26 + 1 = 27

1.5K 121 45
                                    

Saat matahari belum menampakkan sinarnya, Taeyong sudah terlebih dahulu bangun. Suasana masih terbilang tenang lantaran anggota keluarganya belum memasuki zona kerasukan reog massal. Dan ini waktunya Taeyong untuk memanjakan gendang telinganya.

Dengan cara ✨berendam✨

Jangan sampai suaminya sadar. Pokoknya jangan. Jika sampai iya, nasib me time milik Taeyong akan hancur.

“Gue berendem sendirian gini di kamar mandi macem berasa bener aura peraw —perjakanya.”

Satu gelas sirup marjan perisa cocopandan jadi teman Taeyong untuk berendam saat ini. Taeyong hanya berlagak jika ia tengah meminum red wine. Kenyataannya Taeyong hanya menikmati satu gelas sirup marjan.

Selesai dengan kegiatan berendamnya, Taeyong kemudian pergi dari kamar mandi, berniat untuk langsung memakai pakaiannya, setelah itu menjalankan kegiatan rutinan paginya mengurus 5 budak kesayangannya. Tapi niatannya harus terusik saat satu pelukan ia dapat. Menghentikan kegiatan Taeyong yang sebelumnya hendak memakai pakaiannya.

Sudah bisa ditebak, itu Jaehyun. Aroma ilernya sangat khas.

“Sayang..”

Jaehyun datang, masih dengan wajah mengantuknya, memeluk pinggang Taeyong dari arah belakang dan langsung menelusupkan wajahnya pada perpotongan leher milik Taeyong. Ia hirup aroma manis yang menguar dari tubuh Taeyong, suhu tubuh Taeyong yang sedikit dingin sehabis berendam tadi membuat Jaehyun dengan berbetah hati semakin mengencangkan pelukannya.

Takut Taeyong kedinginan.

Padahal hanya modus.

Tapi opsi pertama lebih mendominasi, Jaehyun enggan Taeyongnya kenapa-napa.

“Aku mau pake pakaian dulu, Jae. Jangan dipelukin terus.”

Jaehyun menuruti, ia melepas pelukannya pada Taeyong meski dirinya tak rela. Setelah Taeyong selesai dengan pakaiannya, Jaehyun kembali memeluk pria manisnya, kini dari arah depan. “Aku laper..”

“Oh, hai laper. Aku Taeyong.”

“Bukan gituuuuu..”

Jaehyun juga Taeyong keluar dari walk in closet. Dengan sedikit usaha, karena Jaehyun yang seperti lintah, menempeli Taeyong terus-menerus.

“Yang, beneran laper..”

Pada detik itu juga Taeyong memberikan seluruh atensinya pada Jaehyun. Seolah menghentikan waktu dengan menatap dengan tegas iris mata milik suami tampannya itu. Beberapa detik seolah terhenti, tak kuasa berada diambang keheningan, Taeyong kembali bersuara.

“Masak sendiri aja. Educate yourself please.

...

Kegiatan JungFams hari ini berjalan dengan rutinitas yang tak jauh berbeda dari hari sebelumnya. Jaehyun dengan kegiatan kantor, juga menggoda pria manisnya. Taeyong dengan dunia karaoke, olshop, juga pekerjaan rumahnya. Mark dengan dunia perkuliahannya. Jeno dengan dunianya sendiri. Juga Sungchan yang kini memiliki satu rutinitas baru, mengulik trik pendekatan yang baik dan benar.

Lalu bagaimana dengan Beomgyu?

Anak ketiga Jung itu sibuk dengan pemikirannya tentang bagaimana caranya ia membuat pohon tauge dengan pasir khusus bangunan.

“Kak, roti yang seribuan harganya berapa?”

Beomgyu kala itu tengah melakukan sebuah percobaan di depan rumah. Bermodalkan segenggam tanah juga beberapa butir kacang hijau. Berharap jika batang tauge akan muncul jika ia menanam kacang hijau itu di dalam tanah yang ia bawa.

NANO JUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang