9 + 1 = 10

1.5K 142 5
                                    

Brak!

“Lo ngapain, *curse words* !?”

Hari itu, pintu kamar Sungchan di buka paksa oleh Beomgyu. Benturan antar daun pintu juga dinding terdengar memekik. Membuat Sungchan yang tengah membaca buku pelajaran di kamarnya merasa sangat terkejut. Belum lagi bentakan Beomgyu yang benar-benar membuatnya shock.

“K-kenapa—”

Beomgyu mendekat kearah Sungchan berada. Matanya berkilat marah. Urat di lehernya menonjol tanda ia benar-benar tengah menahan —entah menunjukkan jika ia berada diambang emosi yang tak stabil. Kerah pakaian Sungchan ditarik kencang oleh anak ketiga dari Keluarga Jung itu.

“Lo kan yang ajak jalan gebetan gue?! Lo ajak jalan Jebin, kan?!”

Sungchan masih berada dizona kebingunganmya. Kerah pakaian tiba-tiba ditarik. Membuat kulit lehernya terasa panas akan gesekan yang tercipta. “G-gue ngga—”

“LO SENDIRI TAU GUE SUKA BANGET SAMA JEBIN. KENAPA LO TEGA NIKUNG AA' LO SENDIRI?!”

Kerah Sungchan digenggam semakin kuat. Sedang Sungchan sendiri terlihat memegang pergelangan tangan Beomgyu, mencoba menghentikan perbuatan Kakak ketiganya itu.

“T-tunggu dulu, A'. Gue ngga ngert—hhh..”

Prang!

“Dih sialan lo, Kak! Mug gue jadi pecah, kan!” umpat Jeno ditengah keributan yang dibuat Beomgyu juga Sungchan.

Mark berkilah. Ia tak melakukan kesalahan apapun, seseorang, tolong bantu jelaskan.

“Bukan gue, anjir.”

“Itu Ayah yang nyenggol. Ngga sengaja. Kamu mau marahin Ayah?” timpal Jaehyun pada Jeno. Nadanya sinis sekali. Apalagi saat mendapati kata 'sialan' yang tersemat dikalimat tuduhan Jeno.

Jeno tiba-tiba saja mengerucutkan belah bibirnya. Berlagak imut dihadapan Jaehyun agar terlepas dari tatapan menudingnya. “Ngga ih. Becanda doang itu mah..”

Beomgyu tiba-tiba saja melempar bantal milik Sungchan kearah Jeno.

“Lo ganggu latihan gue aja! Diem dulu gausah bertingkah! Gue jejelin lo sempak tau rasa!” serang Beomgyu pada Jeno. Kesal lantaran latihan dramanya jadi gagal gara-gara Jeno yang tiba-tiba menyela. Mana segala mug pecah. Emosi juga mimik yang ia kumpulkan sekuat tenaga kan jadi sia-sia. “Hish!”

Padahal yang sebenarnya salah disini Jaehyun. Si kepala keluarga itu tadi sedang dalam mode ngebug-nya. Wajar ia jadi tak sadar menggerakan tangannya dan berakhir mug milik Jeno mencium mesra lantai kamar Sungchan.

Dasar saja Beomgyu yang senang mencari peralihan.

Taeyong terkekeh melihat Beomgyu yang misuh-misuh keluar dari kamar Sungchan. Jiplakannya itu pundung rupanya.

“Leher kamu gapapa, Chan?” tanya Taeyong pada Sungchan. Khawatir pada si bungsu lantaran Beomgyu seperti bernafsu sekali saat mencengkram kerah Sungchan tadi. “Tadi Bubu liat Gyu nyengkramnya kenceng gitu.” Ibu 4 anak itu mendekat kearah si Bungsu. Lalu menurunkan sedikit dari kerah pakaian yang digunakan Sungchan. Matanya melebar barang beberapa saat. Terkejut lantaran ada goresan merah yang terlukis di leher jenjang Sungchan.

NANO JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang