12

1.3K 121 58
                                    

Selagi pagi itu tiba, matanya  terperanjat akibat guyuran sinar matahari dari balik kaca tak tertutup curtain atau mungkin sengaja sudah dibuka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selagi pagi itu tiba, matanya terperanjat akibat guyuran sinar matahari dari balik kaca tak tertutup curtain atau mungkin sengaja sudah dibuka. Butuh waktu lama memang sampai mendapatkan reaksi. Tinggal di kota terutama berkediaman di apartement tinggi tidak akan membuatmu terbangun oleh kicauan burung, tidak akan. Setidaknya klakson mobil lebih membanjiri indra pendengaran karena pagi-pagi sekali saja kota metropolitan ini sudah padat. Pun gadis itu teringat, ia tidaklah bersemayam di tempat biasa melainkan daerah Hannam-dong, terkenal sebagai residences paling tenang , daerahnya lebih menanjak walaupun penampakan Han-gang masih jelas terlihat, maka tak heran kebanyakan penghuni disini adalah kelas pengusaha atas yang butuh tempat melarikan diri tanpa perlu meninggalkan Seoul, juga sebagai pilihan paling mainstream untuk selebriti berkencan di dalam tempat tinggal.

Setelah mendapatkan sebuah komando dibalik tembok penyekat antar ruang, siapa lagi kalau bukan Yoongi? Bibir wanita itu mengerut sedih, ah lagi-lagi pekerjaan ini menuntut semuanya harus segera di sesuaikan, batinnya pasrah.

Wanita itu menata pakaian yang ia kenakan masihlah sama dengan gayanya yang kemarin. Sebagai sentuhan terakhir sebelum meninggalkankan kamar ia memastikan bahwa ruam yang hinggap di leher tertutup sangat baik oleh tata-an make up tebalnya. Jennie menghabiskan waktu lebih banyak pada bagian tersebut daripada wajah, kemudian setelah dirasa puas ia mencari scarf yang ia buang kemarin ternyata ada di kursi santai pojok ruangan, menutupi sebuah benda kebesaran.

Memang sejak kapan Yoongi menyimpan boneka? Hadiah dari fans?

"Jen." Panggil pria itu lantang dari dapur. "Sarapannya sudah siap."

Pagi ini Jennie akan pulang sebentar ke rumah orangtua-nya usai lelaki itu memaksa atau sebenarnya malah mendepak? Anggap saja begitu. Dengan iming-iming kali ini Yoongi akan mengantarnya. Sesungguhnya ini kali pertama bagi Jennie memberi alamat rumah pribadi ketimbang asrama, walaupun sudah pasti di turunkan dekat gang rumahnya lalu dibiarkan jalan sedikit. Yoongi tidak rela membiarkan Jennie menaiki taksi seorang diri ―karna dia tahu gadis itu masih begitu rapuh di matanya― dia akan memastikan jika gadis itu masuk ke dalam pagar rumah dengan aman tanpa ada cidera sekalipun.

Sebelum memulai percakapan singkatnya pagi ini, mula-mula Yoongi melepas celemek warna krem di pinggang. Dia menyebutkan inti tanpa memberi penjelasan sesaat membangunkan kekasihnya. Karna Yoongi terlanjur memiliki janji akibat pekerjaan dan berhutang pennjelasan, alangkah menyebalkan bagi Jennie kenapa pria itu memilikinya di hari ulang tahun begini. Di dalam hati, ia sendiri sudah sempat menyerapah atas nama managementnya, kenapa bisa? kenapa mendadak? Kenapa? Kenapa? Dan kenapa? And the most annoying part of his words today was the guest absolutely more important than her.

Maka dari itu Jennie menyangga pipinya pada telapak tangan sambil menatap jengan Yoongi dari balik meja display marmer. "Memang sebegitu pentingnya sampai harus pakai kemeja, ya?" Bibirnya mengerucut gemas, matanya salah fokus pada kemeja biru dongker yang sengaja belum rampung dikancingi pada bagian atas.

𝗗𝗢𝗡'𝗧 𝗕𝗘 𝗢𝗩𝗕𝗜𝗢𝗨𝗦.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang