31. CLOSER TO SHE

20 2 0
                                    

31. CLOSER TO SHE
.
.

Tulis harapan kalian di hari yang akan datang!

Jangan lupa dukungannya ⭐

Happy Reading  And Happy New year 🎉🐣

"Selamat pagi Senja," sapa seseorang yang duduk di atas motornya sambil memberikan senyum terbaik miliknya kepada seorang gadis yang baru saja membuka gerbang rumahnya.

"Astaghfirullah! Kaget gue. Pikir setan tadi." Bukannya balas menjawab, gadis itu malah mengelus dadanya ia terkejut kenapa orang ini tiba-tiba ada di depan rumahnya.

"Ada apa Lo kesini?" Tanya gadis itu.

"Gue mau ngajak berangkat bareng. Jarang-jarang loh seorang Guntur ngajakin cewek berangkat bareng," jawab orang itu dengan pedenya yang sangat tinggi.

Gadis itu berdecih, "alah dulu aja Lo boncengin cewek ke sekolah, mau ngomong apa lagi."

"Itu kan dulu Nja, sekarang mah beda lagipula Lo belum selesai dengar gue cerita sih dulu."

"Malah langsung minta putus," ujarnya dengan nada yang sangat kecil.

"Ah? Lo bilang apa?"

Pemuda itu menggeleng, "gak bukan apa-apa."

"Yaudah ayo, gue gak mau nanti telat Lo malah ngomel," ucap pemuda itu sambil menyerahkan helm yang sebelumnya sudah ia sediakan.

"Yang mau bareng Lo siapa? Orang gue berangkat sendiri," ucap gadis itu kemudian kembali membuka gerbang rumahnya sedikit lebar. Dan benar saja, motor gadis itu sedang terparkir di sana.

"Udah sana Lo berangkat aja," suruh gadis itu.

"Jadi tawaran gue ditolak nih?"

"Gak ditolak, cuma kurang beruntung aja."

Pemuda itu kemudian membenarkan posisi duduknya pada motor dan menghidupkan motornya kembali, "yaudah nanti ketemu di sekolah aja."

"Bye calon pacar!"

Pemuda itu meninggalkan area pekarangan rumah, sedangkan gadis yang tadi adalah lawan bicaranya itu tertengun, "apa katanya tadi, calon pacar? Gak salah dengar gue?"

"Bayu benar emang, Guntur udah saraf."

***

Sesampainya Guntur di sekolah, ternyata Senja belum juga sampai. Alasan Guntur pagi-pagi ke rumah Senja adalah untuk menghindari Senja bertemu dengan Bayu. Tak apa jika di sekolah nanti mereka bertemu tapi yang Guntur inginkan adalah pagi-pagi itu bukan Bayu yang bertemu dengan Senja tapi dia.

Guntur melangkah dengan gagahnya menuju kantin karena tadi ia belum juga sarapan takut telat menjemput Senja eh tahunya malah Senja berangkat sendiri.

"Bu nasi kuning satu sama botol mineral," ucap Guntur bokongnya sudah ia duduki di meja kantin tinggal perutnya saja yang minta diisi.

Guntur itu bukan seorang yang kalau sarapan milih yang ringan-ringan, malah ia langsung memilih yang berat, katanya biar kenyangnya nanti sampai makan siang.

Nasi kuning pesanan Guntur datang dibawakan oleh ibu-ibu kantin langsung saja ia melahapnya.

(Baca doa dulu Tur).

Saat hendak memasukkan nasi yang sendok entah keberapa, pundak Guntur dipukul oleh seorang yang saat ini sudah cengar-cengir tidak jelas dan alhasil Guntur tersedak dibuatnya.

"Uhuk... Uhuk...."

"Kampret Lo gue lagi makan juga!" Kemudian Guntur membuka tutup botol yang masih disegel itu dan langsung meneguknya hingga setengah tandas.

Guntur SyandyakalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang