sudah terhitung 5 hari dari kejadian tragis itu dan 5 hari itu Queen belum juga sadar. Gadis itu kritis di akibatkan benturan keras yang ada di kepalanya

Dan mereka sekarang sedang terduduk di kursi koridor rumah sakit tepatnya di depan ruangan Queen

Jika kalian bertanya bagaimana kondisi Kean sekarang?? Lelaki itu hanya di biarkan saja, tak di obati hanya di beri makan seperlunya itu atas perintah sang kembaran langsung. Lean bilang dia ingin menghukum lelaki itu hingga Queen sadar

Mereka juga masih di rawat inap di rumah sakit gak heran jika sebagian dari mereka memakai pakaian pasien

Ahh yahh dia lupa mengenai Alking. Kini keluarga Alexander serta Pratama sudah lengkap dengan kehadiran lelaki itu namun di tengah kebahagiaan yang datang musibah datang ke keluarga itu mendengar kondisi Queen

Tap tap tap

Tak lama terdengar langkah beberapa orang yang berjalan cepat sontak itu membuat semuanya berdiri

Apa yang terjadi hingga dokter juga beberapa suster berlarian menuju ruangan Queen

Mereka menatap cemas pada pintu bercat biru itu, mereka takut terjadi apa-apa dengan Queen

Ceklek

Lelaki jangkung keluar dari pintu bercat biru itu, kaos hitam polos dengan jeans berwarna senada juga wajah kusut serta tatapan sendu itu menatap sahabatnya setelahnya dia berjalan ke samping dan terduduk lemas menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan dengan kedua kaki yang menekuk

Kondisi lelaki itu sangat mengenaskan. Baru pertama kalinya mereka melihat sisi rapuh dari seorang putra tunggal keluarga Abigael

" Ada apa?? " Bagas angkat bicara. Lelaki itu ikut berjongkok mengusap bahu lebar itu pelan kala melihat tubuh lelaki itu bergetar

Agam mendongak dengan ragu, matanya memerah menahan tangis " Queen bakalan baik-baik aj kan gas?? " Tanyanya lirih

Dia juga terpukul setelah mendengar kondisi adiknya apalagi adiknya yang sudah di lecehkan oleh bedebah sialan itu. Untuk kedua kalinya dia tak bisa berbuat apa-apa untuk adik tersayangnya

" Kenapa sebenarnya Gam?? " Keynan kini berjalan mendekati lelaki itu

" Tadi Queen kejang-kejang " ucapnya lirih di sertai liquid bening yang mulai terjatuh. Dia menelungkup kembali kepalanya, dia tak ingin sahabatnya melihatnya menangis secara terang-terangan seperti ini. Dia begitu lemah sekarang

I'm A QueenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang