04. SENJA, SI ANAK BARU

80 6 0
                                    

04. SENJA, SI ANAK BARU
.
.
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, AND SHARE YAA

(Part awal memang masih pengenalan, jadi enjoy ya guys)

Happy Reading!

Dalam nuansa kamar tidur yang dipenuhi oleh serangga bersayap indah, kupu kupu. Dari tembok yang berwalpaper kupu kupu, seprai bergambar kupu kupu, selimut kupu kupu bahkan baju tidur yang ia kenakan saat ini juga bergambar kupu kupu.

Gadis cantik, tinggi semampai, hidung mancung, rambut sepunggung yang hitam pekat, alis tidak tebal dan tipis, serta tahi lalat yang terdapat ditepi alis sebelah kirinya.

Gadis itu masih saja bergelut dalam mimpinya. Sampai ia tidak mendengar suara pintu terbuka yang menampilkan seorang wanita paruh baya, mamanya -- Kayla.

Dengan wajah yang sabar karena anak gadisnya itu yang tadi subuh sudah dibangunkan tetapi kembali tidur itu, ia berjalan mendekatinya, "sayang bangun yuk masa hari pertama sekolah telat."

Gadis itu menggeliat tidak nyaman, mimpinya harus terputus dengan terpaksa ia  membuka matanya menampilkan mamanya yang masih memakai pakaian tidurnya, "hari pertama gakpapa kali ma," ucap gadis itu sambil mengucek pelan matanya.

"Tapi kalo keterusan gak baik. Apalagi anak gadis entar jodohnya dicuri orang."

"Tenang aja ma, jodoh aku gak bakalan kemana."

Kayla hanya geleng gelang melihat kelakuan anaknya ini, "yasudah mandi sana gih janji abis subuh langsung mandi tapi malah tidur."

Gadis itu hanya tersenyum sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal. Tadi ia sudah janji kepada mamanya bahwa sehabis subuh ia akan mandi, tapi ternyata takdir berkata lain.

"Yasudah aku mandi dulu. Mama aja belom mandi," ucap gadis itu sambil melangkah ke kamar mandi tak lupa mencium pipi mamanya.

"HABIS MANDI JANGAN LUPA KASURNYA DIPERBAIKI, YA."

"IYA MA."

Kurang dari sepuluh menit, gadis itu sudah siap dengan segalanya, seragam yang pas dengan tubuhnya, tas hitam bermotif kupu kupu, jangan lupa juga bandana hitam yang selalu menjadi penghias kepalanya.

Memoleskan sedikit bedak, sedikit mascara, dan juga sedikit liptint, perfect. Sambil menenteng sepatu sekolahnya yang bewarna putih itu, tak lupa memakai kaus kaki putihnya setelah dirasa cukup ia berjalan menuruni anak tangga.

Dalam ruang makan sudah ada mama dan papanya yang menantinya di meja makan.

"Morning all," sapanya.

"Morning to."

"Kamu berangkat sendiri atau sama papa?" Tanya pria paruh baya itu, papanya -- Damar.

"Berangkat sendiri aja nanti papa harus puter balik lagi kalo samaan," jawab gadis itu.

"Oke tapi hati hati jangan ngebut ini bukan balapan," ujar sang mama.

"Iya mama tenang aja."

"Gimana gak tenang, mama kalo diboncengin kamu serasa nyari mati tau gak."

"Salah sendiri kenapa bapaknya jadi pembalap dulu."

Dulunya Damar, papa gadis itu adalah seorang king rancing pada masanya. Menjadi ketua geng motor pada masanya. Sampai sekarang, beliau cukup terkenal dikalangan anak-anak muda.

"Tapi keren 'kan punya papa pembalap?" Tanya Damar.

"Keren banget pa, kapan kapan kita balapan lagi ya."

"Pasti sayang."

"Udah sekarang makan. Makannya jangan sambil balapan," ujar sang mama yang sudah jengah bila membahas soal balapan antar anak dan ayah ini.

Guntur SyandyakalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang