15. MANTAN TERINDAH

25 3 1
                                    

15. MANTAN TERINDAH
.
.

Play Song 🎶 'MANTAN TERINDAH'

Biar sesuai sama judul part-nya okey

JANGAN LUPA VOTE, COMMENT AND SHARE YAA!

Happy Reading 🤎

Masih di kediaman seorang pemuda dengan tingkat kepedean yang sangat tinggi. Siapa lagi kalau bukan Gibran Gentala Prakasa.

Kini, Guntur, Gibran, Reyland, dan Bayu tengah berada di ruang tamu rumah Gibran. Keempatnya sama sama diam entah apa yang ada dipikiran mereka.

Defa, adik Gibran tadinya tengah merengek minta dibelikan eskrim. Awalnya tadi Guntur yang telah bersedia untuk membelikan eskrim, tetapi katanya yang berasalan ketinggalan membuat Defa menangis kepada mamanya dan alhasil sekarang hanya tersisa mereka berempat di rumah itu.

Setelah berhasil membujuk Defa, akhirnya semua orang bisa bernapas lega. Terima kasih kepada Reyland, karena dia yang paling jago dalam hal membujuk, apalagi yang dibujuk anak kecil.

Flashback...

"Tapi benar kan Ma, Depa bakal dapat mainan yang banyak," ucap Defa.

Mama Gibran mengangguk sekali lagi, "iya sayang benar kok."

"Tapi mainannya harus yang gede ya."

"Iya sayang."

"Yang gedenya kayak rumah bang petir."

Masyaallah...

Subhanallah...

Allahuakbar...

"Emang ada mainan yang gedenya kayak gitu dek?" Tanya Gibran.

"Harus ada dong kalo gak ada nanti Abang atau gak bang Farel yang gantiin aku sunat," jawab Defa dengan wajah polos nan menggemaskan miliknya.

Off..

Sedangkan saat ini, Guntur Langit Syandyakala itu tengah duduk santai sambil melihat sesuatu di ponselnya itu.

Tak lama...

Hacim..

Hacim...

Bersin itu berasal dari Guntur, hidungnya kini memerah, telinga kanannya juga memerah.

Ketiga temannya yang melihat itu hanya pasrah, "wah jangan jangan ada yang ngomongin Lo deh Tur," ujar Gibran.

"Gitu gitu masih dipercaya," ucap Bayu.

"Yee kan biasanya gitu."

Sambil menggosok hidungnya yang gatal, Guntur berkata, "emang nih orang gak ada kerjaan banget sih ngomongin gue."

"Lo sih banyak dosa," ujar Reyland setelah menenguk air bewarna hijau rasa melon yang disediakan tadi oleh mama Gibran.

Bayu berdehem, "betul tu."

"Mantan Lo kali yang ngomongin Lo," ucap Gibran.

"Senja?" Tanya Reyland.

"Kayaknya sih iya, tapi mantannya Guntur banyak."

"Kalo emang Senja, pasti karma gak bakal salah alamat," ucap Gibran.

"Emang kenapa?" Tanya Reyland.

"Lah kan mantan terindah," jawab Gibran.

"Kalo terindah gak mungkin jadi mantan," ujar Bayu setelah menelan kue kering yang berada di toples.

Guntur SyandyakalaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang