Yoongi pikir ia sepertinya agak kurang waras sewaktu hampir setiap hari ia pergi keluar asrama dengan alasan berbagai macam, mampir ke mini market tuk membeli dua ice cream yang ujung-ujungnya ia makan sendiri. Berharap ada perempuan duduk di ayunan namun tidak mendapatkan apapun.
Malam musim panas sebetulnya banyak orang datang ke playground untuk olahraga terutama lansia. Namun Yoongi lebih memilih firasat untuk tetap datang meskipun pulang dengan kecewa sampai sepertinya sudah hampir sebulan berlalu. Udara makin panas dan Yoongi keluar dengan celana pendek dan kaos putih polos, dompet, sendal slipper Nike hanya satu-satunya barang bermerek yang ia pakai. Dengan pedenya ia memakan ice cream sambil bersenandung tanpa mengenap penyamaran.
Penyamaran? Ia tidak butuh, orang yang lalu lalang melewati bahkan tidak meliriknya sama sekali.
Ia duduk di kursi kayu taman karna ayunannya sedang dipakai oleh beberapa bocah serta orang tua yang sedang mengawasi. Es krimnya gampang sekali meleleh, bagian belakang baju berkeringat sepertinya makan es saja masih belum cukup. Lantas jika es krimnya habis dirinya harus bagaimana?
Yoongi menghabiskan waktu menonton video di Youtube sampai larut atau sampai baterai ponselnya habis. Jika seseorang yang sedang ia tunggu tidak memperlihatkan batang hidungnya maka ia pun tak apa-apa.
Kenapa ia jadi begini? Sangat tertarik pada seorang yang tahu namanya saja tidak, he, tadi ia tahu nama dia. Kim Jennie, terakhir kali ia melihatnya saat grupnya mengunjungi ruang ganti milik GDragon. Yoongi masih bisa mengingat jika fokusnya terpecah melihat gadis itu yang sedang menyendiri memainkan ponselnya, lama sampai mungkin dia yang sadar dia sedang ditatap namun hanya memberi seutas senyuman.
Kim Jennie, oh Tuhan, tiap hari ia mencari nama gadis itu di pencarian situs. Mau tahu apa yang mengejutkan? Sepertinya Kim Jennie lebih terkenal ketimbang ia dan grupnya Bangtan Sonyeondan. Mereka bilang dia ACE di perusahaan, mirip cerita yang Hoseok bagi-bagi di ruang ganti mereka saat wajah Kim Jennie tersorot kamera, bahkan jika Kim Jennie di depak dari perusahaan raksasa seperti YG Entertaiment, mungkin baru keluar dari pintu training centernya dia sudah diberi kartu nama oleh para casting staff dari beda-beda perusahaan, apalagi oh, apalagi dia punya reputasi baik, featuring dengan GDragon? Lebih baik mati setelah featuring dengan dia daripada jadi artis terkenal namun tak collab dengan legenda K-KPOP tersebut.
Anyway sudah satu jam yang lalu ice cream yang ia makan habis tersisa stik kayu tersebut dan Park Jimin entah kenapa meminta dibelikan mie dan nasi instant, Kim Namjoon juga sepertinya baru sadar Yoongi pergi tanpa pamit maka dia menyuruhnya pulang. Ia sebenernya juga ingin pulang namun pantatnya enggan berdiri sampai 5 menit berikutnya baru ia bangun.
Tamannya sudah mulai agak sepi tetapi masih ada beberapa orang juga sedang duduk-duduk atau jogging malam. Dan sebelum ia keluar dari taman ini ia menghampiri tempat sampah dan di saat itu juga ia melihat ada dua orang gadis, yang satu sudah menangis dan yang satu sedang berkacak pinggang.
Ia familiar dengan wajah itu namun tidak dengan wajah lainnya. Oh, Jennie Kim itu kembali tetapi hari ini dia menangis juga bersama temannya yang sedang marah-marah entah untuknya atau untuk orang yang sedang dia telfon karna suaranya tidak begitu terdengar.
Pertama kalinya menangis gadis itu memakai pakaian modis ala rock, gothic, namun kali ini lebih sedikit berwarna dan juga masih memakai bannie. Dia menangis seperti sedang dimarahi, air matanya bercucuran deras.
"Kenapa kau menangis terus?! Berhenti sekarang, kau tidak salah Jennie-ya." Kata gadis yang kalau Yoongi boleh jujur dia lebih cantik ketimbang Jennie Kim yang pernah ia lihat 2 kali dari mata telanjangnya. Dia mengatakannya seperti sudah hampir pasrah.
"Aku menyerah, aku tidak mau menjadi leader lagi." Jennie menggeleng keras menatap orang yang menjadi lawannya. "Aku tidak mau jadi leader lagi, sudah cukup."