6

1.6K 193 48
                                    

Selalu langit yang menangis, saat menunggu seorang kasih sendirian yang mana awan abu itu menjadi penambah sebuah rasa. Mungkin ia kesepian, tapi menunggu seseorang adalah tindakan terhebat untuk menyembuhkan.

Jennie sudah sampai disebuah panthouse sejak dua jam yang lalu dengan koper kecil yang baru ia beli kemarin . Mendapatkan waktunya sendiri untuk beristirahat sejenak sambil berkeliling dengan perasaan luar biasa terkesan, pun sambil berucap bangga betapa hebatnya ia bisa berpergian jauh tanpa orang tua, manager ataupun temannya ke Daegu menggunakan KTX.

Sekarang gadis itu merasa ia seperti akan bertemu orang tua Yoongi untuk meminta restu akan hubungan mereka, oh tapi tidak semudah itu ferguso, kenyataanya terlihat seperti mimpi.

Setelah membuat rencana dadakan. Yah~ Yoongi berharap kepada Jennie untuk bertemu secepatnya lagi padahal waktu liburan lelaki itu belum habis maka dari itu pria tersebut memotong liburannya di busan dua hari untuk pergi ke Daegu dengan alasan ia ingin bertemu keluarganya setelah sekian lama dan berhasil, tidak ada satupun dari anggotanya yang curiga.

Yoongi cepat-cepat memesan sebuah penthouse untuk dua hari dua malam segera setelah Jennie-pun ikut menyetujui dan ikut dalam pertimbangan memilih dimana mereka baiknya berkencan dengan aman.

Luxury Penthouse termahal yang ada di kota dimiliki oleh salah satu brand hotel terbaik di dunia, dengan pengamanan berkelas dan ekstra yang mampu merahasiakan kedatangan mereka nanti. Jennie check in terlebih dahulu karena jadwal KTX yang lebih dini ketimbang Yoongi, ia mendapatkan seorang buttler dari awal kedatangan yang siap melayani sepenuh hati hingga check out untuk menjelaskan segala fasilitas di recidences dan dapat memanggilnya jika ada yang dibutuhkan. Tentu dengan hati yang tulus gadis itu membiarkan buttlernya lebih baik untuk meninggalkannya karena dalam dua hari kedepan ia akan tinggal bersama Yoongi.

"Kau masih jauh?" Tanya gadis itu yang sedang melakukan panggilan dengan bagian ujung kuku yang digigit, melupakan betapa pahitnya cat tersebut.

"Tidak, hampir sampai." Kata Yoongi disebrang, suara nafasnya terdengar tak beraturan. Lelaki itu terdengar berjalan tergesa dibenak Jennie.

"Benarkah?"

"Iya, hampir menyentuh pintu apartement." Segera setelah mendengar kalimat tersebut Jennie berlari membuka smart doornya dengan kaki terlanjang. Ia melihat Yoongi yang menggeret kopernya di ujung koridor dengan ponsel yang masih menempel pada telinga.

Lelaki itu menyadari, bukannya dia menambah laju untuk semakin mendekat Yoongi malah menggoda Jennie untuk menghentikan langkahnya dan melepaskan pegangan pada koper kemudian berdiri santai, menjauhkan benda pintar kecilnya itu kesamping pahanya tanpa mematikan sambungan dan tersenyum miring ―Jennie tidak bisa melihat senyuman itu karena jarak yang cukup jauh.

"Apa yang kau lakukan disana, cepat kemari Min Yoongi!" Jennie menaikan suaranya ikut berdiam di depan pintu panthouse mereka yang terbuka dengan tangan mengibas-ngibas, yang dibalas dengan gelengan dari pria itu.

"Kau menjemputku? hanya sampai di depan pintu saja?" Ledeknya, membuat kucing yang sedang jengkel ini geram. "Apa katamu? aku tidak memakai slipper ku."

"Kau harus melakukannya, gadis manis." Tidak sampai dua detik berlalu pun Jennie berlari dengan kaki telanjang serta robenya yang melayang dibelakang. Gadis itu mendesis kala kedua lengannya mengitari leher tempat yang menjadi favorite untuk menghirup aroma terbaik dari tubuh Yoongi dan Jennie melakukannya, sebelum ia melepaskan kemudian memukul sekali dada kekasihnya. "Beraninya oppa membuat kakiku menjadi kotor begini!"

"Hey." Sapa Yoongi, berganti memeluk leher gadis tersebut dengan satu lengan melingkar, dagunya ia taruh diatas perempuan yang lebih kecil darinya, satu rangan yang tadinya menganggur kini sibuk mengelus lembutnya surai membuat Jennie seketika mendadak nyaman dan aman. "Kau menjemput oppa-mu setengah-setengah, Jennie Kim." Walaupun seperempat wajah Yoongi tertutup bucket hat putih yang dipakai, namun Jennie bisa melihat jika kedua mata Yoongi melengkung. Itu membuat hati perempuan Kim tersebut luluh, merasakan Yoongi bahagia karena kehadirannya.

𝗗𝗢𝗡'𝗧 𝗕𝗘 𝗢𝗩𝗕𝗜𝗢𝗨𝗦.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang