Jennie mendapatkan serangan gugup sesaat pria berusia tak jauh darinya menghampiri mengenakan pakaian modis, kemudian duduk sambil memberikan senyuman manis yang mampu membuat siapa saja diabetes dibuat olehnya. Oh tentu, dia adalah seseorang personel yang tampan. Disaat yang bersamaan adrenalinnya membuncah tiada tara, Jennie hanya bisa membalas itu dengan senyuman tipis ―kikuk malah― namun karena dirinya cantik orang-orang bisa menganggapnya menjadi tersipu.
Termaksud Kim Jongin, pria yang salah paham karena terlalu banyak berharap ―memiliki banyak harapan.
Gadis itu tidak bermaksud bersikap begitu, ia hanya terlalu menyimpan banyak beban dipikirannya dan begitu berhati-hati dalam mengolah agar tidak memberikan banyak ekspektasi lalu timbul dinamakan pemberi harapan palsu. Sure, Jennie menganggapnya ini hanyalah makan malam biasa sebagai seorang teman namun orang disebrangnya? Menganggap ini adalah makan malam dalam bentuk berkencan, Jennie tidak menampik kalau acara ini bisa dikategorikan demikian karena dalam hati kecilnya pun ia mengatakan demikian.
Ia merasa bersalah pada dirinya sendiri yang tidak mencoba mencari jalan keluar yang lain tapi ia menaruh rasa bersalah terbesar pada Yoongi karena ini termaksud tindakan penghianatan, walaupun ada dasar yang menjadi penyebab, dirinya terlalu dibutakan oleh jalan yang instan agar Kai segera enyah tak mengganggunya lagi.
Kim Jongin terlalu menyebalkan karena hampir setiap minggu ada beberapa hari dia membuat pesan pada kakaotalk untuk sekedar mengajaknya mengobrol ringan. Awalnya Jennie menganggap itu tidak akan apa-apa, apalagi Jongin adalah senior lumayan jauh jika dihitung dari tahun debut, ia merasa tidak sopan jika mengabaikan pesan dari seorang senior yang kadang kala dia mencoba tidak memutuskan pesan mereka dengan cara memberi banyak nasihat, waktu itu Jennie terlalu naif jadi dirinya terlalu takut dianggap gadis tak punya sopan santun.
Namun seiring berjalannya waktu pesan itu berubah menjadi sebuah media flirtting, bahkan saat itu Yoongi baru menjadi temannya. Jongin adalah pria tercepat yang mulai memperhatikannya dengan begitu berani dan tegas sejak era debut, bahkan disaat mereka memiliki acara tampil yang sama, dia bisa begitu banyak membuat aura atraktifnya menguar kearahnya, Jennie kemudian menyadari jika itu sangat nyata bukan bayang-bayang apa yang biasa ia pikirkan.
Member-nya, Blackpink pun dapat merasakan kemana arah tujuan itu, kadang-kadang dibuat menjadi bahan olokan agar Jennie semakin bertambah kesal.
Tapi Jennie takut karena ia masih terlalu muda, memiliki sedikit trauma soal berkencan, karir yang baru dirintis serta betapa besarnya fandom yang Exo punya. Kai adalah member populer yang memiliki ribuan penggemar fanatik, semua akan menjadi musuhnya jika ia terlibat oleh sebuah kisah asmara. Belum lagi Jennie sebenarnya begitu mengerti kontra dari menjalin sebuah hubungan bagi selebriti, sesi trainingnya dulu mengajari dampak-dampak yang akan timbul jika seorang artis ketahuan media berkencan entah dari sisi perusahaan dan real life.