Yoongi kira harinya akan berakhir setelah rapat yang ia temui bersama membernya dan beberapa staff dari program SBS usai, namun sepertinya Taehyung justru membuat harinya makin panjang karena lelaki yang memiliki dialek sama dengannya itu justru menarik lengan pria berkulit susu dengan semangat yang berapi-api seperti akan pergi ke medan perang. Melewati lantai ke lantai lainnya, tentu menggunakan elevator. Yoongi tidak berfikir panjang kenapa juga ia mau menuruti tingkah adiknya yang satu ini.Oh man, pukul setengah sebelas siang dan Yoongi sudah merasa bahwa harinya sepanjang ia tak tidur selama dua hari untuk membuat musik. Kakinya lebih seperti kura-kura dan ia memang lambat dalam berjalan hingga Taehyung harus menarik untuk menemaninya ke lantai dimana ia tahu lantai apakah ini.
Kecuali dalam urusan kencan, pria ini punya tenaga ekstra untuk bergerak cepat, kurasa.
"Apa ada yang salah denganmu, hyung?" Taehyung berbalik kala kakek yang dia tarik memutuskan untuk membatu usai keluar dari kendaraan yang membawa mereka meloncati lantai dengan cepat. Kendaraan?
"Aku tidak tahu kalau kau memiliki kekasih sekarang ini, bukankah begitu?" Tanyanya hati-hati, sebenarnya terkesan mengintimidasi. Mata sipitnya sampai berubah menjadi garis lurus hingga Taehyung ingin meledek Yoongi kenapa bola mata lelaki itu menjadi terbenam.
"Apa?!" Tanyanya balik.
"Kau berkencan?" Yoongi bertanya baik-baik dengan nada terkesan santai dan berbisik karena pada lantai ini banyak sekali staff yang wara-wiri.
"Tidak! aku tidak!" Taehyung jelas tahu kenapa kakaknya bertanya begitu. Dia membawa Yoongi ke lantai lima gedung SBS dengan artian dia membawa si Min pendek itu ke lantai ruang ganti para artis yang akan tampil di studio on air Inkigayo di lantai tiga. Kebanyakan artis yang promosi di bulan ini adalah Girl Group dan solois wanita sebagaimana pantas dicurigai. "Aku ingin menemui temanku, astaga." Si Kim itu berakhir mengelus dada sementara masih banyak pertanyaan di kepala Yoongi untuk segera di keluarkan.
"Siapa? Perempuan?" Lanjutnya masih curiga.
Sebenarnya Yoongi tahu banyak soal siapa yang berperan dalam industri musik entah yang terkenal atau sangat tak dikenal pun. Matanya selalu menangkap mereka untuk mempelajari aneka ragam musik dan berpendapat mengenai unsur lagu entah dalam lirik, beat, peran mixing enginner yang dibawa mereka sebagai bahan perdebatan antara anggotanya sendiri atau teman dalam lingkupnya dalam membuat musik. Jujur ia mendapatkan banyak inspirasi dari sana.
Dan dari sana pula Yoongi mempelajari bagaimana Jennie bisa berkarya dalam industri juga menarik perhatiannya setelah itu.
"Bukan, kau lihat saja nanti." Akhirnya Yoongi memutuskan untuk mengikuti adiknya yang sudah tidak menarik tangannya lagi. Pria itu berjalan cepat melewati pintu ke pintu lain yang tertempel siapa saja yang di dalam, saat Taehyung akhirnya berhenti dengan mata melotot dan jari telunjuk mengarah pada kertas tertempel di samping pintu Yoongi merasa bodoh lagi karena ia tak tahu apa-apa.