20

644 61 15
                                    

Suatu siang yang teduh terdengar suara sandi layar sentuh ditekan membuatnya mengisi ruangan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Suatu siang yang teduh terdengar suara sandi layar sentuh ditekan membuatnya mengisi ruangan kosong. Dalam ruangan dingin dari air conditioner menyala tanpa kehidupan, Park Chaeyoung, gadis warga dual kewarganegaraan ini menjadi yang pertama pulang ke asrama setelah menginap beberapa hari di apartement kakaknya Alice. Suasananya begitu dingin, sebagai orang yang terakhir kali meninggalkan asrama, ia bodoh tak mematikan AC ruang tengah.

Member lain sudah kembali tinggal pada keluarga masing-masing seperti Jisoo dan Jennie, Lisa yang baru-baru ini menyewa apartement studio sebelum pindah ke properti lebih besar. Sementara Chaeyoung adalah penunggu permanen asrama membuat menjadi penguasa. Sejujurnya ia ditawari oleh Alice tinggal bersama namun enggan. Hatinya berkata ia tak mau mengganggu acara pacaran kakaknya jika dia membawa lelaki ke ke rumah.

Ia tiba dengan keadaan arsama yang tidak berpenghuni sebab anggotanya akan berkumpul disini jika ada jadwal besar atau malas pulang ke rumah.

Satu benda yang ingin ia cari kala baru menyimpan sepatu dan serta merubah alas kaki menjadi sendal lembut Louis Vuitton adalah botol air di dalam kulkas. Yang ia bayangkan dingin mengalir melewati tenggorokan.

Kupingnya tersumpal airpods, ia sedang melakukan video call.  "Lis, jangan di matikan dulu panggilannya." Chaeyoung menaruh kasar ponselnya ke atas meja, ia sungguh sama sekali tidak berfikir jika itu bisa membuat iPhone-nya harus diganti kembali seperti sebulan yang lalu.

Sementara gadis itu sedang membuka kulkas, Lisa mengoceh sendirian di depan kamera ponsel, sedang membelai Leo dipangkuan. Pemandangan dari sudut lisa adalah dia menatap langit-langit ruangan.

"Aku tidak, sepertinya Jennie unnie belum mengembalikannya." Dia melanjutan obrolan dari jauh. Rose meneguk air yang ia dambakan sejak di dalam mobil, akan tetapi matanya tetap jelalatan pada isi kulkas nyaris berhantu, hanya ada roti, apel, selai, telur dan botol air mineral. "Mungkin aku harus mencari di kamarnya." Ucap Chaeyoung.

"Ya, mungkin kau harus mencari di kamarnya." Ujar Lisa.

Sebelum dirinya memburu Dyson Airwarp milik Lisa, gadis itu masih sempat menghabiskan makananya dengan berdiri menyender pada konter marmer. Matanya mengarah pada ruang tamu, Lisa belum mempreteli Cat Tower semenjak pindah. Dan jemuran pakaian dalam ruangan belum gadis Park itu angkat hampir semingguan.

"Bukankah ada sesuatu yang aneh?" Chaeyoung bengong menatap ventilasi besar, menggigit apel. Di dalam lamunannya tiba-tiba ia bertanya begitu kepada Lisa yang sedang didandani. Dia punya solo schedule yang mana masih sempat membawa peliharaan. "Di antara kita ber-empat, ya itu jika kau merasakannya sih—?"

Di balik layar, Lisa buru-buru berdehem mengalihkan suara Chaeyoung. dia tak memakai Airpods-nya karena akan mengganggu stylist mengatur rambut. Namun sekarang ia takut Make-up artisnya mencuri dengar. "Wait-wait wait! Aku harus memasang earpods ku dulu." Lisa mencegah sebelum Rose luber. Ia beruntung earpodsnya ada di atas meja. Tangannya memberi isyarat agar karyawan yang berada di sekitarnya pergi untuk membelikannya kopi.

𝗗𝗢𝗡'𝗧 𝗕𝗘 𝗢𝗩𝗕𝗜𝗢𝗨𝗦.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang